MOJOK.CO – Dua wisatawan dari Magelang menceritakan pengalaman mendapat pukulan oleh dua lelaki yang mengaku petugas Samsat. Kejadian itu terjadi di Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman. Pelaku berupaya merampas kendaraan milik korban.
Hyoga Hafidh (26) dan Suryani Putri (23) sedang berboncengan mengendarai motor. Hyoga menceritakan, awalnya ia sedang berkendara dari arah Seturan kemudian berhenti di timur Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta untuk memakai masker.
“Saat berhenti dua orang tersebut sudah mulai memantau dan melewati saya dengan pelan,” ujar Hyoga pada Mojok, Rabu (3/5). Peristiwa tak mengenakkan ini terjadi pada Selasa (2/5) siang lalu.
Meski merasa janggal, Hyoga melanjutkan perjalanan setelah memakai masker. Ia berbelok kiri, melaju di jalur lambat Ring Road Utara menuju arah Magelang.
Namun, tiba-tiba dua sosok tadi mengikutinya lalu memberhentikan secara paksa di jalur lambat. “Mereka mengatasnamakan Samsat dan mengatakan motor saya tidak terdaftar di website,” keluh Hyoga.
Motor beli secara tunai, pelaku ngaku dari samsat
Lantas, dua korban ini terlibat adu argumen dengan dua pelaku. Hyoga merasa motornya beli secara tunai dan tidak terikat dengan leasing maupun kredit mana pun.
“Lalu saya malah mendapat pukulan di bagian pipi kiri,” ujarnya.
Lelaki asal Wonosobo yang tinggal di Magelang ini lantas mengajak dua pelaku untuk menuju Samsat atau Polres terdekat demi membuktikan status motor. Sebagai informasi, lokasi kejadian hanya berjarak beberapa ratus meter dari markas Polda DIY.
“Namun, di pertigaan Perumnas, pelaku ingin mengarahkan ke jalan yang agak sepi,” kata Hyoga. Ia pun berteriak menanyakan akan ke mana mereka.
Putri lantas merekam video saat kedua pelaku berusaha mengarahkan ke Jalan Perumnas. Ia juga menanyakan, “Samsat itu di mana?”
Pelaku sempat berusaha meraih ponsel Putri. Namun, Hyoga memacu kendaraan ke arah barat menuju simpang empat Condongcatur.
Namun, ternyata pelaku masih terus mengikuti sampai ke titik ramai di perempatan tersebut. Keduanya terlihat menggunakan kaos oblong dan topi tanpa helm. Motor yang mereka kendarai yakni Honda BeAT.
Di simpang empat Condongcatur adu argumen kembali terjadi. Pelaku yang terpojok meneriaki Hyoga dan Putri dengan sebutan “motor pencuri”.
Sebelum mereka pergi, seorang pelaku melayangkan pukulan menggunakan ponsel ke arah mata Putri. Perempuan ini pun sedikit mengalami lebam di bagian mata.
Sikap Polda DIY
Video mengenai kejadian viral di media sosial. Sejumlah warganet juga mengeluhkan pengalaman yang sama. Di area Depok, Sleman sering terlihat beberapa lelaki yang berdiri di pinggiran jalan mengamati kendaraan yang melintas.
Polda DIY juga telah merespons kejadian ini. Meski sampai Rabu (3/5), belum ada laporan resmi dari korban ke pihak kepolisian. Menurut pemantauan di lapangan, pada Rabu sudah tidak tampak oknum yang biasanya berdiri di pinggir jalan. Aparat kepolisian juga tampak di sekitar TKP.
“Kasus tersebut sudah kami monitor, sampai saat ini belum ada laporan masuk perihal kasus tersebut. Namun, kami berupaya mencari tahu korban dan pelaku dalam video,” ujar Direktur Reskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra melansir dari Harian Jogja.
Sementara itu Direktur Ditlantas Polda DIY Alfian Nurrizal menegaskan bahwa petugas Samsat tidak dapat menarik kendaraan secara sembarangan. Umumnya petugas Samsat memiliki tugas administratif hingga ramp check. Jika bertugas di lapangan pun, petugas akan menggunakan seragam resmi.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Hal-hal yang Kita Tak Ketahui dari Debt Collector: Mereka Tidak (Sekadar) Menagih, tapi (Juga) Mengingatkan dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.