Pilpres semakin dekat, manuver-manuver politik semakin penuh akrobat. Ada banyak kejutan yang muncul. PKS yang sebelumnya menjadi pendukung penuh Prabowo belakangan mulai kendur dan mulai berani membangun wacana untuk mengusung calon sendiri. Cak Imin yang dulu getol memproklamirkan Join (Jokowi-Cak Imin) juga mulai realistis dan mulai membangun lobi-lobi politik kepada selain Jokowi.
Yang paling baru, manuver yang cukup membuat banyak orang terperanjat tentu saja adalah wacana Partai Demokrat yang ingin memasangkan Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
“Betul. JK-AHY ini salah satu opsi yang sedang Demokrat pikirkan untuk Koalisi Kerakyatan. Ini pasangan ideal,” ungkap Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon.
Wacana JK-AHY ini mengemuka setelah banyak elit-elit Demokrat yang secara terang-terangan memamerkan poster JK-AHY di media sosial.
Munculnya nama Jusuf Kalla sebagai pasangan Agus Harimurti Yudhoyono merupakan hasil dari survei internal Partai Demokrat. Banyak kader-kader Demokrat yang memang mendukung JK.
“Sebenarnya, wacana JK-AHY sudah didengungkan teman-teman di bawah, kader di bawah. Selanjutnya ada survei kecil-kecilan soal poros ketiga, oleh pengurus inti, kebanyakan menuliskan JK-AHY. Muncullah nama itu,” kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari.
Menurut banyak kader Demokrat, sosok JK dianggap sebagai sosok yang mumpuni. Sosok senior yang mewakili menguasai masalah perekonomian sekaligus mampu merangkul umat, pas jika dikombinasikan dengan AHY yang dinilai sebagai tokoh muda yang bisa menggaet pemilih milenial.
Banyak yang menyebut wacana JK-AHY bisa memunculkan kenangan kejayaan pasangan SBY-JK saat memimpin Indonesia pada 2004-2009. JK dianggap sebagai sosok pendamping terbaik SBY.
Manuver memasangkan JK-AHY ini menjadi bagian dari usaha Partai Demokrat mendorong poros ketiga yang dinamai Koalisi Kerakyatan sebagai tandingan Koalisi Keummatan (Gerindra-PKS-PAN-PBB), dengan koalisi pendukung petahana Presiden Joko Widodo.
Jusuf Kalla sendiri belum berkomentar lebih jauh tentang wacana memasangkan dirinya dengan AHY.
“He-he-he…, saya tidak bisa memberikan komentar soal itu. Karena saya sendiri tidak tahu,” ujar Jusuf Kalla. “Saya belum memikirkan hal itu. Pertama, karena ini kan politik sangat berubah-ubah.”
Sebagai sebuah kebaruan, tentu pasangan JK-AHY adalah alternatif yang menarik. Tapi tentu saja tak ada jaminan mereka berhasil. Sebab, yah… namanya juga kenangan, ia kerap kandas di tengah jalan.