MOJOK.CO – Tes buta warna dilakukan untuk mengetahui apakah mata mengalami gangguan sehingga tidak bisa melihat warna seperti kebanyakan orang. Hasil tes ini kerap dijadikan persyaratan untuk melamar pekerjaan atau mendaftar jurusan perkuliahan tertentu.
Terdapat dua jenis buta warna, yaitu parsial dan total. Buta warna parsial berarti seseorang tidak bisa bisa membedakan warna tertentu. Kebanyakan tidak mampu mengenali merah, kuning, dan hijau.
Selain itu, ada buta warna total yang membuat seseorang tidak bisa membedakan warna sama sekali. Mereka melihat warna sebagai hitam dan putih saja.
Dilansir dari laman resmi rumah sakit Mitra Keluarga, kebanyakan orang mengalami buta warna karena keturunan keluarga. Peluang pria mengalami buta warna lebih besar dibanding perempuan, perbandingannya mencapai 1:12. Peluang itu lebih besar daripada wanita dengan perbandingan 1:200.
Kenapa buta warna bisa terjadi?
Dilansir dari hellosehat, retina bagian belakang mata akan menangkap cahaya yang terpantul ke mata. Panjang gelombang yang dipantulkan akan menentukan warna apa yang dilihat.
Lapisan retina memiliki dua macam sel untuk menangkap cahaya yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut lah memiliki keakuratan pandangan yang lebih baik dan memiliki fotopigmen yang berguna untuk membedakan warna. Sel kerucut memiliki 3 macam fotopigmen yang berguna membedakan tiga warna dasar yaitu merah, biru, dan hijau.
Orang dengan buta warna parsial, fungsi sel kerucutnya mengalami keterbatasan sehingga tidak mampu membedakan warna seperti orang pada umumnya. Sementara pada orang dengan buta warna total, fotopigmennya tidak berfungsi sama, sekali sehingga mereka tidak bisa melihat warna apapun.
Bagaimana cara melakukan tes buta warna?
Beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya buta warna. Hal ini karena mereka sudah terbiasa menganggap suatu warna sama dengan yang dilihat oleh matanya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya melakukan tes buta warna seawal mungkin, apalagi kalau kalian berminat menjalani profesi yang tidak diperbolehkan buta warna seperti dokter, pilot, polisi, tentara.
Tes buta warna bisa dilakukan di rumah sakit, klinik mata, hingga puskesmas. Di 2021 Lifepal mencatat, biaya tes buta warna beragam mulai dari belasan hingga ratusan ribu rupiah tergantung tempat pemeriksaannya. Apabila ingin tes buta warna dengan biaya paling terjangkau, kalian bisa mengunjungi puskesmas dengan perkiraan harga paling mahal Rp25.000.
Dilansir dari National Eye Institute, terdapat beberapa tes buta warna Color plate test, Anomaloscope test dan Hue test
Color plate test
Tes buta warna ini yang paling umum dilakukan. Kalian akan diminta melihat belasan bahkan puluhan gambar. Gambar itu terdiri atas titik-titik yang berwarna-warni. Di dalam gambar terbentuk angka dari titik-titik warna serupa. Kalian diminta menyebutkan angka yang berada di dalam gambar itu. Mereka yang memiliki permasalahan warna biasanya akan kesulitan membedakan titik-titik latar belakang dan titik-titik yang membentuk angka.
Anomaloscope test
Tes ini akan menggunakan alat mirip mikroskop. Kalian diminta melihat ke arah lingkaran yang dibagi ke dalam dua warna yakni merah-hijau di satu sisi dan kuning di sisi lainnya. Kalian akan diminata menekan tombol pada alat tersebut hingga seluruh warna pada lingkaran berubah menjadi warna yang sama.
Hue Test
Tes akan menggunakan balok-balok dengan warna berbeda. Kalian akan diminta mengatur balok-balok itu dalam urutan pelangi, mulai dari merah hingga ungu. Tes ini biasanya dilakukan untuk mereka yang membutuhkan penglihatan warna akurat seperti fotografer atau desainer.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi