Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Konter

Jobstreet: Aplikasi Lowongan Kerja yang Membatasi Penggunanya Melamar Kerja

Dulu, di bulan pertama memakai Jobstreet, saya sudah pernah melamar 200 lowongan.

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
22 Februari 2022
A A
Jobstreet: Aplikasi Lowongan Kerja yang Membatasi Penggunanya Melamar Kerja MOJOK.CO

Ilustrasi Jobstreet. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak adanya fitur premium di Jobstreet untuk pencari kerja adalah bentuk pengertian pengembangnya bahwa penggunanya lagi cari uang.

Termenung lesu engkau melangkah

Dari pintu kantor yang diharapkan

Terngiang kata tiada lowongan

Untuk kerja yang didambakan

Sebelum ada situs pencari kerja Jobstreet, Iwan Fals memotret kondisi fresh graduate sekaligus job seeker pada masanya. Ketika mendengar lirik lagu “Sarjana Muda” yang dinyanyikan sang legenda, terbayang capeknya cari kerja di zaman itu. Sampai ada titik di mana sang sarjana merasa ijazahnya tak berguna.

Seorang pelamar kerja bisa wara-wiri dari kantor ke kantor bawa-bawa amplop cokelat berisi CV dan fotokopi ijazah yang dilegalisir. Panas-panasan di bawah terik matahari, mau jajan es dawet saja nggak ada duit karena belum dapat kerja.

Kini, lulusan baru bisa melamar kerja tanpa meninggalkan rumah. Cukup buka aplikasi Jobstreet, bikin akun, isi profil, upload resume. Tinggal ketik kata kunci di mesin pencari. Daftar lowongan kerja yang didambakan langsung muncul.

Di Jobstreet, kita bisa mencari lowongan pekerjaan berdasarkan daerah dan spesialisasi pekerjaan. Setelah muncul lowongan, melamar semudah menekan klik. Setelahnya kita bisa memantau proses lamaran. Kita juga bisa melihat berapa saingan kita di lamaran pekerjaan yang sama.

Tak jarang ditemukan satu lowongan diserbu ribuan pelamar. Itulah bukti betapa mudahnya melamar kerja di Jobstreet. Sekaligus jadi pembuktian statistik angka pengangguran di Tanah Air. Beberapa ada karyawan yang masih bekerja dan mencari pegangan sebelum resign dari kantornya.

Jobstreet hadir menjembatani kebutuhan recruiter dan job seeker. Dengan Jobstreet, pencaker (para pencari kerja) bisa melamar ratusan lowongan tanpa repot menyiapkan berkas ini-itu untuk dikirim ke perusahaan tujuan. Menghemat kertas berarti menyelamatkan jutaan pohon, sekaligus tidak ada dokumen lamaran yang menjadi limbah kantor departemen HR. Yang paling penting, menghemat tenaga job seeker, walaupun boros di paket data internet.

Jika ingin menyesuaikan zaman, Iwan Fals perlu merevisi lirik lagunya. Bahwa pria muda yang mengandalkan ijazah saat mencari pekerjaan tidak lagi terkena debu jalanan. Kini, ia sedang rebahan di kosan sambil scroll aplikasi Jobstreet di hapenya.

Di era ini, bejibun lowongan kerja yang didambakan. Tantangannya, tidak ketemunya kriteria yang dibutuhkan dengan spesifikasi pelamar pekerjaan. Dari mulai syarat usia maksimal yang tidak berpihak kepada yang lulusnya tidak tepat waktu, sampai sertifikat keahlian yang perlu didapatkan dengan ikut pelatihan seharga jutaan rupiah.

Sudah ratusan lamaran, tapi tidak kunjung ada panggilan. Itu sudah biasa bagi pengguna Jobstreet. Ketika mendapatkan notifikasi undangan wawancara kerja di Jobstreet, rasanya seperti menang lotre. Namun, ini lotre yang belum tentu ada hadiahnya, sebab tahap wawancara hanya awal dari rangkaian tes kerja.

Iklan

Namun, dapat undangan wawancara adalah secercah harapan. Bahwa aplikasi ini memang legit dan bisa mempertemukan pencari kerja dengan HRD di perusahaan yang sedang buka lowongan. Tidak seperti situs kencan yang selalu berakhir di pesan, tanpa ada ketemuan.

Ketika masa transisi dari masa pandemi, beberapa orang kembali semangat mencari kerja. Banyak perusahaan mulai membuka lowongan pekerjaan lagi. Setelah tahun lalu, banyak dari kita menjajal investasi di berbagai platform. Dari mulai reksa dana, saham, kripto, sampai binary option. Ketika modal nyangkut dan aset habis karena loss, inilah waktunya cari uang lagi.

Membuat 200 lamaran di Jobstreet

Dulu, di bulan pertama memakai Jobstreet, saya sudah melamar 200 lowongan. Dari 200 lowongan itu, yang merespons lamaran hanya dua perusahaan. Sisanya, melirik saja tidak. Oh ya, di aplikasi ini, kita bisa melihat perusahaan mana saja yang sudah melihat job application kita.

