Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Kadernya Masuk Parpol, Muhammadiyah Tegaskan Larang Lakukan Ini

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
13 Mei 2023
A A
Kadernya Masuk Parpol, Muhammadiyah Tegaskan Larang Politisasi Organisasi. MOJOK.CO

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan pesannya pada kader menjelang pemilu di UMY, Jumat (12/05/2023)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tahapan pemilihan anggota legislatif dalam Pemilu 2024 dimulai dengan pendaftaran balon calon legislatif (bacaleg). Sejumlah kader organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah pun ikut ambil bagian dalam kontestasi politik tersebut melalui sejumlah partai politik (parpol).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pun menyampaikan pesannya. Haedar menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan para kader yang masuk parpol ataupun ikut bertarung dalam pemilihan legislatif (pileg). Namun, mereka jangan sekali-kali mempolitisasi Muhammadiyah.

Jangan politisasi Muhammadiyah

“Orang Muhammadiyah kan sejak dulu sudah masuk partai, dari berbagai partai tidak hanya satu partai. Namun, jangan mempolitisasi Muhammadiyah maupun mempolitisasi agama [demi mendapatkan suara] dan lain sebagainya yang kemudian membawa masalah baik bagi organisasi bagi umat maupun bagi masyarakat luas,” papar Haedar usai menyampaikan pidato ilmiah Milad ke-42 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (12/05/2023), 

Haedar mempersilahkan Kader Muhammadiyah untuk mencari dukungan suara, baik dari organisasi tersebut maupun dari masyarakat. Sebab dalam politik, mencari dukungan orang lain demi mendulang suara sah-sah saja.

Namun, para kader harus berpolitik untuk kemajuan bangsa. Mereka pun harus mengedepankan moralitas dan misi Muhammadiyah yang mencerdaskan dan mencerahkan alih-alih memecah belah seperti yang sudah-sudah.

“Pandai-pandailah mencari dukungan baik dari Muhammadiyah maupun masyarakat, karena politik itu kan mencari dukungan dan wajar. Tapi jangan menyalahgunakan institusi dan simbol organisasi,” tandasnya.

KPU jadi wasit yang adil

Haedar berharap, untuk mengantisipasi konflik antarparpol dalam tahapan Pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) harus berdiri tegak di atas prosedur dan peraturan yang berlaku. Mereka juga harus mampu menjadi wasit yang adil dan obyektif agar penyelenggaran Pemilu bisa berjalan dengan baik dan benar.

“Konflik tersebut terjadi biasanya karena ada celah atau kekurangan dalam penyelenggaraan pemilu,” ujar Haedar Nashir.

Masyarakat pun meski berbeda afiliasi politik, agama, suku, ras , golongan, kedaerahan maupun pilihan politik harapannya semakin dewasa dalam mengikuti proses pemilu. Terlebih Pemilu telah berlangsung setiap lima tahun. Sejarah reformasi pun sudah berlangsung selama dua dekade. 

Karenanya masyarakat diminta tidak lagi terjebak pada konflik karena perbedaan pilihan politik. Pilihan politik seharusnya bersifat politik alih-alih ideologis. 

“Ideologisnya kan sama, Pancasila, jangan bawa ke konflik ideologi itu perbedaan pilihan politik. Yang menang harus menjadi bagian dari proses demokrasi  dan menjalankan mandat yang tidak ringan, yang kalah juga harus menerima. Kalau ada sengketa-sengketa itu harus diselesaikan secara hukum,” tandasnya.

Peran PTMA

Guru Besar Sosiologi ini menambahkan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) harapannya ikut  ikhtiar menjadikan Agama Islam ini menjadi rahmat bagi seluruh alam, bahkan kepada manusia yang tidak beriman sekalipun. Misi dakwah ini sudah menjadi inspirasi, visi dan orientasi Muhammadiyah untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa-masa mendatang.

“Kampus adalah kekuatan pilar yang memiliki kesempatan langsung untuk mencerdaskan bangsa, dan ini juga sejalan dengan cita-cita nasional kita. Sekaligus ptma sebagai pilar serta peran dan tanggung jawab moral untuk kehidupan,” papar Haedar Nashir.

Rektor UMY, Gunawan Budianto berharap UMY menjadi pusat gerakan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah. Salah satu caranya adalah dengan mendorong keaktifan dosen dan tenaga didik di setiap level kepemimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah.

Iklan

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 10 Madrasah Aliyah Terbaik di Indonesia Versi LTMPT.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2023 oleh

Tags: Kanal PemiluMuhammadiyahparpolPartai PolitikPemilu 2024politisasi
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO
Ragam

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.