MOJOK.CO – Yenny Wahid menjadi salah satu sosok yang disebut-sebut akan bertarung dalam bursa presiden dan wakil presiden 2024. Walau belum tahu pasti partai politik mana yang akan mengusungnya, berbagai survei menunjukkan Yenny Wahid memiliki elektabilitas yang baik.
Belum lama ini muncul kabar Yenny Wahid akan disandingkan dengan calon presiden (capres) yang diusung partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan, pada Pemilu 2024. Bukan kali pertama, kabar semacam ini pernah beredar sebelumnya. Di 2022, Yenny sempat disandingkan dengan Ganjar Pranowo oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Berbagai media menyebut, Yenny menepis dua kabar pencalonan itu. Walau begitu, survei elektabilitas Yenny menunjukkan angka yang tinggi. Survei Polmatrix pada Oktober 2022 menunjukkan, apabila Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid dipasangkan, elektabilitasnya mencapai 40,6 persen. Angka itu melebihi pasangan Anies-Andika dan Prabowo-Puan yang masing-masing mencapai 31,2 persen dan 23,1 persen.
Dilansir darin kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Yenny sebenarnya bersedia saja terjun dalam bursa capres 2024. Dengan catatan, ia masih bisa menghidupi nilai-nilai dan prinsip yang diyakini.
“Itu bukan hal yang akan saya tolak, tetapi engga juga akan saya kejar secara mati-matian dengan menghalalkan segala cara,” jelas Yenny dalam kanal tersebut.
Akan tetapi, putri ke-2 Gus Dur itu mengungkapkan tidak akan menolak kesempatan yang ada selama memiliki keselarasan nilai dan tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang sesuai dengan imajinasinya. Yenny menginginkan Indonesia yang sejahtera toleran, menghargai kebhinekaan, punya semangat maju dan memperhatikan anak-anak muda.
Kalau memang harga dari momentum politik itu membuatnya harus mengorbankan prinsip-prinsipnya, Yenny lebih memilih berperan di luar sistem. Toh baginya, duduk di posisi yang memiliki kekuasaan besar hanyalah sebatas peran. Sesungguhnya ia juga bisa berperan dari luar, misalnya dengan melakukan advokasi, mengajar, ataupun peran-peran lain yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Walau ia tidak memungkiri, terobosan dalam membuat perubahan akan lebih efektif apabila dilakukan oleh mereka yang berkuasa. Kekuasaan akan mempermudah akses terhadap kebijakan publik, anggaran, dan alat-alat politik lainnya.
Semenjak menjadi ibu, Yenny Wahid mengaku fokus membesarkan anak-anaknya, namun bukan berarti dunia politik menjauh dari kehidupannya. Dalam wawancara di kanal Youtube Merry Riana, Yenny menyatakan bahwa ketika menjadi seorang ibu, dorongan untuk masuk ke politik jauh lebih kuat, karena ia menginginkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anaknya dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya ingin agar anak-anak saya hidup dalam sebuah masyarakat di mana mungkin air sungainya lebih bersih, lalu kemudian udaranya juga lebih bersih. Dan bukan cuma anak-anak saya, tapi semua anak di Indonesia bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan air bersih, akses pendidikan yang baik, dan akses untuk bisa bermain dengan aman dan nyaman,” ungkapnya.
Yenny menekankan bahwa cara yang paling cepat untuk menciptakan sebuah negara yang lebih baik melalui kebijakan publik.
“Saya berpikir bahwa saya harus menggunakan waktu saya minimal untuk mencoba membuat perubahan melalui kebijakan publik dan itu lewat politik,” pungkas Yenny.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda