Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

Takut Bahagia? Jangan-Jangan Kamu Cherophobia

Mutiara Tyas Kingkin oleh Mutiara Tyas Kingkin
11 November 2022
A A
Takut Bahagia, Jangan-Jangan Kalian Cherophobia mojok.co

Ilustrasi

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Beberapa orang takut bahagia. Mereka menganggap perasaan bahagia akan disusul dengan hal-hal buruk. Kondisi was-was terhadap perasaan bahagia ini sering disebut dengan Cherophobia.

Dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5)-yang digunakan para psikiater untuk mendiagnosa kesehatan mental- Cherophobia tidak disebut sebagai gangguan. Namun, beberapa psikiater mengklasifikasi Cherophobia sebagai bentuk dari anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Seseorang yang mengalami Cherophobia cenderung menghindari aktivitas menyenangkan seperti pergi berpesta atau mendapat hadiah. Mereka juga merasa menjadi orang yang sangat buruk ketika bahagia.

Apa penyebab Cherophobia dan bagaimana cara mengatasinya? Mojok sudah melansir berbagai sumber penyebab fobia ini. 

Penyebab takut bahagia

Pertama, bahagia dipandang memiliki konsekuensi negatif yang mengikuti. Perasaan bahagia akan mengantar pada kesengsaran atau kesedihan. 

Kedua, bahagia bisa menimbulkan kedengkian bagi orang lain. Oleh karenanya,  seorang Cherophobia tidak berani menunjukan ekspresi bahagia dan cenderung menghindarinya.

Ketiga, trauma masa lalu yang membuat seseorang lebih sulit untuk mendefinisikan bahagianya. Peristiwa traumatis mendorong terciptanya benteng pertahanan untuk menghindari rasa kecewa. 

Keempat, perasaan bahagia bisa mendorong seseorang untuk mengejar kebahagiaan secara berlebih. Ini juga menjadi konsekuensi negatif karena seseorang menjadi lebih egois.  Seseorang dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kebahagian dan mengabaikan orang lain (selfish).

Cara mengatasi Cherophobia

Ada dua cara untuk mengatasi Cherophobia. Pertama, teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Kedua, teknik mindfulness.

Pada teknik CBT, seseorang yang mengalami Cherophobia akan dipaparkan langsung dengan ketakutan mereka. Mekanisme ini akan membentuk pembiasaan terhadap suatu objek atau kondisi yang menyebabkan rasa takut. Sehingga dapat mengurangi kecemasaan dan membangkitkan kembali gairah kegembiraan. Tentunya, teknik ini harus didampingi oleh seorang ahli.

Sementara pada teknik mindfulness, seseorang yang mengalami Cherophobia diajak menyadari pikiran dan kondisinya saat itu. Melakukan mindfulness dapat melalui meditasi untuk membantu menyadari pikiran. Selain meditasi, mindfulness juga bisa dilatih dengan melakukan journaling atau latihan fisik.

Penulis: Mutiara Tyas Kingkin
Editor: Kenia Intan 

 BACA JUGA Hidup di ‘Kota Susu’ Boyolali padahal Kamu Punya Fobia Susu

Terakhir diperbarui pada 11 November 2022 oleh

Tags: Cherophobiafobiatakut bahagia
Mutiara Tyas Kingkin

Mutiara Tyas Kingkin

Magang Mojok

Artikel Terkait

Aldi Taher dalam Citra Religius dan Politisi Golkar Penggubah Lirik Lagu Orang
Pojokan

Kenapa Irama Lagu Jeleknya Aldi Taher Malah Gampang Terngiang di Kepala?

10 April 2021
Rasanya Hidup di ‘Kota Susu’ Boyolali Padahal Kamu Punya Fobia Susu
Esai

Hidup di ‘Kota Susu’ Boyolali padahal Kamu Punya Fobia Susu

31 Maret 2020
Hipnoterapi Kayak Dihipnotis Uya Kuya - MOJOK.CO
Pojokan

Ekspektasi Hipnoterapi Kayak Dihipnotis Uya Kuya, eh Realitanya Gagal Total

26 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.