Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Jokowi Restui Pembentukan Koalisi Besar 5 Partai, Poros Baru Pilpres?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
3 April 2023
A A
koalisi besar mojok.co

Ilustrasi Presiden Jokowi (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Presiden Jokowi disebut-sebut telah merestui pembentukkan koalisi besar yang berisi lima parpol pendukung pemerintah. Benarkah koalisi ini bakal lahirkan poros baru dan bisa kalahkan PDIP dalam Pilpres?

Pada Minggu (2/4/2023) kemarin Presiden Jokowi menemui pimpinan lima parpol pendukung pemerintah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta.

Para ketua umum (ketum) parpol juga hadir dalam pertemuan bertajuk “Silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo” tersebut. Mereka antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Sementara itu, dua ketum partai lain yang juga merupakan parpol pendukung pemerintah tidak hadir di lokasi. Mereka adalah Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Bilang “cocok” pada pembentukkan koalisi

Usai Jokowi memberikan sambutan, termasuk menyinggung Pilpres dan memuji Prabowo, para ketum yang lain lantas mengadakan pertemuan secara terbatas.

Ketum Partai Gerindra, seusai pertemuan mengaku bahwa dirinya menemukan kesamaan pemikiran dengan empat ketum yang lain mengenai Pilpres 2024 mendatang. Bahkan menurutnya, kesepakatan untuk bergabung dalam koalisi besar, yang didasari pada dinamika yang terjadi, bisa terjadi

“Ternyata ada kesamaan,” ujar Prabowo usai pertemuan.

“Kami merasakan ada frekuensi yang sama, ada kecocokan, dan kalau dilihat dari pimpinan partai, kami sudah masuk dengan Cak Imin, kami masuk timnya Pak Jokowi semua sekarang,” sambungnya.

Lebih jauh Prabowo mengatakan setelah ini ketua umum lima partai akan lebih sering bertemu. Pernyataan itu juga sekaligus menjadi sinyal bahwa kelima partai bakal tergabung dalam satu koalisi besar terbuka lebar.

Sementara Jokowi juga memberi respons positif terkait pertemuan para ketum tersebut. Ia, malah mengatakan “cocok” saat ditanya terkait  wacana pembentukkan koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Baru (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” ujarnya mengutip dari CNNIndonesia.com

Lahirkan kekuatan besar

Kekuatan dari koalisi besar ini jika memang benar teralisasi kemungkinan bakal mengalahkan Koalisi Perubahan bahkan PDIP sekalipun.

Perlu diketahui, gabungan Partai Golkar, PAN, PPP, Gerindra, dan PKB, memiliki kekuatan 284 kursi di DPR alias 49,9 persen. Ini hampir separuh dari kekuatan politik di Senayan.

Sementara itu, kekuatan Koalisi Perubahan “hanya” memiliki 163 kursi di DPR (28,35 persen) dan PDIP sebanyak 128 kursi di DPR atau 22,26 persen.

Iklan

Jika kejadian,  bakal ada tiga poros di Pilpres 2024 nanti, mengingat ketiga-tiganya sudah melampaui presidential threshold 20 persen. Dengan demikian, akan ada pertarungan Anies Baswedan, capres PDIP, dan capres dari koalisi besar tersebut.

Berikut perbandingan kekuatan ketiga poros:

1. Koalisi Besar 5 Partai:

  • Fraksi Partai Golkar 85 kursi (14,78 persen)
  • Fraksi Partai Gerindra 78 kursi (13,57 persen)
  • Fraksi PKB 58 kursi (10,09 persen)
  • Fraksi PAN 44 kursi (7,65 persen)
  • Fraksi PPP 19 kursi (3,30 persen

Total: 284 kursi (49,9 persen)

2. Koalisi Perubahan:

  • Fraksi Partai Nasdem 59 kursi (10,26 persen)
  • Fraksi Partai Demokrat 54 kursi (9,39 persen)
  • Fraksi FPKS 50 kursi (8,70 persen)

Total: 163 kursi (28,35 persen)

3. Fraksi PDIP 128 kursi (22,26 persen)

Lemahkan PDIP?

Lebih jauh, pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, PDIP akan mengalami kerugian seandainya koalisi besar lima parti itu benar-benar terbentuk.

Kata Jamiluddin, PDIP tak akan mampu melawan kekuatan politik dan finansial koalisi besar. Alhasil, capaian-capaian PDIP di sejumlah lembaga survei pun tak bakal terwujud.

“Memang ini akan jadi kerugian besar bagi PDIP. Kenapa? Karena kita sejak reformasi melihat belum ada partai yang tidak berkoalisi bisa memenangkan pilpres,” kata Jamiluddin, kepada CNN Indonesia, Minggu (2/4/2023) kemarin.

Menurutnya, opsi terbaik bagi PDIP adalah bergabung dengan koalisi. Dia menyebut ada opsi PDIP bergabung dengan koalisi besar lima partai ataupun Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan.

“Kalau untuk mengejar menang, iya. Kalau untuk menang hattrick, tiga kali menang berturut-turut, sebaiknya dia berkoalisi,” ujarnya.

PDIP juga punya opsi maju tanpa koalisi di Pilpres 2024. Mereka punya tiket 20 persen kursi DPR RI untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa bantuan partai lain. Bagi Jamiluddin, opsi ini lebih bagus efeknya bagi demokrasi karena masyarakat akan disajikan dengan pilihan kandidat yang lebih banyak.

“Prinsip demokrasi kan memberi banyak alternatif. Kalau hanya dua pilihan, maka alternatifnya dikotomis, tidak baik bagi pertumbuhan di Indonesia,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Perempuan Sulit Masuk Dunia Politik padahal Keterwakilannya Diperlukan

Terakhir diperbarui pada 3 April 2023 oleh

Tags: jokowikoalisiparpolPemilu 2024
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.