Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Solusi Atasi Klitih, Pemda DIY Siapkan Pusat Rehabilitasi Anak Nakal

Namanya Jogja Creative Care.

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
12 April 2022
A A
Atasi Klitih, Pemda DIY Bangun Pusat Rehablilitasi Anak Nakal

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X , Selasa (12/4/2022) menyampaikan kebijakan pusat rehabilitasi anak nakal di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. (Yvesta Ayu)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebuah pusat rehabilitasi untuk anak nakal dan pelaku kejahatanan jalanan atau klitih dibuka oleh Pemda DIY. Tempat ini akan dibangun di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) di Pundong, Kabupaten Bantul.

Keputusan untuk menempatkan anak nakal dan anak-anak pelaku kejahatan jalanan atau klitih di tempat rehabilitasi disampaikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Selasa (12/4/2022). “Coba kita adakan [pembinaan] di pusat rehabilitasi karena tanahnya luas, bagaimana dia [anak nakal] bisa mungkin tinggal di sana,” papar Sultan kepada wartawan. 

Keputusan untuk membuka tempat rehabilitasi sebenarnya sudah pernah direncanakan oleh Pemda DIY akhir Desember  tahun 2021, saat terjadi aksi klitih atau kejahatan jalanan di beberapa wilayah DIY. Namun, rencana tersebut belum terealisasi. Di masa lalu, sebenarnya Yogya sudah punya tempat untuk anak-anak nakal yang disebut Prayuwana. Tapi tempat tersebut sudah tidak ada lagi saat ini.

Baca Juga: Polda dan Pemda DIY Sepakat Hapus Istilah Klitih untuk Berantas Klitih

Tempat untuk anak-anak nakal dan pelaku kejahatan jalanan ini akhirnya terealisasi setelah adanya kejadiaan klitih yang terjadi 3 April 2022 yang menyebabkan Daffa Adzin Albazith (17) meninggal dunia. Anak anggota DPRD Kabupaten Kebumen ini meregang nyawa akibat sabetan gir segerombol remaja di Gedongkuning pada Minggu (3/4/2022) lalu.

Lima pelaku akhirnya ditangkap polisi yakni FAS (18), warga Sewon, Bantul, AMH (19), warga Depok, Sleman, MMA (20), warga Sewon, Bantul, HAA,(20), warga Banguntapan, Bantul dan RS (18), warga Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Pemda DIY bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY saat ini tengah menggodog program pengawasan dan pendampingan anak-anak dan remaja yang berpotensi melakukan kejahatan untuk ditempatkan di pusat rehabilitasi tersebut. Pusat rehabilitasi yang rencananya akan diberi nama Jogja Cretive Care ini ditempatkan di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) yang berada di Pundong, Kabupaten Bantul. Tempat ini dipilih karena cukup luas untuk menampung anak-anak dan remaja yang melakukan dan berpotensi melakukan tindakan kejahatan.

Pendirian pusat rehabilitas ini, menurut Sultan bukan tanpa alasan. Banyak anak-anak dan remaja yang terjerat kasus kejahatan tak bisa kembali di rumah. Sebagian orang tua atau keluarga tidak menerima kehadiran mereka lagi akibat kejahatan yang dilakukan anaknya.

Padahal sebagian anak dan remaja yang pernah melakukan tindak kriminal biasanya tinggal dan hidup dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis. Namun, saat terjadi kasus, keluarga mereka justru meninggalkan mereka.

“Keluarga nyebratke (tidak mengakui-red) [anak-anak yang tersandung kasus kejahatan, anak-anak tidak diakui orang tuanya, tidak bisa pulang, ya kita bina [di pusat rehabilitasi],” ungkapnya.

Sementara bila anak-anak dan remaja yang terlibat kejahatan tersebut dikeluarkan dari sekolah, lanjut Sultan, kebijakan tersebut juga bukan merupakan solusi yang tepat. Tanpa adanya pendampingan dan pembinaan, mereka justru akan semakin terjerumus dalam tindak kejahatan.

Apalagi bila nantinya mereka tidak bisa mandiri dan menjadi pengangguran. Potensi untuk melakukan tindakan kriminal akan semakin besar.

