MOJOK.CO – Setelah meluncur lebih dulu di India pada bulan April , Realme C2 dan Realme 3 Pro akhirnya resmi dibawa ke Indonesia pada awal bulan Mei ini. Apa saja kelebihan dua ponsel Realme tersebut?
Waktu rilis ponsel yang mendekati momen lebaran tahun ini biasanya menjadi salah satu tanda bahwa sasaran pembeli ponsel-ponsel tersebut adalah mereka yang ingin sesuatu yang baru, termasuk dalam soal kebutuhan gadget.
Kehadiran ponsel Realme C2 dan Realme 3 Pro bisa jadi memikat para sobat low-budget yang menginginkan ponsel mumpuni tanpa terlalu peduli dengan brand. Masa presale kedua ponsel tersebut di Indonesia sudah mulai dilakukan sejak 9 Mei lalu.
Mari kupas satu per satu kelebihan dan kekurangan dua ponsel tersebut.
Realme C2
Waktu rilis Realme C2 terbilang dekat dengan seri C1 (2019) yang baru meluncur pada Januari lalu. Saya lebih nyaman mengatakan jika ponsel ini sebetulnya adalah Realme 2 yang berdapur pacu ala Redmi 6.
Realme C2 menggunakan prosesor MediaTek Helio P22 dengan skor AnTuTu sebesar 770.00. Pemilihan prosesor ini cukup mengecewakan karena Redmi 7 varian 2 GB/16 GB yang hanya berselisih harga Rp 100.000 dari C2 sudah dibekali Qualcomm Snapdragon 632 dengan skor AnTuTu lebih dari seratusan ribu.
Sekalipun sang pengguna bukan seorang gamer, tetap saja ponsel ini terasa ngos-ngosan. Pengalaman saya sebagai seorang blogger menunjukkan bahwa RAM 3 GB kurang memadai saat membuka beberapa tab browser sekaligus.
Sementara itu, ROM 32 GB juga tergolong pas-pasan untuk menyimpan beragam file. Coba lihat saja sisa penyimpanan ROM jika sudah enam bulan pemakaian, biasanya sih sudah akan meninggalkan sedikit sisa (kurang dari 10% kapasitas penyimpanan).
Beralih ke sektor kamera, dua fitur kamera belakang yang patut diapresiasi adalah hadirnya fitur Chroma Boost yang bakal membuat foto lebih hidup, detail, serta kaya warna. Realme C2 menyediakan kemampuan membuat fitur slow motion, meski masih terbatas pada resolusi 480p dengan frame rate 80 fps.
Sensor kamera yang disematkan pada Realme C2 mirip dengan sensor kamera Realme 2. Lensa utamanya beresolusi 13 MP dengan depth sensor beresolusi 2 MP. Kemampuan merekam videonya maksimal beresolusi 1080p pada frame rate 30 fps.
Sementara itu, sensor kamera depannya sendiri identik dengan kamera Realme C1 (2019). Sama-sama beresolusi 5 MP sekaligus bisa berfungsi juga sebagai pendeteksi face unlock yang menggantikan sensor sidik jari. Entah mengapa hal ini cukup disayangkan mengingat sepanjang pengalaman, penggunaan sidik jari lebih cepat dan mudah dibandingkan pendeteksi wajah.
Kekecewaan saya berlanjut ke sektor baterai. Selain tidak memiliki fitur fast-charging berdaya lebih dari 10 W, kini kapasitas baterainya justru turun menjadi hanya 4.000 mAh. Untuk diketahui, pada Realme C1 dan Realme 2, daya baterainya masih ada pada kisaran 4.230 mAh.
Dengan membawa diamond-cut design ala Realme 2 dengan bahan plastik dan tampilan doff, Realme C2 terlihat lebih elegan dan benar-benar nyeni, tak seperti Realme 2 yang justru terlihat norak.
Realme C2 varian 2 GB/16 GB dibanderol dengan harga Rp 1.499.000, sedangkan varian 3 GB/32 GB dibanderol seharga Rp 1.699.000.
Buat saya, ponsel ini tidak istimewa dan serba nanggung dari segi harga dan spesifikasi. Saya lebih memilih untuk membawa pulang Redmi 7, ASUS ZenFone Max Pro M1, Realme 3, atau Infinix Hot 7 Pro.
Realme 3 Pro
Setelah lama dirumorkan, ponsel berslogan “Speed Awakens” ini datang juga ke Indonesia. Ponsel ini bakal menjadi tandem Redmi Note 7 Pro melalui pengalaman pengguna yang lebih memuaskan tanpa gimmick yang aneh-aneh.
