Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Sosial

Candi Borobudur Siap Menjadi Destinasi Kultural-Spiritual Dunia, Kedepankan Prinsip Inklusivitas yang Ramah Lansia dan Difabel

Redaksi oleh Redaksi
26 Mei 2025
A A
candi borobudur.MOJOK

Candi Borobudur Siap Menjadi Destinasi Kultural-Spiritual Dunia, Kedepankan Prinsip Inklusivitas yang Ramah Lansia dan Difabel (gambar oleh InJourney)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

InJourney berkomitmen untuk memperkuat transformasi Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata kultural-spiritual dunia. Prinsip inklusivitas tetap dikedepankan, sebab setiap masyarakat berhak mengakses sekaligus mempelajari nilai-nilai yang terkandung pada situs warisan dunia tersebut.

***

Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, menyebut bahwa penyelenggaraan perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Borobudur semakin meneguhkan jalan transformasi yang dilakukan oleh mereka.

Menurut Direktur Utama InJourney Maya Watono, melalui rangkaian perayaan Waisak 2569 BE/2025 dan berbagai inisiatif strategis lain, pihaknya berkomitmen mentransformasi Candi Borobudur menjadi destinasi pariwisata. Tentunya tidak hanya mengedepankan nilai spiritual dan budaya, tetapi juga menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.

“Candi Borobudur bukan sekadar warisan budaya dunia. Melainkan ekosistem pariwisata inklusif yang memuliakan nilai-nilai spiritual, toleransi, dan keberagaman,” kata Maya, melalui keterangan yang diterima Mojok, Senin (26/5/2025).

“Pengelolaan destinasi ini tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan dan keuntungan semata, tetapi juga pada kualitas pengalaman, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat lokal,” tegasnya.

candi borobudur.MOJOK.CO
Potret festial lampion dalam perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur, Senin (12/5/2025) malam. (gambar: InJourney)

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan–yang tertuang dalam UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017.

Akses yang nyaman untuk lansia dan difabel 

Prinsip inklusivitas di Candi Borobudur, sebagaimana disampaikan InJourney, menjadi penting karena untuk menjamin setiap masyarakat dapat mengakses, menikmati, dan menghargai setiap warisan budaya tanpa diskriminasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, prinsip inklusivitas memang telah telah menjadi perhatian para pengelola dan pemangku kepentingan situs warisan budaya. Mereka membuat prakarsa-prakarsa untuk memastikan penerapan prinsip ini. Salah satu poin penting dari prinsip inklusivitas sendiri adalah aksesibilitas.

Oleh karena, InJourney berkomitmen untuk menciptakan pengelolaan dengan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang. Khususnya penyandang disabilitas, lansia, termasuk para Bhikkhu dan umat Buddha dengan mobilitas yang terbatas. 

candi borobudur.MOJOK.CO
Potret para Bhikkhu dalam perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur, Senin (12/5/2025). (gambar: InJourney)

“Melalui pendekatan inklusif, kontemplatif, dan berbasis komunitas, kami ingin menjadikan Borobudur sebagai rumah spiritual global dan model pengembangan destinasi yang berkelanjutan di Indonesia,” kata Maya.

“InJourney berharap kolaborasi semua pemangku kepentingan dapat terus ditingkatkan agar Borobudur tidak hanya menjadi ikon. Akan tetapi juga simbol pencapaian spiritual dan harmoni bagi generasi kini dan mendatang,” imbuhnya.

Belajar dari warisan budaya di negara lain

Tak cuma Candi Borobudur, situs warisan budaya dunia juga telah menginisiasi prinsip inklusivitas. Misalnya, seperti penambahan ramp dan lift untuk kemudahan akses, pembuatan jalur khusus untuk mempermudah akses, serta penggunaan teknologi untuk memastikan seluruh kelompok masyarakat dapat menikmati situs warisan budaya. 

Salah satu situs warisan budaya yang sudah menerapkan inklusivitas adalah Castle of Crete di Yunani. Prinsip inklusivitas ditetapkan untuk memastikan warisan budaya Minoan dapat diakses dan dinikmati oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok dengan mobilitas terbatas.

Iklan
castle of crete.MOJOK.CO
Lift khusus yang memudahkan akses pengunjung situs warisan budaya Castle of Crete, Yunani. (sumber gambar: Athens by Local)

Untuk itu, pengelola Castle of Crete melakukan peningkatan infrastruktur dengan membangun jalur khusus penyandang disabilitas, memperbarui koridor pengunjung, serta meningkatkan fasilitas di Istana Knossos. 

Sementara Istana Phaistos dilengkapi dengan jalur akses yang ramah kursi roda dan tempat istirahat yang nyaman, yang memungkinkan pengunjung dengan mobilitas terbatas dapat menjelajahi situs ini

Tak cuma Castle of Crete, situs warisan dunia lain seperti Acropolis Athena (Yunani) dan  Forbidden City (China) juga melakukan prinsipi serupa.

angkor wat.MOJOK.CO
Tangga khusus di Angkor Wat, Kamboja, untuk memudahkan pengunjung lansia dan difabel. (sumber gambar: Khmer Times)

Bahkan, Angkor Wat di Kamboja sudah menyediakan tangga khusus sebagai jalur dan rute yang lebih mudah diakses bagi kelompok lansia dan disabilitas.

InJourney menjamin, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan agar implementasi prinsip ini bisa tetap berjalan. Tentunya dengan tetap mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural yang tidak mengancam ataupun merusak nilai universal luar biasa (outstanding universal value) Candi Borobudur. ***

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Cerita Seorang Muslim Ikut Menyambut Biksu Thudong di Candi Borobudur, Seperti Melihat Kyai Melaksanakan Ibadah Haji

 

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2025 oleh

Tags: borobudurcandi borobudurInJourneyUNESCOwarisan budaya unesco
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Pengunjung menikmati Borobudur Sunrise di Magelang. (Doc. InJourney)
Kilas

Pengalaman Wisatawan Menikmati Borobudur Sunrise, Datang dari Subuh untuk Melihat Rona Matahari Jingga

20 Oktober 2025
4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan
Pojokan

4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan

17 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.