Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Apa, Sih, Bedanya Jam dan Pukul dalam Perkara Waktu?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
8 Oktober 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bedanya jam dan pukul dalam menunjukkan waktu dan jangka waktu nyatanya sering kali tertukar. Lalu, sudahkah kamu tahu aturannya?

“Nanti pergi jam berapa?”

Sekilas, tidak ada yang aneh dari kalimat pertanyaan di atas—cuma seseorang yang bertanya soal waktu kepada orang lainnya. Tapi ternyata, ada bagian yang kurang tepat digunakan, loh, mylov~

Penggunaan kata “jam” di sana patut mendapat sorotan tersendiri. Soalnya, menurut Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2, kata jam tidaklah sama dengan kata pukul. Selagi kamu bertanya, “Jam berapa?”,  bentuk yang seharusnya kamu gunakan adalah, “Pukul berapa?”.

Loh, loh, loh, memang, apa bedanya jam dan pukul??? Bukannya mereka itu sama saja?

O, ternyata tidak, gaes-gaesku. Menurut buku tadi, kata jam bermakna sebagai “jangka waktu”, sedangkan kata pukul berarti “saat tertentu”. Sayangnya, meski punya makna yang berbeda satu sama lain, kita-kita ini (Hah, kita???!!!) sering kali kurang cermat dalam menggunakan kedua kata tadi. Alih-alih memakai kata pukul, kita lebih suka menggunakan kata jam meski sedang menanyakan waktu tertentu. Iya, kan? Ngaku, deh~

Padahal, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sampai-sampai membahas pula perkara bedanya jam dan pukul ini di laman resminya. Seperti dikutip dari situs mereka, bentuk kalimat yang tepat guna dan digunakan secara benar adalah:

1. Rapat itu akan dimulai pada pukul 10.00.

2. Kami bekerja selama delapan jam sehari.

Penggunaan kata jam—selain itu—tidak terbatas pada makna jangka waktu, melainkan juga merujuk pada benda penunjuk waktu, misalnya arloji atau jam dinding.

Meski begitu, kebiasaan kita (Hah, kita???!!!) mencampuradukkan urusan bedanya jam dan pukul agaknya dipahami betul oleh KBBI. Dalam pencarian makna kata jam, berikut adalah hasilnya:

1. alat untuk mengukur waktu (seperti arloji, lonceng dinding)

2. waktu yang lamanya 1/24 hari (dari sehari semalam) sama dengan 60 menit atau 3.600 detik

3. (cak) pukul

Iklan

4. (cak) waktu; saat

Pada pengertian ketiga dan keempat, KBBI ternyata memasukkan arti kata jam dalam bahasa percakapaan, yaitu pukul atau waktu. Dengan kata lain, meski bedanya jam dan pukul telah disebutkan dengan jelas dari segi bahasa, ternyata kita (Hah, kita???!!!) juga masih saja dimaklumi oleh KBBI kalau salah-salah dikit.

Yah, mungkin prinsip KBBI adalah saling memahami satu sama lain, ya, antara pengguna bahasa?

Pada dasarnya, mau pakai kata jam atau pukul sih terserah kamu-kamu sekalian sebagai penutur bahasa, tapi tampaknya tak ada salahnya jika kita bersikap seperti Ivan Lanin: taat bahasa.

Ya, alangkah lebih baiknya jika kita mulai memahami bedanya jam dan pukul, lalu membiasakan diri untuk menggunakannya secara tepat. Malah, kita juga bisa mengajak orang lain melakukan hal yang sama, bahkan kalau perlu bikin klub sendiri bernama TBJPC alias “Tahu-Bedanya-Jam-dan-Pukul Club”.

Hah, kita???!!!

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2018 oleh

Tags: arlojibahasa indonesiabedanya jam dan pukuldurasijangka waktuKBBImakna katawaktu
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

pramoedya ananta toer.MOJOK.CO
Ragam

Ini yang Terjadi Seandainya Pramoedya Ananta Toer Menjadi Guru Sastra Indonesia

3 Februari 2025
Kosakata Bahasa Indonesia Tidak Miskin, Bahasa Inggris Perampok MOJOK.CO
Esai

Bahasa Indonesia Miskin Kosakata Adalah Pandangan yang Terlalu Jauh di Tengah Pemujaan Bahasa Inggris yang “Merampok” Bahasa Lain

7 April 2024
M. Tabrani: Cerita di Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Video

M. Tabrani: Cerita di Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

6 November 2023
Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan
Esai

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan

28 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.