MOJOK.CO – Upgrade terbaik dari kamera Google Pixel 6 hadir dalam bentuk kemampuan perekaman video. Hasilnya sangat oke. Iniah hape terbaik dari Google.
Sebagai seorang tech enthusiast, Google Pixel adalah salah satu ponsel yang punya nilai wajib untuk dicoba. Ponsel bikinan empunya Android ini memang jadi salah satu ponsel yang tergolong menarik, meski belum bisa digolongkan sebagai hape yang terbaik. Termasuk, pada seri terbarunya yakni Google Pixel 6 Series, yang menjadi pembuktian Google di dunia smartphone.
Setelah menggunakan Google Pixel 2, Pixel 3, dan Pixel 4, saya absen menjajal hape Google saat Pixel 5 memilih turun kelas menggunakan chipset kelas menengah. Awalnya, orang-orang mengira bakal keluar Pixel 5 Pro yang menggunakan prosesor flagship. Namun, pada akhirnya, semua orang tahu bahwa Pixel 5 series mengecewakan.
Oleh karena itu, di Google Pixel 6 ini, boleh dibilang Google habis-habisan mempersiapkan segala hal. Mulai dari optimasi kameranya yang makin mantap, desain ponsel yang berubah secara radikal, sampai penggunaan chipset bikinan sendiri sebagai dapur pacu hape ini.
Tahun ini, Google memperkenalkan chipset Google Tensor dengan fabrikasi 5nm. Chipset ini jelas sekelas dengan chipset flagship garapan pabrikan lain, dengan performa yang tentu saja sangat oke. Tapi ya jika dibandingkan Snapdragon 888 series yang menguasai 10 besar ranking tertinggi di AnTuTu Benchmark.
Meski begitu, performanya tak bisa dipandang remeh. Jika mengacu AnTuTu, skor yang dihasilkan Tensor tetap ada di kisaran 750 ribu, di mana itu tetap menjadi angka bisa menghasilkan performa yang sangat oke. Dengan catatan, ini bukan hape yang memang diperuntukan buat main game berat secara terus-menerus ya.
Kehadiran Google Tensor pada Google Pixel 6 ini memang diperuntukan untuk mengoptimasi software yang ditawarkan pada hape Google. Misalnya, optimasi Android 12 yang bisa berjalan sangat mulus dengan chipset ini. Bahkan kalau boleh berikan klaim, Google Pixel 6 menjadi hape Android yang paling smooth penggunaannya.
Dan, tentu saja, optimasi software X Google Tensor ini paling berasa pada kinerja Google Camera yang mantap-mantap banget. Sejak pertama dirilis, Pixel memang menjadi hape yang dikenal dengan kemampuan kamera yang sangat baik. Bahkan hanya dengan kamera 12MP, Google Pixel 4 masih mampu memberikan kualitas gambar yang sangat bagus, jika dibandingkan kamera puluhan mega piksel lainnya.
Untuk pertama kalinya juga, Google menawarkan hardware kamera dengan megapixel besar: 50MP untuk kamera utama serta 12MP untuk kamera ultrawide. Tapi ya, ini Google. Kamera cuma 12MP aja bisa menghasilkan gambar yang bagus, apalagi sekarang yang pakai 50MP. Bukan kaleng-kaleng, men. Sementara untuk varian Google Pixel 6 Pro, ada tambahan kamera telefoto 48Mp dengan kemampuan 4 kali optical zoom.
Salah satu fitur terbaik dari kamera Google Pixel 6 buat saya adalah Face Unblur. Ini adalah fitur yang mengoptimasi software kamera untuk memastikan gambar wajah bisa tampak jelas dan tanpa blur. Selain itu, ada juga fitur Real Tone yang bisa menangkap tone warna kulit seakurat mungkin.
Dan terakhir, tentu saja ada Magic Eraser milik Google Pixel 6 yang menjadi fitur untuk menghilangkan objek tertentu dari gambar. Pada beberapa kondisi, hasilnya sebenarnya lumayan bagus. Meski ya masih kelihatan editannya, tapi ya tetap menarik daripada minta Bang Gal terus dijailin kan?
Upgrade terbaik dari kamera Google Pixel 6 ini hadir dari kemampuan perekaman video yang hasilnya sangat oke. Perekaman maksimal ada di 4K 60fps. Hasil videonya stabil, dengan fitur stabilisasi dan kehadiran OIS, serta bisa diadu dengan perekaman video dari iPhone 13 series. Sementara kamera depan, ya masih menggunakan kamera 8MP dengan kemampuan perekaman video 1080p 30fps.
Selebihnya, Google Pixel 6 memang hape flagship. Panel Amoled 90Hz di layar 5,7 inci Pixel 6 dan panel Amoled 120Hz di layar 6,7 inci dengan fitur HDR10+. Keduanya dibalut Gorilla Glass Victus sebagai proteksi layarnya. Selain itu, memiliki IP68, support wireless charging, serta mendukung konektivitas 5G.
Nah, kalau tadi udah bahas banyak soal kemampuan dan kelebihan Google Pixel 6, kali ini kita bahas kekurangan dari ponsel ini, yang sayangnya banyak juga nih kurangnya… hadeeeh.
Pertama dan yang paling utama, tentu saja adalah desainnya. Dengan bahasa desain yang baru dan boleh dibilang original, tapi jadi terlihat aneh dan buat saya nggak oke.
Bump kamera belakang berbentuk list horizontal dan menonjol seperti kacamata dari Cyclops yang merupakan karakter X-Men. Buat saya sih ini jadi kekurangan, jadi nggak elegan dan keren. Tapi ya ini perkara perspektif aja sih, mau bagus atau nggak toh harganya mahal, belum tentu kalian bisa beli.
Kekurangan kedua dari Google Pixel 6 ada di persoalan charging baterainya. Meski diklaim bisa mendukung fast charging 30W, tapi untuk mengisi daya baterai 4614mAh di Google Pixel 6 ini kurang lebih memakan waktu hingga dua jam. Gila nggak tuh, dua jam untuk ngisi daya hape flagship, Redmi 9a tentu tertawa melihat hal ini.
Dan terakhir, kekurangan paling prinsipil buat pasar Indonesia adalah Google Pixel 6 ini tidak masuk secara resmi. Memang sih kita bisa bayar pajak agar bisa menggunakan simcard, tapi ini artinya kita harus keluar duit lebih dan kasih duit lagi ke negara. Padahal ya kita udah kasih duit setiap hari ke negara lewat cukai rokok, eh tarif cukainya kok malah dinaikin mulu. Kan ngeselin.
Lantaran nggak masuk Indonesia secara legal, artinya nggak ada garansi resmi dari Google. Jadi kalau mau beli, harus siap soal aftersales yang ribet. Servis susah, dijual ya harganya jatuh. Kalau belum siap, mending beli hape resmi aja, deh.
Untuk harga, Google Pixel 6 dibanderol dengan harga 599 USD untuk varian 128GB, dan 699 USD untuk 256GB. Sementara Pixel 6 Pro dibanderol dengan harga 899 USD untuk varian 128GB, 999 USD untuk 256GB, dan 1099 USD untuk 512GB. Kenapa pakai dolar, ya emang nggak ada harga resmi Indonesia-nya, Bos.
BACA JUGA Google Pixel: Ponsel Android yang Paling Kafah dan ulasan hape terkini di rubrik KONTER.