Program rumah DP 0 rupiah boleh jadi merupakan janji terbesar yang dulu ditawarkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai bagian dari kampanye mereka dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Janji tersebut merupakan janji yang, bukan hanya spektakuler, namun juga cukup ampuh dan tokcer, sebab ia terbukti mampu menarik dukungan banyak orang, yang pada akhirnya mengantarkan Anies dan Sandiaga untuk terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Sadar bahwa program tersebut merupakan janji yang besar dan monumental, Pemerintah provinsi DKI Jakarta di bawah asuhan Anies pun berusaha dengan keras agar bisa mewujudkan janji tersebut. Berbagai rencana dan skema pun kemudian disusun. Namun sial, berkali-kali perencanaan disusun, berkali-kali pula realisasi rumah DP 0 rupiah itu kandas.
Jadwal peresmian rumah DP 0 rupiah berkali-kali harus diundur. Awalnya Anies dan Sandiaga mulanya merencanakan rumah DP 0 rupiah sudah bisa dipesan mulai Mei 2018 lalu, namun rencana tersebut harus diundur sampai Agustus 2018, dan kemudian diundur lagi sampai September 2018.
Kendati demikian, kesabaran memang tak pernah berkhianat. Penantian warga Jakarta atas realisasi rumah DP 0 rupiah akhirnya terbayarkan. Jumat 12 Oktober 2018 lalu, program rumah DP 0 rupiah secara resmi diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Program rumah tersebut diberi nama Samawa, yang merupakan akronim dari Solusi Rumah Warga.
“Saya gariskan, semua yang jadi rencana program menjadi janji, kita akan tunaikan satu per satu. Hari ini janji DP Rp 0 kita tunaikan dan insyaallah ini jadi awal bagi tuntasnya masalah perumahan di Jakarta,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara peluncuran rumah DP 0 rupiah di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Pada tahap awal, rumah DP 0 rupiah ini berlokasi di Pondok kelapa, Jakarta Timur. Pada tahap awal ini, rumah yang dibangun terbagi menjadi dua tipe, yakni tipe 21 dengan rentang harga Rp184 juta – Rp213 juta, dan tipe 36 dengan rentang harga Rp304 juta – Rp310 juta.
Mekanisme cicilan menggunakan skema KPRS dengan cicilan jangka waktu 15 tahun dan 20 tahun. Sedangkan untuk nilai cicilannya adalah sebesar Rp2,1 juta – Rp2,6 juta.
Menurut Anies Baswedan, masyarakat akan mulai bisa mendaftarkan diri untuk menikmati program rumah DP 0 persen ini per 1 November mendatang.
“Peraturan gubernurnya sudah resmi keluar, Pergub 104 Tahun 2018 dan program ini akan dimulai pendaftaran pada 1 November yang akan datang,” kata Anies yang tentu saja disampaikan dengan perasaan yang lega dan sumringah bukan kepalang sebab ia berhasil menunaikan salah satu janji kampanyenya.
Untuk bisa ikut program rumah DP 0 rupiah ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pendaftar antara lain adalah ber-KTP DKI dan sudah tinggal minimal lima tahun di Jakarta, belum punya rumah sendiri, belum pernah mendapatkan subsidi rumah, dan juga taat bayar pajak.
Selain itu, beberapa syarat lain yang menjadi pertimbangan prioritas di antaranya adalah sudah menikah, memiliki rekening Bank DKI, serta berpenghasilan antara Rp4 juta sampai Rp7 juta.
Yah, Selamat berbahagia wahai kalian para tunawisma Jakarta, baik yang dulu memilih Anies maupun yang tidak. Kurangi berdebat di sosial media dan teruslah bekerja agar bisa punya penghasilan minimal Rp4 juta demi punya rumah impian.
Untuk warga Jakarta yang penghasilan bulanannya belum bisa tembus Rp4 juta, bersabarlah. Ingat, tak ada rumah yang lebih nyaman ketimbang hati yang ikhlas dan lapang. (A/M)