MOJOK.CO – Belum rilis di Indonesia, Redmi K20 dan K20 Pro sudah mengiming-imingi kita dengan desain dan spesifikasi seksi, harga murah, plus flagship killer!
Pekan lalu, Mojok membahas keluarga Oppo Reno. Desain dan spesifikasinya memang cukup menawan, tetapi harga membuat mereka menjadi kurang seksi dibandingkan dengan keluarga Redmi K20 yang, sayangnya, sampai hari ini belum meluncur resmi di Indonesia.
Hmmm. Mengapa mereka harus menjadi pilihan daripada Reno?
Secara umum, makna K20 dan K20 Pro dijelaskan sebagai berikut:
1. “K” berarti flagship killer,
2. “20” karena bodi belakang yang mirip Honor View 20, dan
3. “Pro” untuk varian superior ala Huawei, agar jadi keluarga Redmi K20.
Produk ini hadir di momentum yang tepat ketika senior sekampungnya itu justru sedang kelabakan menghadapi hambatan dari Negeri Paman Sam. Sama-sama memiliki 3D curved design dengan bodi menyala berwarna merah atau biru, Redmi menggunakan pola api, sedangkan Honor menggunakan pola huruf V. Ditambah lagi, Redmi melahirkan varian warna hitam polos dengan bodi belakang berbahan kevlar bagi mereka yang simpel dan tetap elegan seperti Pocophone F1.
Redmi K20 Pro
Soal jeroan dan bodi depan, Redmi K20 Pro dan OnePlus 7 Pro seharga 14 juta rupiah itu bagaikan pinang dibelah kampak. Prosesornya, Qualcomm Snapdragon 855 tanpa tandingan, kamera depan pop-up, sensor sidik jari dalam layar, baterai berkapasitas 4000mAh, dan sensor utama kamera belakang beresolusi 48MP yaitu Sony IMX586 dengan bukaan f/1.8.
Satu hal berbeda, ketika melakukan foto selfie, LED berwarna merah akan menyala sehingga nggak peduli sebagaimanapun kamu berniat foto diam-diam, ya tetap bakal ketahuan semua orang, deh.
Layarnya berukuran 6.39 inch dengan teknologi AMOLED, resolusi full HD+, ber-bezel tipis, dan tanpa poni. Sampai saat ini, tipe Redmi K20 memang kurang lebih setara dengan Reno 10x Zoom, kecuali ukuran layarnya yang memang lebih kecil, tak ada teknologi DCI-P3, dan tak tersertifikasi perlindungan cahaya biru.
Selain sensor utama yang gahar, kamera belakang Redmi K20 Pro juga ditemani satu lensa ultra-wide Samsung beresolusi 13MP dengan cakupan 124.8 derajat dan satu lensa telephoto OV beresolusi 8MP dengan kemampuan 2x lossless zoom, keduanya memiliki bukaan f/2.4.
Kamera depannya beresolusi 20MP. Jumlah, fungsi, dan resolusi lensa memang menang dari Reno 10x Zoom, tetapi soal zooming yang hanya dua kali itu memang kekalahan telak tanpa ampun.
Soal audio pun tak main-main Redmi menghadirkan chip audio HiFi dari Qualcomm dan audio jack 3.5 mm. Reno 10x Zoom kalah telak di sini bagi mereka yang masih senang menggunakan headset murah besutan Miniso di KRL Commuter Line, Transjakarta, atau MRT.
NFC pun tetap tersedia untuk cek dan isi saldo e-money. Pokoknya, Redmi K20 Pro benar-benar jagoan untuk commuters. Hanya saja, jika ingin menggunakan speaker bawaan, posisinya ada di bagian bawah sehingga mudah tertutup tangan ketika digunakan, baik dalam posisi mengetik portrait maupun gaming landscape. Jelaslah, sama seperti Realme 3 Pro, saya tidak suka.
Pengisian daya menjadi tempat keunggulan lain si Redmi. Mengandalkan USB Type-C dengan pengisian cepat Qualcomm Quick Charge 4+ berdaya 27W alias kurang dari satu jam sampai penuh, Anda bisa menggunakan banyak kabel aftermarket dan charging tetap cepat untuk daya tahan hingga dua hari. Bukan seperti Reno 10x Zoom: hanya 20W, harus kabel VOOC resmi Oppo lagi.
