MOJOK.CO – Media sosial kini menjadi sumber informasi bagi pemilih pemula. Termasuk informasi terkait kondisi politik Tanah Air. Oleh karenanya penyebaran informasi melalui medsos hal yang penting, apalagi sebagian besar pemilih di 2024 adalah kaum muda.
Survei Center Strategic and International Studies (CSIS) yang berjudul “Pemilih Muda dalam Pemilihan Umum 2024: Dinamis, Adaptif, dan Responsif” mencatat, anak muda menjadikan medsos sebagai sumber informasi utama. Hasil riset pada 2022 itu menunjukkan pemanfaat media sosial sebagai sumber informasi mencapai 59 persen, lebih tinggi dari TV yang tercatat 32 persen.
Angka itu mengalami pergeseran dari survei tahun 2018 yang menunjukkan 35,9 persen menggunakan medsos sebagai sumber informasi, lebih rendah daripada mengakses TV yang tercatat 41,3 persen. Sementara media-media lain seperti koran, berita online, podcast, radio jumlahnya sangat kecil.
Peningkatan ini tidak terlepas dari penetrasi yang lebih baik. Penetrasi internet di 2022 mencapai 93,5 persen naik dari 86 persen pada 2018. Kepemilikan akun media sosial yang meningkat. Tecatat penggunaan WhatsApp, YouTube, dan Instagram meningkat tajam di 2022. berbeda dengan Facebook yang cenderung menurun.
Anak muda pengguna medsos lebih kritis
Pergeseran akses informasi itu mencatat temuan unik. Anak muda yang menggunakan media sosial menjadi lebih kritis dari mereka yang mengandalkan media konvensional. Semakin banyak pemilih pemula memanfaatkan internet dan medsos, kecenderungan mereka untuk kritis dan memahami isu-isu penting menjadi lebih tinggi.
“Hal ini mungkin karena mereka mendapat pandangan dari berbagai sudut pandang yang memperkaya cara pikir mereka,” mengutip dalam laporan hasil riset Arya Fernandes, Edbert Gani Suryahudaya, dan Noory Okthariza.
Riset itu memberi catatan penting. Medsos memang dapat berpengaruh dalam menerima dan membentuk informasi di kalangan anak muda. Namun ada juga konsekuensi lain, yakni misinformasi dan penyebaran berita bohong alias hoax. Oleh karenanya, pengguna medsos perlu punya kemampuan cakap digital agar generasi muda bisa memanfaatkan potensi ini secara maksimal.
Memperhatikan penggunaan medsos menjadi penting mengingat pemilih muda menjadi golongan yang akan mendominasi pada Pemilu 2024. CSIS mencatat setidaknya pemilih muda bisa mencapai 114 juta orang atau setara 60 persen dari total pemilih 2024. Adapun golongan yang survei ini maksud adalah 1.200 anak muda berusia 17-39 tahun ketika menerima survei pada 8-13 Agustus 2022.
Temuan CSIS ini selaras dengan riset Litbang Kompas yang pada februari 2023 lalu. riset itu menunjukkan, medos menjadi salah satu medium yang bisa digunakan untuk menggalang masa. Apalagi konsumsi media sosial oleh masyarakat begitu tinggi. Data dari We Are Social dan Hootsuite mencatat, hingga Januari 2022, ada 191,4 juta pengguna medsos di Indonesia.
Tampaknya urgensi media sosial untuk mendulang massa terlihat dari survei yang digelar pada 25 Januari 2023 hingga 4 Februari 2023 ini. Beberapa partai yang Kompas analisis menunjukkan, sebagian besar konstituennya menyatakan medsos sebagai media yang paling sering mereka konsumsi. Bahkan tidak sedikit partai yang konstituennya menjadikan medsos sebagai pilihan utama.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA 4 Perubahan setelah Perppu Pemilu Resmi Jadi Undang-Undang