MOJOK.CO – Lebaran Idulfitri menjadi hari raya yang penting bagi masyarakat Indonesia. Biasanya ada persiapan khusus untuk merayakannya. Apabila tidak cermat, biaya yang keluar untuk persiapan Lebaran bisa membengkak dan membebani kantong. Lalu, bagaimana tips mengatur keuangan menjelang menjelang Lebaran?
Masyarakat Indonesia merayakan Lebaran dengan berkumpul bersama keluarga. Oleh karenanya, muncul tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman setiap Lebaran. Tradisi inilah yang biasanya cukup menguras kantong.
Melansir laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), pengeluaran saat Lebaran pada umumnya setara atau bahkan lebih besar dibanding pendapatannya selama satu bulan. Melihat besarnya pengeluaran untuk tradisi hari raya yang satu ini, mempersiapkan dan mengatur dana untuk Lebaran sangat perlu.
Pakar sekaligus Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. membagikan beberapa tips:
Buat skala prioritas
Masyarakat perlu mengelola keuangan dengan bijak dan tidak habis sepenuhnya untuk kebutuhan Lebaran. Salah satu caranya dengan membuat perencanaan anggaran dan membuat skala prioritas kebutuhan.
“Mulailah dengan membuat anggaran dan prioritas untuk pengeluaran Idulfitri termasuk zakat, sedekah, hadiah, pakaian, makanan dan aktivitas lainnya. Ini akan membantu menghindari pengeluaran berlebihan dan menjaga keuangan tetap terkendali,” kata Akbar, Rabu (12/4), seperti dikutip dari laman resminya.
Belanja lebih awal untuk atur keuangan
Melakukan belanja Lebaran lebih awal juga bisa menghindari sikap tergesa-gesa. Langkah ini bisa menghindari tawaran harga barang kebutuhan yang lebih tinggi. Ia juga menyarankan untuk mencari obral ataupun potongan harga apabila memungkinkan
“Bandingkan harganya, cari obral dan diskon jika memungkinkan,” jelasnya.
Mengatur keuangan dengan menabung
Pada laman resmi UGM sebelumnya, perkiraan pengeluaran saat Lebaran biasanya lebih besar daripada pendapatan dalam satu bulan. Untuk melakukan proteksi terhadap keuangan, lebih baik menyisakan 10 persen dari pendapatan total pada bulan-bulan lainnya untuk ditabung.
Langkah tersebut bisa memberi proteksi keuangan yang berarti kondisi memiliki cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan. Selain itu, upayakan pengeluaran Lebaran tidak menambah rasio utang. Usahakan rasio utang tetap di angka 35 persen.
Fokus pada hal-hal fungsional
Ia menyarankan untuk berbelanja pada hal-hal fungsional. Lebih baik hindari terlebih dahulu barang-barang yang tidak fungsional.
Apabila memiliki kelebihan uang, disarankan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan atau bersedekah. Mengingat, tidak sedikit masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan karena pandemi atau menjadi korban PHK.
“Jika ada kelebihan uang sangat disarankan untuk membantu yang kesusahan,” tuturnya.
Ia mengajak masyarakat Indonesia dalam kondisi seperti sekarang ini untuk menjaga dan mengedepankan kesederhanaan. Fokus pada semangat Idulfitri yang sesungguhnya yakni silaturahmi dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman untuk saling memaafkan.
Pneulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.