Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Sejumlah Elitenya Mundur, Bagaimana Nasib Partai Ummat?

Redaksi oleh Redaksi
6 Oktober 2021
A A
nasib Partai ummat
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Partai Ummat besutan Amien Rais sedang diterpa isu tak sedap. Sejumlah pengurusnya beramai-ramai dikabarkan mengundurkan diri.

Isu ini terendus pertama kali ketika Waketum Partai Ummat, Agung Mozin yang juga loyalis Amies Rais di PAN mengundurkan diri pada akhir Agustus lalu. Agung Mozin menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Majelis Syuro Amien Rais. Surat itu juga ditembuskan kepada Ridho Rahmadi, Ketum Partai Ummat yang juga menantu Amien Rais. Surat yang sama kemudian dibagikan kepada wartawan.

“Atas nama pribadi yang diamanahkan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada segenap pihak, khususnya para sahabat pengurus, anggota, dan simpatisan Partai Ummat, yang telah bekerja keras hingga terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat tersebut. Teriring doa Allah SWT memberkahi ikhtiar dan ibadah kita, aamiin,” ucap Agung Mozin dalam surat pengunduran dirinya.

“Selanjutnya memperhatikan dengan saksama dinamika internal partai, sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakulkarimah, seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah, termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istiqomah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik, dengan ini saya Agung Mozin menyatakan berhenti sebagai pengurus dan anggota Partai Ummat sebagai bentuk pertanggungjawaban etika dan moral.”

Tak berselang lama pasca pengunduran diri Agung Mozin, Neno Warisman juga ikut mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Mundurnya Neno Warisman dari Partai Ummat tentu saja mengagetkan karena Neno selama ini juga dikenal dekat dengan Amien Rais.

Mundurnya Neno dikonfirmasi oleh Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ansufri Idrus Sambo. Kepada Detik.com Ustaz Sambo menjelaskan bahwa Neno Warisman saat ini ingin fokus mengurus anaknya yang berada di Turki. “Kemarin, ya dia kirim WA ke kita, kirim surat mundur karena mau fokus ngurus anaknya di Turki. Karena tidak bisa aktif, jadi khawatir tidak bisa aktif, fokus ngurus anaknya, jadi mundur,” kata Ustaz Sambo.

Tak hanya itu, setelah dua elitenya mundur, beberapa pengurus daerah juga ikut mundur. Terbaru, Ketua DPD Partai Ummat Cirebon Diyanto, Wakil Ketua DPD Partai Ummat Kota Depok Syahrial Chan, dan Sekretaris Umum DPD Partai Ummat Bengkulu Uwoh Pramijaya mengundurkan diri. Surat pengunduran sejumlah pengurus daerah itu dibagikan Mantan Wakil Ketua Umum Agung Mozin.

“Dengan ini saya sampaikan pengunduran diri saya karena kesibukan saya di unit usaha kerja, sebagai Ketua DPP Partai Ummat Kota Cirebon sekaligus sebagai pengurus,” tulis surat pengunduran diri yang diteken Ketua DPD Partai Ummat Cirebon Diyanto dan ditujukan ke Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi seperti yang dikutip dari Sindonews.com.

Menakar Kiprah Partai Ummat

Amien Rais. Mojok.co.

Wasisto Raharjo Jati, pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), punya analisa sendiri atas peristiwa mundurnya beberapa elite Partai Ummat. Pertama, aksi eksodus yang dilakukan oleh pengurus Partai Ummat menunjukkan ada semacam tendensi dinasti di dalam pembentukan Partai Ummat. Artinya Amien Rais berusaha membuat Partai Ummat ini menjadi semacam partai personal.

“Hal itu yang memicu elite-elite lain kurang sepakat dengan langkah ini apalagi ketua umumnya masih menantunya Amien Rais yang itu mekanismenya (pemilihannya) secara aklamasi elitis daripada musyawarah mufakat,” ucap Wasis saat berbicang dengan Mojok via telepon, Rabu (6/10).

Faktor kedua menurut Wasis adalah soal pudarnya karisma Amien Rais. Jika kita lihat eksistensi Amien Rais dalam kancah politik hanya bergulir jika ada benturan muslim versus non-muslim. Di luar itu eksistensi Amien Rais jarang muncul. Apalagi kalau menyambung Partai Ummat ini butuh yang namanya rekognisi dan eksistensi jangka panjang.

“Kalau misalnya fungsionarisnya saja hanya dikenal ketika ada isu tertentu maka itu bisa berdampak pada popularitas partai ini yang naik pada isu tertentu saja. Itu tidak cukup kuat untuk menarik elektabilitas bagi para pemilih muslim itu sendiri,” katanya.

Selain itu, dari kasus ini juga bisa dilihat bahwa Agung Mozin dan Neno Warisman yang notabene loyal pada Amien Rais kini bisa pecah kongsi. Menurut Wasis ini menunjukkan loyalitas yang dibangun oleh kedua elite tersebut hanya sebatas militansi. Militansi ini belum tentu itu berdampak panjang karena yang namanya militansi sifatnya hanya jangka pendek. Oleh karena itu ketika Amien Rais membentuk Partai Ummat yang konon katanya mempersatukan umat islam tapi justru praktiknya belum seperti itu membuat relasi dekatnya pindah ke lain hati.

Iklan

“Sebenarnya partai yang mengklaim sebagai rumah besar umat muslim kan tidak hanya Partai Ummat. Maksud saya dulu ada partai idaman, partai bulan bintang. Justru narasi-narasi ini dibangun oleh kalangan muslim urban dan muslim reformis. Hanya saja ketika itu ditransformasikan dalam bentuk partai kekuatannya cenderung mengendur. Karena narasi yang mengandung unsur agama itu kadang berbenturan dengan realita yang ada,”

“Maksudnya itu hanya berlaku di geografis daerah yang memang kantung pemilih konservatif seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Tetapi itu belum tentu bisa menjangkau seluruh Indonesia apalagi bagian timur yang kita tahu mayoritas non-muslim.”

Faktor lainnya menurut Wasis yang memprediksi partai ini nantinya agak kurang laku adalah sosok dari Amien Rais itu sendiri. Amien Rais dikenal seperti free rider politik. Ia hanya naik sebagai politisi ketika momen-momen krusial. Semisal ketika dulu menjadi Ketua MPR itu karena ia menjadi salah satu tokoh Cipayung yang menginisiasi pertemuan lintas tokoh, setelahnya tidak ada lagi.

“Saya pikir faktor-faktor itu yang membuat publik agak apatis dengan kehadiran partai ini. Apalagi pentolan 212 setelah isu Ahok tidak ada lagi isu yang membuat kelompok ini kembali terlebih setelah Prabowo masuk ke pemerintahan,” pungkas Wasis.

BACA JUGA Nama Pejabat Indonesia di Pandora Papers dan artikel Kilas lainnya. 

 

 

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2021 oleh

Tags: Amien Raispartai ummat
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kilas Balik Muhammadiyah yang Tegas Tolak Tambang di Era Amien Rais
Video

Kilas Balik Muhammadiyah yang Tegas Tolak Tambang di Era Amien Rais

10 September 2024
pelecehan seksual di rakornas partai ummat
Kotak Suara

Jurnalis Perempuan Mengalami Pelecehan Seksual Saat Rakornas Partai Ummat 

16 Februari 2023
profil partai ummat mojok.co
Kotak Suara

Profil Partai Ummat, Pecahan PAN yang Siap Unjuk Gigi di Pemilu 2024

4 Januari 2023
partai ummat lolos verifikasi mojok.co
Kotak Suara

Partai Ummat Lolos Verifikasi Administrasi Ulang, Tapi Polemiknya Makin Memanas, Ada Apa?

28 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.