“Ya kalau terus ngaggur ya kriminalitasnya makin tinggi. Kejahatan juga makin tinggi. Lebih baik, bisa nggak dititipkan ke ppusat rehabilitasi] karena memberhentikan sekolah nggak menyelesaikan masalah tapi menambah masalah,” tandasnya.

Baca Juga: Tak Ada Ruang Gratis untuk Anak Muda, Klitih di Jogja Makin Menggila

Iklan

Karenanya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY dan Dinas Sosial (Dinsos) DIY diminta segera gerak cepat untuk membuka pusat rehabilitasi tersebut. Anak-anak tersebut bisa tinggal dan mendapatkan pembinaan serta pelatihan di pusat rehabilitasi.

Mereka juga diperkenankan untuk melanjutkan sekolahnya. Namun sementara waktu mereka harus tinggal di pusat rehabilitasi tersebut. Para orang tua diperbolehkan menjenguk untuk menjaga komunikasi dengan keluarga.

Demi menghapus klitih, Polda dan Pemda menghapus istilah “klitih”. Jadi menurutmu, enaknya aksi macam itu disebut apa?#Terbaru #Kilashttps://t.co/NWN8OX2C3X

— Mojok.co (@mojokdotco) April 6, 2022

 

“Ini perlu kita dalami supaya dia itu betul-betul bisa berubah,” paparnya.

Kepala (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi menjelaskan, pusat rehabilitasi rencananya akan dibuka dalam waktu dekat. Pusat rehabilitasi yang mirip boarding school atau asrama tersebut bisa menampung sekitar 80 anak-anak.

Berbagai fasilitas tengah disiapkan di tempat tersebut. Diantaranya meet up space atau ruang pertemua, energy release space dan concelling education space atau tempat konseling. 

“Mereka juga busa belajar macem-macem workshop keterampilan, termasuk mental health space,” ungkapnya.

Ditambahkan Erlina, orang tua dilibatkan dalam proses pembinaan dan pelatihan anak-anak mereka. Tak hanya menengok, orang tua juga diperbolehkan bermalam di tempat tersebut untuk menjaga komunikasi psikologis anak-anak.

Baca Juga: Jika Istilah Klitih Diganti, Apakah Jogja Akan Lebih Baik-baik Saja?

Tak hanya itu, DP3AP2 juga akan mencoba melakukan pengawasan pada orang tua yang mempunyai problem dengan anaknya. Hubungan keluarga yang buruk coba diatasi agar saat anaka-anak mereka keluar dari pusat rehabilitasi tersebut tidak akan kembali melakukan tindakan kejahatan.

“Ada program untuk training yang ada di Pundong untuk orang tua dan anak. Kami mencoba melakukan pendampingan anak dan keluarga serta lingkungannya,” jelasnya. 

 

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Polda DIY Tangkap Pelaku Klitih Pembunuh DAA dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

 

Terakhir diperbarui pada 12 April 2022 oleh

Tags: anak nakalkejahatan jalanan JogjaKilasklitih
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Netfix Hadirkan Losmen Bu Broto: Wulan Guritno Hadir dengan  Cinta yang Pelik MOJOK.CO
Hiburan

Netflix Hadirkan Losmen Bu Broto: Wulan Guritno Datang dengan Cinta yang Pelik

7 Juni 2025
10 Tahun di Jogja, Mental Orang Jombang Ambruk karena Klitih MOJOK.CO
Esai

Setelah 10 Tahun Merantau di Jogja, Orang Jombang Malah Trauma dengan Berita Buruk Khususnya Pembacokan dan Klitih

1 April 2025
Jogja Pusat Semesta? Pantas Dunia Ini Banyak Masalah MOJOK.CO
Esai

Jogja Adalah Pusat Alam Semesta? Pantas Dunia Ini Ruwet dan Banyak Masalah

29 Januari 2025
Resolusi Polda DIY 2025 dari UGM: atasi kejahatan jalanan di Yogyakarta tidak hanya pakai pendekatan hukum MOJOK.CO
Aktual

Resolusi Polda DIY dalam Hadapi Kejahatan Jalanan Jogja 2025: Pendekatan Hukum Bukan Satu-satunya

31 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.