MOJOK.CO – Budiman Sudjatmiko yang saat ini sedang jadi sorotan pernah mengenyam pendidikan di salah satu SMA swasta terbaik di Jogja. Apa ya nama sekolahnya?
Budiman Sudjatmiko membuat heran banyak pihak. Orang bertanya-tanya mengapa ia bergabung ke “musuh”. Prabowo bukan hanya musuh eks partainya dalam kontestasi Pemilu 2024, melainkan juga musuh pergerakan yang ia perjuangkan di era reformasi 98.
Sejak muda, Budiman Sudjatmiko terlibat aktif dalam dunia aktivisme. Ia bahkan rela meninggalkan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menerjunkan diri ke masyarakat untuk melakukan pemberdayaan politik, organisasi, dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Keaktifan Budiman Sudjatmiko sejatinya sudah terlihat sejak SMP. Ia aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi di sekolahnya SMP Negeri 1 Cilacap. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 5 Bogor sebelum berpindah ke salah satu SMA swasta terbaik Jogja.
SMA swasta terbaik di Jogja ini adalah sekolahnya para tokoh
SMA Muhamadiyah 1 Yogyakarta pernah jadi ruang tumbuh bagi Budiman Sudjatmiko muda. Sekolahnya para tokoh-tokoh besar. Budiman hanya satu dari sekian politikus dan pejabat negara yang lahir dari rahim SMA MUHI. Sebut saja HM. Syukri Fadholi, SH. (eks Wakil Wali Kota Jogja), Ony Anwar Harsono (Bupati Ngawi), dan Wahdi (Wali Kota Metro), Ahmad Hanafi Rais (Anggota DPR RI), Hanum Salsabiela Rais (Anggota DPRD DIY), dan M. Busyro Muqoddas (Ketua KPK Ke-3, 2010-2011).
Dari kalangan akademisi ada Lincolin Arsyad, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM dan Shalihuddin Djalal Tandjung, Guru Besar Fakultas Biologi UGM serta mantan staf ahli Menteri Lingkungan Hidup. Dari kalangan seniman dan budayawan, ada Ebiet G. Ade, Eross Sheila on 7, dan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.
Sejarah SMA-nya Budiman Sudjatmiko
SMA MUHI berdiri pertama kali selepas kemerdekaan. Sekolahnya Budiman Sudjatmiko ini berdiri atas desakan para siswa SMP Muhammadiyah yang membutuhkan SMA yang berbasis Islam Muhammadiyah. Guru-guru Muhammadiyah pimpinan AG Dwidjosoeparto beserta RM Mukam Hisjam, Ir. Sugiman, Moelono, dan M. Aslam lantas menwujudkan keinganan mereka pada Oktober 1948.
Awal berdiri, SMA ini masih menempati bangunan Sekolah Rakyat VI Muhammadiyah Yogyakarta (kini SD Muhammadiyah Ngupasan) di jalan Bhayangkara 5 Yogyakarta. Baru berjalan hitungan bulan, kegiatan belajar mengajar terpaksa berhenti lantaran meletusnya Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Para guru dan murid sekolah ini ikut bergerilya melawan Belanda.
Saat perang usai, gedung sekolah justru dipakai oleh pemerintah untuk Kantor Kementerian Keuangan. Pengurus Muhammadiyah bidang pengajaran kala itu HM. Mawardi Bersama Dwidjosoeparto mencarikan tempat kegiatan belajar mengajar. Rumah Muhammad Sjarbini di Jalan Kauman 44 akhirnya dipakai. Tepatnya pada 5 September 1949. Tanggal tersebut kemudian digunakan sebagai hari lahir SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, di mana Budiman Sudjatmiko pernah bersekolah di sana.
Seiring berjalannya waktu, sekolah ini semakin berkembang. Jumlah siswa meningkat pesat. SMA MUHI terpaksa harus berpindah gedung berkali-kali karena belum memiliki tanah sendiri. Dari PKO (Pusat Kesehatan Oemat) di Jl. Notoprajan, pindah lagi ke Jl Kapten Tendean B, sampai akhirnya mereka bisa membangun gedung sendiri di Petinggen pada 1988. Sampai sekarang SMA MUHI masih di sana.
Budiman Sudjatmiko tumbuh di lingkungan yang baik. Dari sekolah hingga kuliah ia berada dalam ekosistem progresif. Tak heran kariernya moncer di kancah perpolitikan. Dari aktivis PRD, REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), PDIP, hingga relawan PRABU (Prabowo-Budiman Sudjatmiko).
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA 3 Fakta Soal Pemecatan Budiman Sudjatmiko, Pengin Daftar ke PDIP Lagi?
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News