Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Status

Buya Syafii Maarif Padahal Cuma Naik Kereta, tapi di Mata Kita Sangat Istimewa

Redaksi oleh Redaksi
6 Februari 2018
A A
Buya-Syafii-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Aktivitas sehari-hari Buya Syafii Maarif kerap viral. Padahal semuanya sangat normal dan biasa kita sendiri lakukan.”

Mantan ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau yang lebih akrab disapa dengan Buya Syafii Maarif, kini tengah menjadi topik perbincangan hangat. Setelah sebelumnya beredar fotonya yang sedang menunggu kereta di Stasiun KRL Tebet dan antre di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, seorang netizen lain membagikan potret Buya Syafii di kereta api Prameks jurusan Yogyakarta-Solo.

Ibu Ati ini sungguh merasa takjub dan gembira nian satu gerbong Kereta Prameks jurusan Yogya-Purwosari bersama @BuyaSyafii … #BuyaTerbaik pic.twitter.com/v6mACakzZ8

— David Krisna Alka (@DavidKrisnaAlka) February 2, 2018

Kesederhanaan Buya Syafii bukan kali ini saja terdengar. Dalam kisahnya yang sedang menunggu kereta di Stasiun Tebet tadi, Buya Syafii sesungguhnya bisa saja naik mobil diantar ke Bogor, tempat tujuannya. Namun, ternyata, Buya sendiri menolak diantar dengan alasan merasa tidak enak merepotkan sopir Maarif Institute (lembaga riset yang didirikannya) karena hari itu hari Sabtu!

Juaraaaa~

Begitu juga soal Buya Syafii yang tampak mengantre di RS PKU Muhammadiyah. Bayangkan saja, lah wong dia ini mantan Ketua PP Muhammadiyah, guru besar di sebuah universitas negeri, pemikir Islam terkenal, kok ya tetap mau antre.

Tak cuma satu dua orang saja yang menyaksikan betapa Buya Syafii sungguh tidak neko-neko. Sejak tahun lalu, beberapa orang telah menangkap momen-momen di mana Buya Syafii terlihat di ruang umum dan tidak menuntut diperlakukan khusus. Bahkan mungkin, sikap Buya Syafii jauh lebih sederhana dibandingkan kita sendiri.

Tahun lalu, misalnya, akun Facebook Tomi Lebang mengunggah foto Buya Syafii mengendarai sepeda.

“Saya menduga ini foto lama, mungkin beberapa bulan lalu. Seorang lelaki tua mengayuh sepeda di satu jalan sepi di Yogyakarta. Ia berbaju batik lengan panjang, sisiran rapi, dan di setang sepedanya ada tergantung kantong plastik putih berisi buku.

“Lelaki tua yang mengayuh sepeda itu bernama Buya Sjafii Ma’arif: seorang profesor, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, penerima Ramon Magsaysay Award, dan beberapa kali menolak tawaran menjadi komisaris di berbagai perusahaan raksasa milik negara.

“Semoga tetap sehat dan panjang umur, Buya!”

Berikutnya, Kalis Mardiasih juga pernah mengulas berita Buya Syafii yang sedang berada di dalam KRL.

“Baca laporan Tempo soal kesaksian saksi kunci e-KTP sebelum meninggal, baca berita dana jamaah umroh yang ditipu travel buat senang-senang owner-nya, rasanya bikin sedih nggak bertenaga.

Iklan

“Terus baca salah satu reply-an twit orang yang merespon foto Buya Syafii Maarif pas naik KRL ke Bogor kemarin pagi. Redaksinya kira-kira begini: ‘Iya, saya pernah bersebelahan dengan beliau di kereta dari Gambir menuju Yogya. Beliau selalu menjaga wudhu dan tetap salat tepat waktu meskipun sedang dalam perjalanan.’

“Kata orang bijak, seribu teman itu masih kurang dan satu musuh itu udah kebanyakan. Tapi, meskipun negeri sedang dikepung seribu kejahatan, semoga satu teladan cukup untuk memberi kekuatan bertahan ????

“Oiya, ini kisah perjuangan dan keteladanan Buya Maarif kalau mungkin ada yang belum baca: https://beritagar.id/…/buya-syafii-maarif-mimpi-dan-sepeda-…

“Di feature itu menceritakan sejarah kelekatan Buya dengan sepeda yang dipakai kemana-mana sampai sekarang. Bersepeda, naik KRL, naik kereta, merdeka sekali ya Buya. Hidup merdeka itu murah, nggak dikejar-kejar nafsu menjabat dan kesilauan materi. Justru cahaya teladan berkilau-kilau sendiri ?”

Seluruh kisah soal Buya Syafii yang tampil dengan begitu sahajanya kontan mendapat respons positif dari netizen lainnya. Doa-doa akan kesehatan Buya menjadi yang utama dilontarkan.

Highest respect to @BuyaSyafii slalu smg slalu sehat, pjngumur&diberkahi Allah SWT, aamiinyarrabbalallamin 😇 😇 tetap bersahaja, jernih&tegas ya buya. Kami prlu lbh byk guru bangsa sprti buya

— 💖💖NKRI yg Bhineka Tunggal Ika 🇮🇩 🇮🇩 🇮🇩 (@Luv_NKRI) February 3, 2018

Sungguh luar biasa, ulama yg di kagumi seluruh umat, kesederhanaanya tak tertandingi, moga buya selalu dlm lindungan allah SWT

— 🇲🇨JOKOWI-2019🙏 (@falahmohamad30) February 2, 2018

Semoga buya selalu diberikan kesehatan dan keberkahan .. amin ya robbal alamiin

— Kang Aep (@kangaep1203) February 2, 2018

Mantabbb… naik kereta hanya 8ribu rupiah.. murah meriah, jauh dari kehidupan mewah.. *salim buya

— Jampit L.S.Pamungkas (@Jampit_) February 3, 2018

Beliau kalo periksa gigi ke Puskesmas aja lho. Kebetulan Drg nya temen ku. Sayang temen ku lupa minta foto. Sederhana banget.. Gak macem2

— Sang Aji (@Santana1Diandra) February 5, 2018

Jika Buya Syafii Maarif sebegitu disukai karena kesederhanaan yang dimiliki, bukankah ini sesungguhnya menjadi tanda betapa masyarakat Indonesia tengah merindukan sosok ulama dan pemimpin yang bersahaja?

Terakhir diperbarui pada 6 Februari 2018 oleh

Tags: ahmad syafii maarifbuya syafiiMuhammadiyahnaik keretapku muhammadiyahsederhanasepedaulama
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Naik Sepeda Jogja Lamongan demi Menunaikan Rindu pada Ibu MOJOK.CO
Esai

Menuntaskan 640 Kilometer Jogja Lamongan Bersepeda demi Ziarah Batin dan Menunaikan Rindu pada Ibu

12 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.