Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Sering Disebut Ahli Ekonomi, Apa Itu Suku Bunga Acuan?

Kenia Intan oleh Kenia Intan
25 September 2022
A A
Jurusan manajemen.MOJOK.CO

ilustrasi jurusan manajemen (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Baru-baru ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga 50 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Pada bulan sebelumnya, BI juga meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Tapi, apa artinya semua itu?  

Apa itu suku bunga acuan?

Dikutip dari berbagai sumber, suku bunga acuan adalah besaran bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan laju inflasi dan jumlah uang beredar sehingga nilai mata uang tetap terjaga. Besarannya menjadi referensi bunga berbagai produk pinjaman dan simpanan bank. 

BI7DRR ditetapkan oleh BI sebagai bank sentral yang bertanggung jawab menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri. Besarannya ditetapkan dalam RDG BI yang digelar setiap bulan. Untuk menentukan BI7DRR secara tepat, BI akan mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya tingkat inflasi, jumlah permintaan pada barang, kondisi ekonomi, jumlah uang beredar di masyarakat.

Kenapa suku bunga acuan dinaikkan?

BI memang mengambil keputusan cukup agresif bulan ini dengan menaikkan BI7DRR hingga 50 bps. Langkah ini dipilih untuk menjaga inflasi yang sudah mencatatkan angka cukup tinggi. 

Asal tahu saja, tingkat inflasi Indonesia pada bulan Agustus 2022 mencapai 4,69%. Angka itu diproyeksi akan lebih tinggi dengan adanya kenaikan harga BBM pada 3 September 2022 yang lalu.  

Perlu diketahui, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jika inflasi tidak terkendali, maka bisa memberatkan perkembangan ekonomi. 

Bagaimana suku bunga acuan bisa mengendalikan inflasi?

Salah satu fungsi suku bunga acuan adalah mengendalikan laju inflasi agar tetap dalam koridor. BI membatasi inflasi di kisaran 2% hingga 4% sepanjang tahun 2022 ini. Oleh karenanya, desakan menaikkan BI7DRR semakin besar seiring dengan pesatnya laju inflasi yang sudah mencapai 4,69%.

Cara suku bunga acuan mengendalikan laju inflasi dengan mengatur peredaran uang di tengah masyarakat. Seperti diketahui, semakin banyak uang beredar di masyarakat akan meningkatkan inflasi dan berlaku sebaliknya. 

Hal itu bisa terjadi karena kenaikan suku bunga acuan biasanya akan disertai dengan kenaikan bunga simpanan (deposito dan tabungan) dan kenaikan bunga pinjaman atau kredit. Kenaikan bunga simpanan akan mendorong nasabah menyimpan uangnya daripada membelanjakannya. Di sisi lain, kenaikan suku bunga pinjaman akan mengurungkan niat nasabah meminjam uang dari bank. 

Lalu, dampak langsung apa yang akan terasa?

Kenaikan BI7DRR diikuti dengan Deposit Facility dan Lending Facility. Untuk bulan September ini, keduanya mengalami kenaikan masing-masing 5% menjadi 3,5% untuk deposit facility dan 5% untuk Lending Facility. 

Mengutip laman resmi BI, Deposit Facility adalah penempatan dana Rupiah oleh peserta Standing Facilities di BI. Dengan kata lain, apabila suku bunga acuan dinaikkan, BI akan menawarkan imbal hasil yang lebih menarik bagi perbankan yang menyetorkan dananya ke BI. Oleh karenanya, bank-bank akan berupaya mengumpulkan dana dari nasabah dengan menawarkan imbal hasil semenarik mungkin. 

Sementara, Lending Facility adalah penyediaan dana Rupiah dari BI kepada peserta Standing Facility konvensional. Untuk penyediaan dana Rupiah dari BI ke peserta Standing Facility syariah, disebut Financing Facility (FF). Kondisi itu menjadikan perbankan yang membutuhkan dana dari BI akan menanggung beban bunga yang lebih tinggi. Dengan demikian, perbankan akan ikut menaikan bunga nasabah yang melakukan pinjaman. 

Gampangnya, apabila suku bunga acuan dinaikkan, imbal hasil yang diterima oleh nasabah yang menyimpan uangnya di bank akan lebih tinggi. Di sisi lain, nasabah yang memiliki utang di bank akan merasakan kenaikan bunga cicilan.

Sumber: BI.go.id, katadata.co.id
Penulis: Kenia Intan 

BACA JUGA Dalam Situasi Seperti Ini, Berbelanjalah!

Terakhir diperbarui pada 25 September 2022 oleh

Tags: BIEkonomiinflasisuku bunga acuan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahaya Inflasi Pakai Bahasa Warteg Langganan yang Ketebalan Telur Dadarnya Semakin Berkurang dan Sayur Sop Terasa Hambar

17 September 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Pakar ekonomi UGM tetap anjurkan investasi agar uang tidak tergerus inflasi MOJOK.CO
Ragam

Waktu yang Tepat untuk Investasi meski Harga Saham Anjlok, Jika Uang Disimpan buat Konsumsi Nanti Tergerus Inflasi

10 April 2025
Dolar ke Rupiah Tembus 17 Ribu Krisis Ekonomi di Depan Mata? MOJOK.CO
Esai

Dolar ke Rupiah Tembus 17 Ribu: Penyebab, Risiko, dan Strategi Menghadapi Potensi Krisis Ekonomi

8 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.