Nah, setelah 200 lamaran, kita tidak bisa melamar lowongan kerja lagi. Ternyata pihak Jobstreet membatasi seseorang hanya boleh melamar pekerjaan 200 kali dalam sebulan. Bagaimana ini, LiNa?

Sementara itu, masih banyak lowongan kerja yang belum sempat dilamar. Iya, lowongan kerja di Jobstreet memang sebanyak itu.

Solusi yang diberikan Jobstreet untuk masalah ini adalah pengguna harus tunggu sampai bulan depan untuk bisa kembali melamar pekerjaan. Berbeda dengan aplikasi kencan yang membatasi pengguna untuk swipe kanan, tetapi menawarkan paket premium untuk swipe tanpa batas.

Tidak adanya fitur premium di Jobstreet untuk pencari kerja adalah bentuk pengertian pengembangnya bahwa penggunanya lagi cari uang, masa iya disuruh beli paket premium? Kenapa? Karena kita nggak punya uang!

Tips melamar pekerjaan di Jobstreet

Oya, ada satu tips bagi kamu yang sedang berjuang cari kerja lewat Jobstreet. Pokoknya, jangan sampai kamu nggak melengkapi profil supaya lebih mudah di-notice oleh HRD.

Kamu perlu tahu, profil lengkap bakal tampil di halaman awal. Ini sangat membantu karena profilmu pasti akan muncul di halaman awal. Nggak kepduli kamu sudah punya pengalaman kerja atau belum. Oleh sebab itu, lengkapi profil kalian mulai dari nama lengkap, kontak yang bisa dihubungi, kemampuan, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja (kalau ada).

Jika sudah lengkap, peluang profil kalian tampil di halaman pertama Jobstreet akan lebih besar. Buat kamu yang sudah punya pengalaman kerja tentu jadi makin besar di-notice oleh HRD.

Soal pendidikan terakhir, sepengalaman saya, banyak perusahaan yang nggal terlalu mempermasalahkan latar pendidikan terakhir. Banyak yang lebih suka fokus ke pengalaman kerja dan kelebihan yang akan kamu tawarkan kepada perusahaan.

Namun, ternyata, ada banyak perusahaan yang memandang pendidikan terakhir yang kamu cantumkan di Jobstreet sebagai bahan pertimbangan. Kayaknya banyak perusahaan ini nggak mau coba-coba dengan menerima kandidat yang tidak sesuai dengan lowongan.

Bisa jadi, para HRD yang “menjaring” di Jobstreet akan memprioritaskan pelamar yang sesuai dengan keahlian. Maka dari itu, kalau pendidikan terakhirmu sinkron dengan lowongan, biasanya akan lebih mudah tembus sampai fase wawancara.

Terakhir, pastikan nomor hapemu aktif dan jangan malas memeriksa email. Sepengalaman saya, HRD yang “menjaring” lewat Jobstreet akan menghubungi lewat hape. Oleh sebab itu, kalau lagi melamar pekerjaan lewat Jobstreet, usahakan jangan ganti nomor dulu. Biar gampang dihubungi.

Namun, ingat, banyak juga HRD yang aktifnya di email. Banyak dari kita yang masih malas untuk rajin memeriksa email. Yah, mungkin karena sudah terbiasa memakai WhatsApp atau aplikasi perpesanan lainnya. Jadi lupa untuk memeriksa inbox dari email. Padahal, bisa jadi, kesempatan kerja buat kamu dari Jobstreet nyantolnya di email.

BACA JUGA 7 Situs Lowongan Kerja Terpercaya untuk Pejuang Cuan dan ulasan menarik lainnya di rubrik KONTER.

Penulis: Haris Firmansyah

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2022 oleh

Tags: cara membuat lamaran kerjahrdIwan Falsjobstreetlamaran kerjalowongan kerja
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Lulus SMA dirundung karena jualan toge di pasar tradisional Tuban. Dianggap kurang usaha padahal masih muda alias gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Lulusan SMA Dihina: Masih Muda tapi Cuman Jadi Pedagang Pasar. Tak Peduli yang Penting Bukan Beban Keluarga

6 November 2025
Derita Membuat SKCK yang Merepotkan Sekaligus Diskriminatif MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Buruk Mengurus SKCK, Dokumen yang Merepotkan Sekaligus Diskriminatif Bagi Pencari Kerja

27 Oktober 2025
Sesal fresh graduate selama mahasiswa tak pernah magang, pas lulus kuliah kalabakan karena tak tembus lowongan kerja MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Tak Pernah Magang: Lulus Jadi Fresh Graduate “Kosongan”, Kelabakan Puluhan Kali Ditolak Kerja hingga 2 Tahun Jadi Pengangguran

19 September 2025
Sheila on 7 Legenda yang Sederhana, Bikin Fans Merasa Dekat MOJOK.CO
Esai

Sheila on 7 Menjadi Legenda Bukan Hanya karena Musik, tapi Juga Fashion Mereka yang Sederhana dan Membuat Fans Merasa Dekat

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.