MOJOK.CO – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar buka suara terkait isu keretakan hubungan antara partainya dengan PBNU. Gus Muhaimin, sapaan akrabnya, mengaku tidak ingin NU dipolitisir oleh partai-partai politik.
Pada awal 2023 lalu, kabar keretakan PKB dan NU mencuat setelah Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz mengungkapkan kekecewaannya karena PKB menggunakan mars peringatan 1 abad NU. Lagu itu termuat pada sebuah unggahan acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU di akun Instagram DPP PKB. Hal ini menjadi salah satu polemik yang muncul antar dua organisasi ini.
Gus Muhaimin berujar apa yang terjadi belakangan antara PKB dan NU merupakan hal yang wajar dan bukan sesuatu hal yang baru. Ia menegaskan sejatinya kedua elemen ini tetap bersinergi mengingat kelahiran PKB yang tak bisa lepas dari PBNU.
“Partai ini resmi lahir saja memakai SK PBNU. Itu sudah menjadi sejarah. Baru kemudian ada pergeseran peta politik, tantangan zaman, dan konteks era yang membuat sedikit berbeda,” terangnya pada wawancara bersama Kepala Suku Mojok, Puthut EA di program Putcast.
“Makannya saat ini PBNU mengambil jalan agar bisa berperan sekaligus diterima di semua kalangan. Tidak hanya dimonopoli oleh PKB, saya kira tidak ada masalah,” imbuhnya.
Hubungan PKB dan PBNU masih sama
Wakil Ketua DPR RI ini mengungkapkan bahwa hal ini bukan hanya terjadi pada PBNU era kepeminpinan Yahya Cholil Tsaquf. Melainkan sudah sejak era Kyai Said Aqil Siradj.
“Tidak ada sesuatu yang baru pada hubungan PKB dan PBNU. Gus Yahya memang mencoba merevitalisasi peran PBNU, tapi sebenarnya jaman Kyai Aqil sama. NU terdiri dari banyak partai pengurusnya,” paparnya.
Kondisi ini menurutnya tidak menganggu sinergi antar kedua entitas ini. Ia mengenang dulu saat awal rencana pendirian PKB, Megawati pernah datang meyambangi pimpinan NU dan menentang rencana pembuatan partai.
“Dulu Bu Mega bilang ke Gus Dur, kalau NU bikin partai yang ngurus umat siapa? Itu sebenarnya pola pikir yang benar,” cetusnya.
Sehingga saat ini, Ketua Umum PBNU menurut Muhaimin sedang berusaha merealisasikan hal itu. NU ingin lebih bisa menjadi kekuatan perekat bagi semua kalangan.
“Tapi aspirasi politik warga NU, ulama NU, aktivis NU, ya biar lewat PKB. NU biar mengurus yang non politik,” paparnya.
Muhaimin mengaku sepakat dengan jalan yang PBNU pilih saat ini. Dengan catatan, partai lain juga tidak mempolitisir organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi