MOJOK.CO – Lokomotif DD5208 yang legendaris hadir di Stasiun Tugu Yogyakarta dalam bentuk miniatur. Lokomotif ini punya sejarah yang panjang di Indonesia.
Indonesia pernah memiliki lokomotif langka yang terbesar sepanjang sejarah perkeretapian di negara ini. Lokomotif uap DD5208 bahkan pernah beroperasi pada tahun 1970-an di jalur pegunungan wilayah Garut, Jawa Barat.
Lokomotif uap ini memiliki panjang 20.792 mm, dengan bobot 136 ton. Staatsspoorwegen membeli lokomotif ini dari tiga pabrikan berbeda di Eropa pada 1923-1924. Kecepatan maksimumnya 50 km/jam.
Membawa sekitar 3 atau 4 gerbong, lokomotif itu mampu membawa penumpang dan barang di jalur yang menanjak. Sayangnya lokomotif tersebut tidak lagi beroperasi saat ini sehingga masyarakat tidak banyak mengenalnya.
Miniatur lokomotif di Stasiun Tugu masuk rekor MURI
Indonesia Railways Preservation Society (IRPS) kemudian menggagas pembuatan miniatur lokomotif uap DD5208 yang legendaris ini. Harapannya agar masyarakat bisa mengenal bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Ketua IRPS Ricky Dirjo di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (07/9/2023) petang mengungkapkan bahwa miniatur lokomotif yang langka ini mereka buat dengan panjang 6 meter dan lebar 80 cm.
“Beratnya [miniatur lokomotif] hampir 400 kg dengan skala 1:4,” ujarnya.
Miniatur tersebut akan hadir di sejumlah stasiun. Stasiun Tugu Yogyakarta akan menjadi satu dari lima stasiun yang mendapatkan kesempatan memamerkan miniatur yang besar tersebut selama sebulan kedepan.
Bahkan saking besarnya, miniatur tersebut masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai miniatur lokomotif terbesar yang dibuat dengan teknologi cetak tridimensi.
“Miniatur ini masuk dalam tiga kategori muri,” jelasnya.
Proses pembuatan miniatur
Dirjo menjelaskan, miniatur lokomotif tersebut mereka buat dengan teknologi cetak tridimensi. Miniatur ini berbahan dasar resin sepanjang 6 meter.
“Miniatur ini diselesaikan selama 14 hari di Stasiun Semarang Tawang dan dirakit oleh 20 tenaga perakit,” jelasnya.
Sementara itu, CEO 3D Zaiki James Mak menambahkan, mereka memakai 35 printer dengan bahan plastik untuk membuat miniatur lokomotif itu. Pembuatan miniatur itu membutuhkan 200 kg plastik.
“Kami buat potongan-potongan kecil miniatur lokomotif untuk bisa dirakit. Beberapa kali pernah mengalami kendala karena tidak pas sehingga harus diulang,” tandasnya.
Kepala Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengungkapkan Yogyakarta menjadi kota ketiga untuk pameran miniatur lokomotif uap DD5208. Sebelumnya pameran hadir di Semarang pada Juli 2023 dan di Surabaya pada Agustus 2023.
“Kalau Jogja pada September ini sebulan penuh. Setelah Jogja kemudian di Purwokerto, Cirebon, dan Garut,” jelasnya.
Mantan personil band Naif, Jarwo, yang hadir saat pameran, menambahkan bahwa pameran miniatur lokomotif tersebut bisa jadi hiburan bagi para penumpang di stasiun.
“Usahanya [untuk membuat miniatur] besar banget, padahal cuma dari gambar dan video doang untuk didesain, diprint dan dirakit,” imbuhnya.
Penulis: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Mengenal NISM, Perusahaan Legendaris Milik Penjajah yang Jadi Pelopor Perkeretaapian Indonesia
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News