Datang mengusung Qualcomm Snapdragon 710, CPU Realme 3 Pro setara dengan Snapdragon 675 dengan kemampuan GPU yang lebih baik. Kombinasi memori 4GB/64GB atau 6GB/128GB semakin mendukung aktivitas multitasking dan gaming. Dengan performa setara Snapdragon 821, mari ucapkan sayonara pada HP flagship bekas yang panasnya seperti setrikaan.
Mengapa Realme 3 Pro kali ini tidak mendatangkan varian RAM 8 GB seperti pada Realme 2 Pro? Tidak perlu kecewa, karena Android pun sebetulnya belum mumpuni untuk memaksimalkan memori sebesar itu. Toh, dengan RAM yang lebih sedikit, Realme 3 Pro masih sanggup mencetak skor AnTuTu hingga 155.000 ketika Realme 2 Pro varian tertinggi mentok pada skor 132.000.
Perangkat keras yang mumpuni ini ditunjang pula dengan optimasi software melalui HyperBoost 2.0 yang terdiri dari SystemBoost, GameBoost, dan AppBoost untuk memberikan unjuk kerja gaming yang lebih memikat pada game-game berkualitas tinggi seperti PUBG, Rules of Survival, dan Asphalt 9.
Alih-alih menawarkan gimmick tiga kamera belakang dan sensor utama beresolusi setinggi langit, Realme menawarkan dual-camera yang terdengar biasa saja dengan sensor utama Sony IMX519 beresolusi 16 MP serta depth sensor beresolusi 5 MP. Sementara itu, kamera belakangnya cukup terdiri dari kamera tunggal beresolusi 25 MP.
Dukungan optimasi software berupa Chroma Boost dan Nightscape mampu menghadirkan detail dan akurasi warna yang presisi serta pencahayaan yang baik sekalipun berada dalam kondisi gelap. Selain itu, hadir pula fitur Speed Shot untuk pengambilan foto yang lebih cepat dan Super Slow-Motion dengan frame rate hingga 960 fps.
Realme 3 Pro hadir dengan kapasitas baterai lebih besar yaitu 4.045mAh. Baterai besar ini dipadukan dengan teknologi mutakhir fast-charging VOOC 3.0. Untuk meminimalkan konsumsi daya, fitur content adaptive brightness control (CABC) disematkan guna menyesuaikan kecerahan layar sesuai kebutuhan konten dengan penghematan hingga 10%. Penghematan ini memang tidak terlalu signifikan ketika digunakan untuk bermain game, tetapi baru terasa saat penggunaan sederhana seperti ketika melakukan browsing.
Fitur lain Realme 3 Pro yaitu dilengkapi layar beresolusi Full HD+ dengan keberadaan dewdrop notch yang sedikit mengganggu, bodi belakang berwarna gradasi, serta dukungan sistem operasi bawaan ColorOS. Ponsel ini meluncur dengan Android Pie dan sudah tergabung ke dalam Android Q Beta Program.
Satu hal yang mengecewakan pada ponsel ini adalah posisi loudspeaker di bagian pojok kanan bawah. Mengapa harus di situ? Meskipun datang dengan power amplifier yang menghasilkan suara dua kali lebih kencang, tetap saja speaker ini akan mudah tertutup telapak tangan ketika bermain dalam posisi landscape. Better for gaming? Khusus di poin ini, tidak.
Harga Realme 3 Pro cukup terjangkau, varian 4GB/64GB dijual seharga Rp 2.999.000 sedangkan varian 6GB/128GB dijual seharga Rp3.699.000. Dengan demikian, ponsel ini layak dibilang nyaris sempurna dan menjadi yang terbaik di kelasnya.
Banyak pesaing harus siap pasarnya diganggu oleh kehadiran ponsel ini, sebut saja Oppo R17 Pro, Vivo V15, Oppo F11, Samsung Galaxy A50, Huawei P30 Lite, Redmi Note 7 Pro, dan ASUS ZenFone Max Pro M2.
Indonesia hanya kebagian mendapatkan dua varian warna Realme 3 Pro, yaitu nitro blue dan lightning purple dengan desain gradasi yang katanya terinspirasi dari sirkuit Le Mans, entah benar atau tidak karena ini sama sekali tak disinggung saat peluncuran di India. Bagi Anda yang menginginkan warna carbon grey ala OnePlus, sayang sekali varian warna ini tidak masuk ke Indonesia.