Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Rusak Ringan dan Sedang, Sultan Tak Akan Relokasi Korban Gempa Jogja 30 Juni

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
1 Juli 2023
A A
Rusak Ringan dan Sedang, Sultan Tak Akan Relokasi Korban Gempa Jogja 30 Juni

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan karena gempa 30 Juni. (TRCBPBD DIY)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jumlah kerusakan yang akibat gempa Jogja yang terjadi, Jumat (30/06/2023) bertambah. Hingga Sabtu (01/07/2023) pukul 14.00 WIB, sebanyak 206 unit bangunan terdampak mengalami kerusakan.

Gempa dengan kekuatan 6,4 M berpusat di arah selatan Kota Wates dengan jarak 81 Km pada kedalaman 67 Km setidaknya merusak 206 unit bangunan di DIY. Sebagian besar di antaranya atau 172 unit merupakan rumah. Dari jumlah tersebut rumah yang rusak ringan sebanyak 164 unit dan rusak sedang 8 unit.

Sebanyak 12 unit perkantoran juga mengalami kerusakan yang terdiri dari 11 unit fasilitas perkantoran rusak ringan dan 1 unit kantor rusak sedang. Lima fasilitas ibadah juga rusak ringan, 4 unit fasilitas pendidikan rusak ringan, 1 fasilitas kesehatan rusak ringan dan 2 unit kandang ternak. Selain itu 3 jaringan listrik rusak ringan, 1 tiang listrik rusak ringan dan 6 fasilitas umum rusak ringan.

Meski sejumlah bangunan mengalami kerusakan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun menyampaikan, Pemda DIY belum akan melakukan relokasi pada korban gempa bumi. Sebab kerusakan bangunan di Bantul dan Gunung Kidul yang terdampak gempa paling besar masih pada tahap rusak ringan dan sedang.

“Untuk relokasi belum, kalau rumah yang terdampak gempa itu misalnya hanya genteng rontok ya diganti gentengnya saja,” paparnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Sabtu Siang.

Pemkab gunakan dana darurat

Sultan menyampaikan, Pemerintah kabupaten (pemkab) Bantul dan Gunung Kidul diminta melakukan perbaikan bangunan rusak secara mandiri. Kedua bupati bisa menggunakan dana tanggap darurat masing masing daerah. 

Saat ini Pemkab Bantul masih memiliki cadangan dana darurat Rp 14 Miliar. Sedangkan Gunung Kidul memiliki dana darurat sebesar Rp 5 miliar.

“Paling banyak yang mengalami kerusakan di kabupaten gunung kidul, juga bantul,” paparnya.

Sultan menambahkan, apabila dana di pos dua kabupaten itu kurang, maka Pemda DIY akan membantu pemkab Bantul dan Gunung Kidul.

“Yang terpenting sekarang dalam situasi ini, kami akan cek berkeliling mana warga yang masih bisa kembali ke rumahnya dan mana yang tidak dan butuh bantuan baik tempat dan logistik,” tandasnya.

Korban gempa capai 22 orang

Secara terpisah Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal menjelaskan korban gempa bumi mencapai 22 orang. Korban luka di Bantul 8 orang, di Gunung Kidul 9 orang, Sleman 4 orang dan Kulon Progo 1 orang.

“Satu orang meninggal dunia di Bantul yang merupakan perempuan lanjut usia berumur 67 tahun yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung,” jelasnya.

BPBD DIY, lanjut Danang melakukan penanganan korban terdampak. Di antaranya mendirikan tenda penyintas dan mendistribusikan logistik berupa makanan serta mekakukan pengkajian dampak dan kebutuhan mereka.

BPBD juga akan melakukan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan bangunan yang rusak. Selain itu memverifikasi pengelolaan data dan informasi.

Iklan

“Kami minta masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak,” imbuhnya.\

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Imbas Gempa Jogja 6,4 M: Satu Warga Meninggal, Sejumlah Fasilitas Rusak, Perjalanan Kereta Sempat Terhenti

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2023 oleh

Tags: DIYgempagempa 30 junigempa JogjaJogja
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.