MOJOK.COÂ – Memasak jadi kegiatan paling direkomendasikan belakangan. Mojok Institue kemudian bertanya apa pengalaman masak netizen yang berkesan dan jawabannya menggemaskan.
Selama masa swakarantina, banyak orang merekomendasikan kegiatan yang asyik dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Salah satunya adalah masak. Asal kaian tahu, nggak semua orang bisa masak. Bahkan saya pernah kenal seseorang yang bikin teh aja perlu nonton tutorial YouTube. Warga negara berkembang yang unik.
Berbekal rasa penasaran, Mojok Institue menanyakan pada netizen soal pengalaman masak mereka. Saya perlu tekankan bahwa jawaban menggoreng isu sudah dimusnahkan dari jagat media sosial Mojok karena wes ora wayahe.
Hasil Sensus
Kami merangkum jawaban netizen berdasarkan hasil tanya-tanya melalui platform media sosial Mojok. Beberapa pengalaman masak netizen yang kami sajikan adalah yang paling busuk sampai yang paling kocak.
Pengalaman masak berbuah kegagalan
Ternyata kebanyakan netizen justru menemui kegagalan saat memasak. Mungkin kegagalan merupakan pengalaman yang berkesan bagi mereka. Bahkan kegagalan yang paling umum adalah masakan yang gosong. Hadeeeh, klasik tapi kejadian terus.
Walau kerap berkilah: yang rada gosong dikit itu lebih enak. Tapi insan memasak justru terjebak pada kegamangan soal kapan harus mematikan kompor. Terkadang saking serius mikirnya, sampai lupa kalau lagi masak. Api dibiarkan menyala dan si mahluk tidak bertanggung jawab ini malah nongkrong bareng teman. Masih untung nggak kebakaran, woy
Pengalaman masak berbuah keberhasilan, ciyeee jago!
Sekilas pengalaman masak yang diikuti keberhasilan karena bisa menghasilkan makanan enak memang wajar. Tapi coba lihat dari sisi lain. Teman-teman yang cerita cerita soal pengalaman masak berhasil artinya merasa peristiwa tersebut berkesan. Bisa jadi bagi mereka, pengalaman masak berhasil itu langka dan hampir mustahil.
Selamat kawan-kawan. Jangan pertahankan keberhasilan kalian biar peristiwa tersebut selalu kalian ingat hingga kelak menua.
Pengalaman masak yang nggak seru kalau diceritakan
Ada netizen yang mengaku punya banyak pengalaman memasak tapi jarang yang berkesan. Bahkan levelnya nggak seru untuk sekadar dikabarkan pada insan media sosial lainnya. Tenang, kamu nggak sendirian, banyak yang begitu.
Ketika seseorang merasa pengalaman masak mereka nggak seru untuk diceritakan, artinya mereka sudah saking seringnya memasak. Menyiapkan bahan makanan bagi mereka adalah rutinitas harian. Sama aja kayak pertanyaan tentang pengalaman tidur yang menyenangkan. Sulit diceritakan, Bro, lha setiap hari tidur kok.
Pengalaman masak dibumbui kecerobohan
Masak adalah seni meracik bumbu yang juga membutuhkan faktor ketelatenan dan kesabaran. Bayangkan betapa kerennya Yu Djum yang masak gudeg dengan api kecil seharian sampai bumbu-bumbunya meresap disetiap helai serat daging. Bayangkan rendang yang bisa menghitam padahal kita tahu santan warnanya putih. Semua adalah buah dari kesabaran.
Tapi sebagian orang ceroboh memilih meninggalkan kompor dalam keadaan menyala, sementara doi pergi nongkrong. Bahkan masih ada aja yang mencampur sitrun ke dalam telur dadar karena dikira garam. Bajilak, ceroboh banget.
Hah, hari gini ngomongin masak aer biar mateng? Hadeeeh
Seketika kita semua prihatin ketika masih ada yang ngejokes masak aeeer biar mateng. Nyatanya berdasarkan sensus Mojok, spesies yang jawab begini masih banyak. Tapi ya sudahlah, nggak usah diketawain.
Besok lagi kalau ada bilang masak air, tanyain balik: Loh itu maskapai penerbangan baru ya?
Hash!
Setelah melakukan penelusuran terhadap jawaban-jawaban netizen, saya akan mengumumkan dua komentar terbaik. Keduanya layak bangga karena prestasi ini bisa dimasukkan ke CV saat melamar kerja nanti.
@susiloraharjo3 Barusan Guwe masak ayam. Rasa kunyit
@i.mfika kamu makannya apa~ saya makan sisanya~ ?