Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Kenapa sih Perempuan Rentan Jadi Sasaran Politik Uang?

Kenia Intan oleh Kenia Intan
25 Juli 2023
A A
perempuan politik uang mojok.co

Ilustrasi politik uang (Photo by Pepi Stojanovski on Unsplash)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perempuan menjadi kelompok yang rentan terhadap politik uang. Minimnya pengetahuan akan regulasi kepemiluan dan edukasi politik menjadi pemicunya.

Hasil riset Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati berjudul “Money Politics and Regression of Democracy: Women Voters Vulnerability in Transactional Politics” menjelaskan bahwa perempuan memang rawan menjadi sasaran politik uang. Penelitian dengan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif pada Juni-Desember 2021 itu mengungkapkan, salah satu alasan perempuan rentan terhadap politik uang karena minimnya literasi terkait regulasi kepemiluan dan edukasi politik.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan mengingat pemilih perempuan di Indonesia tidak sedikit. Melansir data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), lebih dari separuh dari total pemilih di Pemilu 2024 adalah pemilih perempuan. Jumlahnya mencapai 102,58 juta alias 50,09 persen dari total pemilih.

Dalam penelitian itu Neni mengategorikan pemilih menjadi lima tipe. Pertama, pemilih menikmati politik uang. Kedua, pemilih yang menolak politik uang tetapi menerima politik uang. Ketiga, pemilih menolak politik uang dan menghindarinya tetapi tidak mau melaporkan. Keempat, Pemilih menolak politik uang dan mau melaporkannya. Kelima, pemilih menyaksikan politik uang tetapi mengetahui informasi dan berani melaporkan.

Dari lima kelompok itu, kategori satu dan dua memiliki persentase paling tinggi. Perempuan tidak hanya mendominasi kategori pemilih yang menikmati politik uang,  tetapi juga mendominasi pada kategori menolak politik uang tetapi tetap menerimanya.

Selain itu, hasil penelitian itu mencatat, pemilih di Indonesia tidak lebih dari suporter dalam pemain bola. Tidak ada kampanye yang bertujuan untuk mencari pendidikan politik, mendalami visi misi calon. Kampanye lebih pada bagaimana mendapatkan kaos, souvenir dan uang transport, bukan sebagai voters.

Ketidaksesuaian antara keyakinan dan perilaku

Neni mencermati ada ketidaksesuaian antara keyakinan dan perilaku di tengah pemilih perempuan. Neni kemudian menganalisisnya menggunakan teori Disonansi Kognitif yang dicetuskan oleh Leon Festinger pada 1957.

Hasilnya, ketidakselarasan itu dipicu oleh beberapa faktor seperti tekanan dari pihak lain, bimbang dalam memilih keputusan (kalau tidak menerima uang tidak bisa makan). Neni juga melihat adanya kekecewaan terhadap sosok pemimpin di Tanah Air menjadi faktor lainnya. Pemilih sebenarnya mengetahui bahwa pilkada itu tujuannya untuk melahirkan pemimpin yang jujur dan adil tapi sampai saat ini ternyata nyaris tidak ada pemimpin yang berpihak pada rakyat.

Kondisi ini menjadi tantangan pada tahun demokrasi 2024. Perlu ada sosialisasi yang lebih masif terhadap kelompok rentan. Penelitian ini juga menjadi pengingat untuk parpol agar bisa menjadi garda terdepan dalam memerangi dan memutus politik uang yang selama ini menjadi hal lumrah di masyarakat.

Selain itu, penyelenggara pemilu juga perlu memiliki data mana saja lokasi TPS yang rentan terhadap politik uang. Pada titik-titik itu, pengawasan terhadap praktik politik uang bisa diperketat. Neni juga mendorong kepada kandidat untuk lebih mengedepankan politik gagasan daripada menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Pakar Politik UGM: Angkat Relawan Jadi Menteri, Siasat Jokowi Buat Tetap Jadi ‘King Maker’

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2023 oleh

Tags: Pemilu 2024perempuanpolitik uang
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT.mojok.co
Ragam

Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.