Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Babak Baru AHY vs Moeldoko: Ingin Jegal Pencalonan Anies?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
4 April 2023
A A
pk demokrat mojok.co

Ilustrasi Moeldoko (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko kabarnya mengajukan peninjauan kembali (PK) putusan kasasi MA, yang memenangkan Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Sebulan lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2023, kami menerima informasi bahwa KSP Moeldoko, dan Jhoni Allen Marbun, masih mencoba-coba untuk mengambil alih Partai Demokrat,” ujar AHY, mengumumkan manuver Moeldoko, yang ia sampaikan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Seperti kita ketahui, pada Maret 2021 lalu, Kemenkumham RI melalui Yasonna Laoly telah menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sebelumnya, pada 5 Maret 2021, KLB yang AHY klaim sebagai “kudeta” itu memang menghasilkan keputusan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat yang baru.

Menganggap bahwa KLB itu adalah manuver kudeta dan melawan hukum, AHY pun melapor ke Kemenkumham. AHY menyerahkan lima kontainer berisi berkas yang menguatkan bahwa KLB Deli Serdang tidak sesuai dengan AD/ART yang ada di dalam partai.

Atas laporan ini, Kemenkumham pun akhirnya menolak permohonan pengesahan kepengurusan Demokrat yang kubu Moeldoko ajukan. Kata AHY, semenjak penolakan itu, Moeldoko terus melakukan manuver. Termasuk di antaranya menggugat ke PTUN Jakarta (ditolak) dan terbaru mengajukan PK ke MA.

Upaya jegal pencalonan Anies?

AHY pun angkat suara terkait PK yang kubu Moeldoko ajukan ini. Kepada Tempo, Ketum Partai Demokrat ini mengatakan bahwa PK itu pihak Moeldoko ajukan sehari setelah partainya mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Ia lantas menemui seluruh kader, termasuk 38 Ketua DPD, 514 DPC, dan 1.800 anggota DPRD. Kata AHY, forum ini berpendapat bahwa PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan tujuan menggagalkan pencapresan Anies.

“Forum juga berpendapat ada upaya serius membubarkan koalisi perubahan, caranya dengan mengambil alih Demokrat,” kata AHY, Selasa (4/4/2023).

Apalagi, sambung AHY, praktisi hukum juga menyebut PK bisa jadi ruang gelap dalam pengadilan karena ada celah masuknya intervensi politik.

Bila intervensi itu benar terjadi, maka ia menilai keadilan dan demokrasi di Tanah Air sudah dalam keadaan lampu merah alias darurat.

Bagaimanapun, AHY menyebut pihaknya sadar ada risiko ketika mengusung bakal calon presiden yang rezim penguasa tak kehendaki.

Sejak tahun lalu, kata dia, perwakilan tim kecil yang membantu Anies Baswedan sudah menyampaikan risiko ini bahwa bukan tidak mungkin penguasa akan meradang, termasuk melalui Moeldoko untuk menghambat laju koalisi.

“Sebetulnya sejak tahun lalu, kita sudah mengingatkan, ini bakal ada PK tapi pasti sangat politis. Kami menyadari ada risiko yang harus kami tanggung dalam mengusung Bacapres (Anies) yang tidak dikehendaki oleh rezim penguasa,” kata AHY.

Iklan

“Kini dugaan itu terbukti,” tegasnya.

Kubu Moeldoko membantah

Kubu Moeldoko membantah tudingan AHY yang menyebut PK adalah upaya untuk menjegal Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat kubu Moeldoko, Saiful Huda, mengatakan bahwa PK merupakan bagian dari persoalan internal Demokrat, dan tak ada kaitannya dengan pencalonan Anies.

“Enggak ada hubungannya dengan penjegalan pencalonan Anies, enggak ada hubungannya. Itu hanya halusinasinya AHY saja,” kata Huda saat kepada CNN Indonesia, Senin (3/4/2023) kemarin.

Huda menjelaskan, pihaknya hanya ingin kembali membuktikan kepemimpinan AHY di Demokrat ilegal. Oleh karena itu, mereka melakukan PK sesuai perundang-undangan.

“Demokrat yang dikuasai AHY inkonstituisional karena banyak pelanggaran AD/ART di sana-sini,” ujarnya.

Sementara di tempat lain, MA juga membantah terdapat permohonan PK dari Moeldoko. Pejabat Humas MA Suharto menyatakan tidak ditemukan adanya permohonan PK yang diajukan Moeldoko.

“Setelah ditelusuri permohonan PK tersebut belum masuk ke MA,” jelas Suharto, Senin (3/4/2023) kemarin.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Pernyataan Bambang Pacul Buktikan Bahwa DPR Hamba Parpol, Bukan Wakil Rakyat

Terakhir diperbarui pada 4 April 2023 oleh

Tags: ahydemokratMoeldokoPartai Demokrat
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Demokrat Dukung Prabowo, Berikut Ini Peta Poros Koalisi Parpol di Pemilu 2024. MOJOK.CO
Kilas

Peta Poros Koalisi Parpol di Pemilu 2024 Setelah Demokrat Dukung Prabowo

18 September 2023
partai demokrat mojok.co
Kotak Suara

Peneliti BRIN: Ketimbang PDIP, Demokrat Lebih Mungkin Gabung Koalisi Prabowo

12 September 2023
ahy calon cawapres mojok.co
Kotak Suara

Pakar Politik UGM: Peluang AHY Jadi Cawapres Masih Ada

7 September 2023
Demi Cak Imin, Anies Baswedan Berkhianat kepada AHY dan Demokrat
Video

Demi Cak Imin, Anies Baswedan Berkhianat kepada AHY dan Demokrat

6 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.