MOJOK.CO – Pemilih muda mendominasi daftar pemilh tetap (DPT) di Pemilu 2024. Suara mereka sangat berpengaruh. Lantas, seperti apa figur pemimpin idaman mereka?
Pada Pemilu 2024 mendatang kelompok anak muda, baik milenial (lahir 1981-1996) maupun generasi Z (lahir 1997-2012), bakal menjadi daftar pemilih terbanyak.
Jumlahnya sekitar 107 juta atau 50-60 persen dari total 204 juta daftar pemilih tetap (DPT) nasional yang telah KPU umumkan.
Peneliti dari Fakultas HI di Universitas Mulawarman, Dadang Ilham Kurniawan Mujiono, membuat riset di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, untuk mengetahui kriteria figur pemimpin idaman anak muda menjelang Pemilu 2024.
Lantas, apa saja kriteria figur pemimpin idaman anak muda menurut temuan riset tersebut. Berikut Mojok telah merangkumnya:
#1 Seiman
Kriteria pertama yang anak muda idamkan adalah seiman. Menurut risetnya, Dadang menyebut dua dari tiga narasumber perempuan memandang agama sebagai modal utama untuk memilih calon pemimpin masa depan.
“Seiman”, merupakan kata yang pertama kali mereka sebut sebagai kriteria figur politik yang mereka harapkan.
“Mereka meyakini bahwa ajaran agama mereka adalah yang terbaik, sehingga individu yang seiman dianggap cocok untuk memimpin mereka,” jelas Dadang.
#2 Paham kondisi daerah
Kategori yang selanjutnya adalah paham kondisi daerah. Bagi para pemilih muda, baik laki-laki maupun perempuan, pemahaman terhadap kondisi daerah setempat merupakan hal wajib yang harus calon pemimpin kuasai.
Ini mencakup penguasaan bahasa daerah, adat istiadat, dan budaya setempat—tidak sekadar selebrasi dan datang kampanye dengan mengenakan pakaian daerah.
“Kriteria kedua tersebut, menurut saya mencerminkan perbedaan mendasar pandangan politik di antara kelompok muda di daerah dan di kota-kota besar,” kata Dadang.
“Kaum muda di daerah, tidak berpikir terlalu ambisius mengenai politik nasional. Mereka lebih tertarik pada isu-isu yang berlangsung di daerah karena berkenaan langsung dengan kehidupan sehari-hari mereka. Sementara di kota-kota besar, termasuk ibu kota Jakarta, pandangan politik kaum mudanya terkadang lebih luas dan melewati batas-batas regional.”
#3 Kerja buat masyarakat
Kategori ketiga ini sebenarnya cukup klise dan bahkan kerap para politis gaungkan sepanjang kampanye. Akan tetapi, figur pemimpin yang mampu bekerja berdasarkan kepentingan masyarakat memang menjadi kriteria yang anak muda idamkan.
Kalau kata Dadang, misalnya, adanya pemimpin yang kebijakannya dapat membantu anak untuk mendapatkan beasiswa guna melanjutkan pendidikan ke luar daerah, memberikan bantuan agar mereka bisa bekerja di berbagai institusi, meningkatkan infrastruktur di daerah, dan sebagainya.
#4 Enggak korupsi
Sama seperti yang ketiga, kategori berikut ini juga kerap politikus gembar-gemborkan selama kampanye: tidak korupsi.
Dalam risetnya, Dadang menyebut bahwa banyak anak muda yang menginginkan “pemimpin sederhana dan tidak koruptif”.
Menurut mereka, Indonesia telah rusak oleh korupsi. Oleh karena itu, calon pemimpin dengan catatan buruk atau pernah terlibat dalam kasus korupsi tidak akan menjadi idola bagi mereka.
Sementara “sederhana” juga menjadi kriteria tersendiri, sebab banyak anak muda yang menganggap gaya hidup glamor para politikus adalah contoh buruk dan tidak pantas ditampilkan di depan publik.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Pemilih Pemula Mendominasi Pemilu 2024, Siapa Saja sih Mereka?
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News