MOJOK.CO – Bertepatan dengan Hari Kartini, ada tiga rekomendasi film tentang sosok pejuang hak-hak perempuan ini yang bisa kalian tonton. Beberapa film sudah bisa kalian saksikan di layanan video on demand.
Perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam mengupayakan kesetaraan bagi kaum perempuan tidak bisa terbantahkan lagi.
Tekad dan komitmennya yang kuat dalam melawan keterbatasan bagi kaum perempuan, khususnya perempuan pribumi pada masa kolonial, menjadi inspirasi bagi tiap generasi.
Atas jasanya itu pula, pada hari kelahirannya yang jatuh pada setiap 21 April, diperingati sebagai “Hari Kartini”.
Bahkan, kisah hidup dan perjuangan Kartini juga telah diabadikan dalam karya sinema. Hingga tahun 2023, setidaknya ada tiga film yang memotret kisah Kartini.
Untuk memperingati lari lahir Kartini pada 21 April 2023 ini, berikut tiga film tanah air yang memanifestasikan kisah Kartini:
#1 R.A Kartini (1982)
Film pertama berjudul R.A Kartini karya duo sutradara Bambang Hermanto dan Ardi Kurdi pada tahun 1982. Karya ini adaptasi dari Biografi Kartini (1977) yang ditulis oleh Sitisoemandari Soeroto.
Karya ini punya durasi yang cukup panjang, yakni hampir tiga jam. Karena durasi panjang tersebut, film ini pun cukup kompleks dengan menghadirkan kisah Kartini saat masih muda hingga detik-detik akhir hayatnya.
R.A Kartini juga tercatat menjadi film pertama yang mengisahkan Kartini dengan segala perjuangannya terhadap hak-hak emansipasi perempuan, khususnya di bidang pendidikan.
Dalam gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 1983, R.A Kartini menyabet tiga piala citra.
Piala tersebut diperoleh Nani Widjaja (memerankan Mas Ayu Ngasirah, ibu dari Kartini) untuk kategori pemeran pembantu terbaik, Soetomo GS untuk kategori penata kamera terbaik, dan Sudharnoto untuk kategori penata musik terbaik.
#2 Surat Cinta untuk Kartini (2016)
Film kedua adalah Surat Cinta untuk Kartini yang disutradarai Azhar Kinoi Lubis. Film berdurasi 118 menit ini mengangkat kisah fiksi yang berlatar belakang sejarah.
Menceritakan seorang tukang pos bernama Sarwadi (Chico Jerikho) yang jatuh cinta terhadap sosok Kartini (Rania Putriasari). Sarwadi jatuh hati lantaran Kartini berani memperjuangkan hak-hak perempuan kala itu.
Dalam karya ini digambarkan bahwa Kartini dianggap perempuan aneh karena perjuangannya itu. Kendati demikian, itu lah yang bikin Sarwadi kagum padanya.
Bahkan, sikap kagum tersebut bertambah ketika Kartini mampu mendirikan sekolah bagi kaum perempuan pribumi untuk memperjuangkan hak dalam mengakses pendidikan.
Film ini bisa disaksikan di layanan streaming Netflix dengan judul internasional Kartini and Mr. Postman.
#3 Kartini (2017)
Karya terakhir berjudul Kartini, yang disutradarai Hanung Bramantyo pada 2017 lalu. Film ini menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini.
Berlatar pada masa 1900-an, Kartini mengisahkan kehidupan masyarakat Indonesia yang masih dalam penjajahan Belanda.
Pada masa itu, kentara sekali perbedaan hak perempuan dan laki-laki karena perempuan tidak diizinkan untuk mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi. Kendati demikian, Kartini punya pandangan berbeda melintasi zamannya, khususnya terkait hak-hak perempuan.
Menariknya, film ini juga memotret kisah ibu Kartini, Ngasirah (diperankan Christine Hakim), yang menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri karena tidak memiliki darah bangsawan.
Sosok Kartini sendiri juga tidak menjadi tokoh sentral karena sepanjang film, Hanung juga menceritakan perjuangan Kartini bersama saudarinya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita).
Film berdurasi 122 menit ini bisa disaksikan di platform streaming Netflix maupun Vidio.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi