MOJOK.CO – Google I/O 2018 membeberkan beberapa inovasi terbaru yang lebih banyak memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, dari Android P, Google Photos, Google Assistant, Google News, Google Maps, dan sebagainya.
Google I/O menjadi salah satu ajang pamer inovasi tahunan yang selalu ditunggu-tunggu oleh banyak pengembang, fans, dan antusias teknologi dari berbagai belahan dunia. Helatan yang digelar sejak tahun 2008 pada bulan-bulan Mei/Juni itu menghadirkan banyak pembicara. Mereka terdiri dari perwakilan pengembang purwarupa aplikasi maupun proyek yang akan segera dirilis oleh Google.
Pendiri Google hadir sekaligus memberikan keynote seputar inovasi-inovasi terkini yang bakal disediakan oleh Google. Kalau dulu yang naik panggung adalah nama-nama seperti Sergey Brin dan Larry Page, duo pendiri Google, maka tahun-tahun belakangan yang membuka acara adalah CEO Google, Sundar Pichai. Selain lumayan ganteng, pria kelahiran India itu selalu memikat para pengunjung karena sering menyisipkan humor pada materi-materi presentasinya.
Kata Pak Sundar, semua produk Google saat ini sudah dikembangkan dengan core kecerdasan buatan lho. Penasaran? Yak, inilah inovasi terhangat yang dipamerkan Google I/O tahun ini.
Android P, P-nya itu apa?
Sebagai suksesor Android O (Oreo), Android P diperkenalkan kepada publik sebagai sistem operasi Android yang berfokus pada kesederhanaan tampilan. Jangan khawatir, meskipun secara tampilan lebih sederhana, tetapi fitur-fiturnya bakal lebih canggih dan hemat baterai.
Misal Android P menghilangkan sistem navigasi tiga-tombol yang biasanya ada di bagian bawah tampilan. Selain itu, Android P akan memberikan dukungan penuh untuk smartphone yang memiliki bentuk layar berponi (notch). Dua fitur baru tersebut setidaknya akan membuat gestur dan antarmukanya semakin mirip iPhone X.
Saat ini Android P sudah tersedia dalam versi beta. Namun, beberapa smartphone yang disebutkan akan mendapatkan kesempatan pertama mencicipi versi penuh Android P ini diantaranya Pixel & Pixel 2, Sony Xperia XZ2, Xiaomi Mi Mix 2S, Nokia 7 Plus, Oppo R15 Pro, Vivo X21, OnePlus 6, dan Essential PH-1.
N untuk Nougat, O untuk Oreo, P kira-kira lebih cocok untuk nama makanan manis apa hayo? Pancake, Pistachio, Pancong, atau Puthu Ayu? Sampai sekarang masih menjadi teka-teki.
Google Photos bukan galeri foto biasa
Aplikasi Google Photos semakin fungsional, bukan cuma sekadar aplikasi galeri foto. Beberapa fitur baru diluncurkan. Fitur-fitur itu termasuk pengenalan wajah yang makin canggih dan efektif, perbaikan foto secara otomatis, hingga fitur color pop yang bisa menyulap foto lawas hitam putih kita menjadi foto berwarna.
Fitur menarik lainnya adalah kemampuan Google Photos untuk mengkonversi format dokumen foto menjadi dokumen PDF. Selain itu, Google Lens yang terhubung dengan Google Photos kini tak cuma bisa mengenali, tetapi sekaligus mengkonversi teks pada hasil jepretan menjadi teks digital yang siap olah.
Google Assistant, asisten virtual yang makin pintar
Ketika Google Assitant awal-awal dirilis, aplikasi asisten virtual itu masih terlalu robotik dan membosankan. Saat pengguna bertanya ‘Hey Google’, jawabannya itu-itu saja. Bahasa yang digunakan masih terbatas pada bahasa Inggris. Bukan inovasi namanya jika Google tetap mempertahankan asisten ‘bodoh’ semacam itu.
Google Assistant sekarang sudah berbenah. Dari video demo ini, si asisten virtual dengan bantuan Google Duplex sudah kelihatan lebih responsif, presisi, dan natural saat menjawab pertanyaan melalui telepon. Setidaknya ia bisa melanjutkan percakapan-percakapan yang lebih kompleks dan variatif bahkan ketika percakapan tersebut makin kacau.
Oya, penyanyi John Legend dikabarkan menjadi salah satu pengisi suara utama Google Assistant lho. Tambahan dukungan hingga 30 bahasa tengah disiapkan. Siri siap kalah, jangan? Atau justru ini jadi produk ‘one hit wonder’ seperti Google Glass dulu? Hanya Tuhan yang Mahatahu…
Google News memihak penyedia konten
Tak seperti Facebook yang justru makin menyingkirkan konten-konten jurnalisme bermutu, Google kali ini selangkah di depan. Ini seperti angin segar bagi situsweb penyedia konten. Pak Sundar menjanjikan kalau Google News bakal menggunakan perpaduan teknologi AI (artificial intelligence) dan ML (machine learning) yang tidak dimiliki oleh news aggregator mana pun.
Google Maps makin ramah pengguna
Memang fitur rekomendasi tempat-tempat publik seperti restoran, pom bensin, kedai kopi, dan lain-lain yang dekat dengan posisi pengguna sudah tersedia sejak lama, tetapi masih terkesan nanggung. Misal hasil pencarian dan rating sebuah warung makan yang ditampilkan pada pencarian Google Maps kadang hanya berdasarkan selera pemberi rating.
Nah, Google Maps tahun ini memperkenalkan fitur “Your Choice”. Fitur ini akan merekomendasikan sebuah tempat yang sesuai dengan data histori kebiasaan pengguna di internet. Jadi, kalau situ terbiasa googling ‘Indomie’ dan ‘telur’, maka kemungkinan besar mesin Google Maps akan merekomendasikan warung-warung burjo alias warmindo di sekitarmu.
Lain-lain
Selain pembaruan-pembaruan yang disebut di atas, masih ada pembaruan yang lain. Pertama, aplikasi pembaca surat elektronik Gmail memperkenalkan tampilan baru. Kali ini Gmail didukung kecerdasan buatan yang bisa membantu pengalaman pengguna menulis email dengan lebih cepat melalui fitur ’Smart Compose’. Kedua, kode Morse segera hadir di Gboard, layanan keyboard virtual buatan Google. Fitur ini tentu bukan sekadar gaya-gayaan, tapi benar-benar ditujukan untuk pengguna berkebutuhan khusus.