Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Dinas Pemberdayaan Perempuan DIY: Kekerasan Terhadap Perempuan di Tempat Kerja Masih Marak

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
27 Mei 2023
A A
kekerasan perempuan di tempat kerja mojok.co

Ilustrasi pekerja perempuan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan DIY menyebut bahwa kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja masih sering terjadi. Apa saja bentuknya?

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumadi menyayangkan bahwa hari ini masih marak terjadi kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja.

Padahal menurutnya, sejumlah aturan terkait hak-hak perempuan dalam lingkungan kerja sudah ada dalam undang-undang. Namun, masih banyak pemberi kerja yang mengabaikan atau melanggarnya.

Misalnya, dari yang paling sederhana, terkait aturan cuti haid. Kata Erlina, dalam UU Ketenagakerjaan sudah jelas bahwa perempuan bisa mengajukan izin sakit di hari pertama dan kedua haid.

Sementara pemberi kerja, masih wajib memberi upah bagi pekerja perempuan yang mengambil cuti haid itu. Jika tidak, sanksinya pun tak main-main, yakni bisa kena pidana penjara 1-4 bulan.

“Namun, faktanya, banyak perusahaan yang tidak memberikan cuti haid,” ujar Erlina, dalam diskusi bertajuk Adakah Ruang Aman di Tempat Kerja Bagi Perempuan dan Difabel?, Kamis (25/5/2023).

“Sementara pekerja perempuan pun karena relasi kuasa, seperti takut kena pecat, akhirnya memilih diam dan tetap bekerja meski sakit nyeri akibat haid,” sambungnya.

Hak-hak lain pekerja perempuan

Selain terkait cuti haid, ada hak lain yang sebenarnya pekerja perempuan miliki. Salah satunya cuti melahirkan.

Kata Erlina, perempuan hamil berhak mengajukan cuti kerja 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Dalam kurun waktu ini, pemberi kerja masih wajib memberi upah penuh.

“Tapi, biasanya perusahaan tidak mau membayar dan memilih merumahkannya tanpa memberi gaji,” jelasnya.

Erlina juga menambahkan, ada pula hak-hak lain seperti cuti gugur kandung (keguguran) selama 1,5 bulan yang masih jarang orang ketahui.

“Bahkan, perempuan hamil juga dilarang bekerja pada shift 23.00-07.00 karena alasan kesehatan, tapi ini jarang diketahui,” papar Erlina.

Lebih lanjut, pun seandainya perusahaan sudah memberikan hak-hak pekerja perempuan tadi, biasanya muncul masalah lain. Kata Erlina, yang paling sering terjadi adalah sarana prasarana tempat kerja yang tidak mendukung.

“Misalnya, tidak ada ruang khusus memerah ASI. Padahal ini sangat dasar karena meski ibu sudah aktif bekerja, ASI eksklusif tetap harus diberikan,” jelas Erlina.

Iklan

“Ada juga beberapa kasus ibu hamil yang kesulitan jalan tapi ruangan kerjanya ada di lantai dua. Jika perusahaan tidak punya lift, ini sebenarnya bisa diakali dengan memindah ruang kerja ke lantai dasar,” kata dia.

Rentan mengalami kekerasan seksual

Selain hak yang sering terabaikan, kata Erlina, perempuan juga rentan mengalami kekerasan seksual di tempat kerja. Berdasarkan data yang ia sampaikan, secara umum ada 825 dari 1.173 responden (70,9 persen) yang mengaku pernah mengalami kekerasan seksual di tempat kerja.

Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari yang verbal seperti siulan, perkataan yang berkonotasi sensual; ataupun fisik seperti mencolek dan meraba. Dari 825 responden yang pernah mengalami kekerasan seksual, 70 persen di antaranya bahkan mengaku mendapatkan lebih dari satu bentuk kekersan.

“Ini menunjukkan bahwa perempuan masih sangat rentan saat berada di lingkungan kerja,” tegas Erlina.

Di DIY sendiri, DP3AP2 DIY mengaku sulit untuk mendapatkan data pasti terkait kekerasan seksual di tempat kerja. Namun, Erlina memastikan bahwa pihaknya sudah punya upaya pencegahan dan penanganan masalah tersebut.

“Salah satunya melalui Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) untuk menjamin dan melindungi hak serta keselamatan kerja perempuan,” jelasnya.

Pada 2021 lalu, GP2SP DIY meraih penghargaan Mitra Bhakti Husada dari Kementerian Kesehatan RI. Penghargaan ini merupakan apresiasi yang diberikan Kemenkes RI kepada mitra yang telah berperan dalam memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.

Selain GP2SP, DP3AP2 DIY juga punya program lain. Seperti sosialisasi kekerasan seksual kepada seluruh pekerja; membangun komitmen dengan perushaan terkait larangan dan sanksi atas kekerasan seksual; dan menerapkan SE Menaker No.3/2011 tentang Pedoman Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja.

DP3AP2 DIY juga merancang Zona Bebas Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja, Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3), dan penyelesaian kasus kekerasan seksual di tempat kerja.

“Upaya itu adalah komitmen kami dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di tempat kerja,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Anggota DPR dari PKS Terseret Kasus KDRT, Sudah Mundur, Gimana Kelanjutan Kasusnya?

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2023 oleh

Tags: kekerasan seksualkekerasan terhadap perempuanPemilu 2024perempuan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO
Mendalam

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
Soal Kekerasan Seksual di ISI Jogja.MOJOK.CC
Mendalam

Dugaan Dosen Cabul Berkeliaran di ISI Yogyakarta, Bertahun-tahun Lecehkan Para Mahasiswi hingga Trauma  

24 Agustus 2024
Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Babarsari Adalah Contoh Kawasan Pendidikan yang Tak Ramah Perempuan, Kekerasan Seksual Kerap Mengintai.mojok.co
Catatan

Babarsari Adalah Contoh Kawasan Pendidikan yang Tak Ramah Perempuan, Kekerasan Seksual Kerap Mengintai

19 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.