Akan tetapi, jangan berharap kecepatan transfer data bertambah karena basisnya tetap saja masih USB 2.0, bukan USB 3.0 seperti Reno. Yang lama pun masih cukup cepat dan tidak masalah, terlebih jika Anda lebih banyak mengandalkan cloud backup.
Pengisian daya tanpa kabel? Nggak ada juga. Ya, demi hemat biaya dan, lagi pula, Reno 10x Zoom juga tak punya.
Untuk mengatasi masalah panas, Redmi K20 Pro menggunakan delapan lembar grafit. Bersama-sama dengan fitur Game Turbo 2.0 di MIUI 10 berbasis Android 9 Pie yang mengoptimalkan performa, sensitivitas layar, layar, dan jaringan, Redmi dapat memaksimalkan performa ponselnya menjadi raja benchmark Android dengan skor 388000, mengalahkan kakaknya si Mi 9 dan pastinya Oppo Reno 10x Zoom. Yuhu.
Jika tidak diselimuti masalah kegagalan kamera dan ghost touch seperti Poco, iklan di MIUI tidak menghabiskan banyak kuota, serta penjualannya tidak gaib, tentu saja ponsel ini dijamin laku keras, apalagi kalau sudah merasakan sendiri si fitur mevvah, yaitu Mi Remote yang bisa menyalakan proyektor, AC, sampai peralatan elektronik.
Nah, memangnya Reno 10x Zoom punya? Ini sih jelas auto buy! Seperti kata Redmi di situs resminya di Tiongkok: “yang lain bisa KO!”
Saat ini, Redmi K20 Pro (di negara lain ada juga yang dinamai Xiaomi Mi9T Pro) belum resmi muncul di Indonesia dan harganya dipatok distributor sebesar 7 juta rupiah untuk varian 8GB/128GB atau 8,1 juta rupiah untuk varian 8GB/256GB—hemat hampir 5 juta dari Reno 10x Zoom, lebih cocok untuk produktivitas, serta sangat mumpuni kecuali jika membutuhkan zoom berkualitas berkali-kali lipat.
Redmi K20
Bagi kamu yang masih kesulitan membeli K20 Pro, Redmi menyediakan versi “sunatannya”, yaitu K20, yang di Malaysia diganti nama menjadi Xiaomi Mi9T. Tenang, tampilannya sama saja, kok, sehingga kamu tidak akan kehilangan gengsi di hadapan geng sosialitamu. Performanya juga tidak main-main; lebih baik dari midranger lain yang ada dan masih bisa bersaing dengan flagship keluaran satu-dua tahun lalu.
Prosesornya turun ke Qualcomm Snapdragon 730 milik Samsung Galaxy A80. Performa CPU setara Snapdragon 835 dan GPU-nya setara Snapdragon 821. RAM pun turun ke 6GB, tetapi tetap nyaman untuk bermain PUBG, ML, dan Fortnite. Jelas menang dibandingkan Oppo Reno, ya kan?
Sensor utama kamera belakang Redmi K20 sedikit turun pamor dari kakaknya, Redmi K20 Pro, ke Sony IMX582 dengan bukaan f/1.75 dan sisanya tetap sama. Berarti, fungsi dan resolusi tetap menang dari Reno. Kemampuan pengisian daya cepat turun dari 27W ke 18W dengan baterai yang sama-sama tetap 4000mAh. Baterai lebih besar cukup signifikan dari Reno, daya pengisian hanya kalah 2W tetapi bisa pakai kabel aftermarket.
Memori internalnya memang hanya ada varian 64GB dan 128GB, tetapi bisa ditambah dengan kartu microSD jika hanya memerlukan satu kartu SIM. Berbeda dengan Reno, memori internal 256GB tanpa slot microSD. Jelas, si Redmi K20 lebih seksi dari Reno dengan banderol 5,7 juta rupiah untuk varian 128GB, meski tak resmi dan belum termasuk kartu microSD. Hemat berapa? Sampai dua jutaan, Gengs~
Tapi, nih, ya, jika Anda hanya mengincar performa, tak peduli kamera dan desain kekinian, daripada memboyong Redmi K20 atau Oppo Reno, lebih baik bawa pulang ASUS Zenfone 5z varian 8GB/256GB ke rumah.
Yah mau gimana; prosesornya sudah Qualcomm Snapdragon 845 dan GPU-nya pun tak main-main. Pokoknya, dijamin kamu takkan menyesal, deh~