MOJOK.CO – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengungkapkan sejumlah kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung untuk Pemilu 2024. Namun, koalisi yang digawangi tiga partai itu tidak mau buru-buru tentukan nama calon.
Koalisi yang terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar mensyaratkan setidaknya lima kriteria untuk kandidatnya, yakni memiliki integritas, kualitas, pengalaman manajerial, komitmen kerakyatan, dan elektabilitas.
Dilansir dari laman resmi PPP, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan, elektabilitas calon bukanlah syarat nomor satu. Namun, pihaknya menganggap elektabilitas masih penting dan akan menjadi pertimbangan bagi koalisi.
Baidowi mengaku tidak mau terburu-buru menentukan calon berdasar elektabilitas. Menurutnya, hasil survei yang dirilis sangat dinamis dan beragam. Untuk saat ini, pihaknya masih akan memantau elektabilitas kandidat hingga tahun depan.
“Kita belum membuat keputusan, semua itu sedang kita monitor perkembangan dinamikanya sampai tahun 2023. Karena pendaftaran Capres tuh nanti baru September 2023, masih banyak waktu menyerap aspirasi publik,” jelas dia, Kamis (17/11/2022).
Senada, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan hasil survei memang akan menjadi pertimbangan KIB dalam memilih bakal calon. Semua kandidat yang punya capaian survei tinggi, kata Arsul, punya peluang yang sama untuk diusung sebagai capres oleh KIB.
“Tentu, KIB tidak hanya berpatokan pada hasil survei saja. Pasti ada pertimbangan-pertimbangan lain,” tutur Arsul dilansir dalam laman resmi PPP bulan Juni lalu.
Pembahasan di internal KIB sejauh ini belum mengarah pada pasangan calon. KIB masih menyiapkan infrastruktur koalisi sampai dengan tingkat bawah.
“Kami siapkan dari sekarang infrastruktur pemenangannya terlepas siapapun paslonnya nanti. Ya seperti yang di DKI kemarin, masing-masing kepengurusan tiga partai membangun komunikasi dan bersiap membentuk tim pemenangan,” imbuhnya.
Harus punya KTA
Sementara salah satu anggota Koalisi Indonesia Bersatu, Partai Golkar, sudah membocorkan tiga kriteria lainnya soal capres dan cawapres yang bakal dijagokannya. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan, pasangan yang bakal diusung harus memiliki jam kerja tinggi, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik.
“Disini banyak kader yang sudah berpengalaman,” kata Airlangga, dikutip dari Tempo.co, Kamis (17/11/2022).
“Jam terbangnya tinggi, dan yang paling penting selain punya NIK juga harus punya KTA. Karena ini KIB adalah koalisi yang anggotanya partai politik. Jadi kalau parpol perlu NIK dan KTA. Ini menjadi kunci,” lanjutnya.
Sebelum mendeklarasikan capres dan cawapres, Airlangga mengatakan bahwa koalisinya bakal semakin gemuk dengan tambahan satu hingga dua personel baru. Menurut dia, gelaran pemilihan presiden masih panjang sehingga tidak perlu buru-buru.
“KIB masih menunggu satu dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce siapa yang akan didukung KIB,” pungkasnya.
Asal tahu saja, sebelumnya KIB sempat dikabarkan akan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres. Ganjar akan disandingkan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai cawapres.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Kenia Intan