MOJOK.CO – Kelulusan adalah impian dari para mahasiswa. Namun, untuk bisa ke sana, mahasiswa mesti melewati banyak tahapan. Mulai dari seminar proposal (sempro), sidang, yudisium, sampai akhirnya wisuda. Tapi tahu nggak kamu kalau sekarang ada tren merayakan sempro di kalangan mahasiswa.
Tahapan untuk menuju kelulusan tidak mudah begitu saja. Makanya ketika satu tahap sudah terlewati, beberapa mahasiswa melakukan perayaan. Salah satunya saat memasuki tahap seminar proposal. Jika lolos maka akan ada selebrasi.
Selebrasi tersebut umumnya berbentuk kehadiran dari orang-orang terdekat yang membawa sebuket bunga atau hadiah lainnya Kemudian, foto-foto pasca-sempro akan serentak naik ke Instagram dengan ucapan-ucapan selamat.
Kendati demikian, ternyata tanggapan para mahasiswa atas selebrasi ini pun beragam. Ada yang senang-senang saja, tetapi ada juga yang kurang setuju.
Karangan bunga ‘Semprotulation’ sebagai bentuk apresiasi
Karangan bunga bertuliskan “Semprotulation HI 2020” berdiri di sudut taman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Dila, salah satu mahasiswi HI 2020, mengaku bahwa itu merupakan bentuk perayaan angkatannya karena sudah lulus sempro.
Baginya, perayaan sempro adalah sesuatu yang penting. Sebab, ini menandakan bahwa mahasiswa sudah setengah jalan menuju kelulusan. Ia melihat bahwa dirinya dan teman-teman sering merasa kesulitan saat mengerjakan seminar ini.
“Jadi karena sempro ini berat, maka kami merasa lulus sempro harus dirayakan,” menurut Dila.
Sebenarnya, karangan bunga tersebut adalah hasil iuran Dila dan teman-teman seangkatannya. Lagi-lagi, ini tujuannya untuk menghargai proses setiap orang. Dila menekankan, karangan bunga ini juga untuk orang-orang yang belum mendapat buket bunga atau apresiasi dari orang-orang sekitar. Setidaknya, dengan adanya karangan bunga, semua orang bisa mengapresiasi dirinya sendiri.
“Menurutku pribadi, kita harus menghargai setiap langkah kecil serta pencapaian kecil di hidup kita,” pungkasnya.