Nasihat dari Ketum PBNU dan Muhammadiyah
Selain minta doa restu, Kaesang juga mendapatkan nasihat, baik dari Haedar Nashir maupun Gus Yahya. Nasihat yang diberikan terkait PSI dan perannya terjun ke dunia politik.
“Seperti biasa minta nasihat, minta nasihat ke Ketua Umum PBNU bagaimana cara berpolitik dengan yang yang santun tanpa mencela orang lain,” ungkapnya.
Kaesang menambahkan, dalam pertemuan itu tidak membicarakan terkait calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (wacapres) yang akan diusung PSI. Dia hanya bersilaturahmi dengan para tokoh sebelum bertemu para kader di sejumlah daerah seperti di Bandung, Manado, NTT, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Enggak ada bahas capres, [saya] enggak berani,” tandasnya.
Haedar Nashir berikan tiga wejangan
Sementara Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengungkapkan dalam kesempatan kali ini Haedar memberikan tiga wejangan kepada Kaesang. Haedar meminta Kaesang untuk mempedomani Indonesia yang memiliki nilai agama, nilai budaya, dan nilai Pancasila dalam berpolitik.
“Sebagai Ketua Umum PSI yang baru, [Kaesang] mohon nasihat, saya kira inisiatif baik. Intinya minta nasihat, masukan dari Pak Haedar. Apapun pandangan politiknya budaya sopan santun harus dipelihara, sehingga terlihat lebih kalem Ketum PSI ini. Isinya tiga hal itu saja,” paparnya.
Sayuti membenarkan Kaesang tidak membicarakan capres dan cawapres dengan Muhammadiyah dalam pertemuan tertutup itu. Termasuk meminta dukungan dari Muhamadiyah untuk menjadi cawapres pada pilpres 2024 mendatang.
“Sama sekali enggak ada [pembicaraan capres dan cawapres], Mas Kaesang sangat mengerti posisi Pak Haedar. Ketemu tokoh senior dan ingin nasihat itu saja,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Cara dan Syarat Pindah Tempat Pemungutan Suara, Mudah dan Tidak Ribet
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News