Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Asal-Usul Istilah ‘Dari Hong Kong’ yang Melegenda

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
20 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kenapa sih dikit-dikit bilang ‘dari Hong Kong’, ‘dari Hong Kong’??! Memang, gimana ceritanya istilah dari Hong Kong ini bisa jadi legendaris di Indonesia?

Beberapa tahun lalu, grup dangdut Duo Anggrek pernah menyanyikan lagu berjudul Dari Hongkong. Eits, jangan ketawa dulu karena artikel ini dibuka oleh cerita lagu dangdut—liriknya malah cukup familiar dengan kehidupan kita, terutama yang kini usianya 20-30an.

“Cintamu cinta dari Hong Kong,
sayangmu sayang dari Hong Kong
Kamu jadikan aku selingan,
rindumu rindu rindu bohong~”

Gimana, gimana? Tanpa berfokus ke kata-kata “cinta” dan “sayang”, lihat dan resapilah istilah yang ada di sana, yang telah lama dikenal orang-orang Indonesia: “…dari Hong Kong”.

Selama bertahun-tahun, istilah dari Hong Kong memang menyemarakkan ragam tutur kita. Pada perkembangannya, selain bermakna “berasal dari Hong Kong” secara literal, istilah dari Hong Kong ternyata memiliki makna yang lain, yaitu menggambarkan ketidakpercayaan dan meyakini sesuatu sebagai bualan belaka.

Loh, kok bisa? Apa salah orang Hong Kong sama kita sampai-sampai nama Hong Kong tega-teganya kita pakai untuk menyimbolkan kebohongan???

Ternyata, istilah dari Hong Kong ini memiliki sejarahnya tersendiri. Bukan hanya satu, beberapa versi berbeda pun menyebutkan asal-usul kata ini hingga muncul di Indonesia. Hmmm, apa saja versi-versi tersebut?

*jeng jeng jeng*

Pertama, asal-usul istilah dari Hong Kong lahir pada tahun 1970-an. Kala itu, Universitas Indonesia diyakini menjadi tempat kelahiran istilah yang satu ini.

Di sana, salah seorang mahasiswanya sempat memamerkan foto kuburan China yang diakuinya diambilnya di Hong Kong. Namun, beberapa waktu kemudian, ketahuanlah bahwa si mahasiswa ini bermulut dusta alias lembo alias bohong, mylov. Foto yang disebut diambil di Hong Kong ini ternyata cuma diambil di Medan.

Sejak saat itu, istilah dari Hong Kong pun dipakai untuk menggambarkan kejadian yang tidak sebenarnya terjadi, alias buat nyindir orang.

Kedua, di zaman dulu, barang-barang dari Hong Kong adalah wujud kesempurnaan hidup. Artinya, baju-baju bagus, keramik, peralatan elektronik—semua datang dari Hong Kong. Atas fakta inilah, istilah dari Hong Kong pun lahir sebagai bentuk sindiran mengenai bentuk kelengkapan dan kesempurnaan.

Tsaaaah~

Ketiga, istilah dari Hong Kong muncul sebagai bentuk jawaban sembarang yang seenaknya saja. Konon, kisah ini dimulai dari sepasang kekasih yang sedang memadu cinta. Si lelaki tengah memuji pakaian yang dikenakan pasangannya yang dibeli di Mangga Dua, Jakarta. Di sana, hampir semua pakaian datang dari Hong Kong.

Iklan

Si lelaki pun bertanya, “Bajunya bagus, baju dari mana?”

Dengan sigap, si wanita menjawab, “Dari Hong Kong.” Si lelaki menganggap jawaban ini adalah bentuk candaan dari kekasihnya (hih, pede banget, bang!) sehingga ia menyimpulkan bahwa jawaban “…dari Hong Kong” adalah jawaban sekenanya yang bisa dipakai dalam konteks apapun, meski asal-asalan.

Dari ketiga versi ini, entah yang mana yang paling valid. Yang jelas, hingga hari ini, istilah dari Hong Kong masih terus digunakan sebagai bentuk sindiran dan kebohongan saat bercanda.

Yah kalau dipikir-pikir, memang bingung juga menentukan asal-usul istilah “…dari Hong Kong” yang sebenarnya. Tapi, masih ada satu hal lagi yang lebih sering membuat kita bingung, yaitu…

…apa sih bedanya Hong Kong, Tiongkok (China), Taiwan, dan Macau???

*to be continued*

Terakhir diperbarui pada 15 September 2020 oleh

Tags: asal-usul katabarang Chinadari Hong KongIstilahtiongkokuniversitas indonesia
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO
Kampus

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gaji Fresh Graduate Alumni UI, UGM. MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Malah Merasa Gagal: Kampus Sibuk Naikkan Ranking Dunia, tapi Melupakan Nasib Alumninya

2 Oktober 2025
Sarjana lulusan kampus terbaik Indonesia seperti Unair, UGM, bahkan UI: tetap tak lolos CPNS dan susah cari kerja. Sekali dapat langsung job hugging MOJOK.CO
Ragam

Kuliah S1-S2 di Kampus Terbaik Indonesia Merasa Gagah, Tapi Lulus Jadi Sarjana Payah dan Bernasib Terlunta-lunta

25 September 2025
UI kampus perjuangan tapi BEM-nya kini terbelah. MOJOK.CO
Catatan

UI sebagai Kampus Perjuangan Kini Terbelah dan Hilang Taringnya, Tak Saling Mendukung dan Searah

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.