Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pecinan Magelang, Kawasan Indah yang Tercipta dari Peristiwa Kelam Geger Pecinan

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
12 Oktober 2023
A A
Pecinan Magelang, Kawasan Indah yang Tercipta dari Peristiwa Kelam Geger Pecinan MOJOK.CO

Pecinan Magelang (magelangkota.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Siapa sangka, kawasan indah Pecinan Magelang ternyata memiliki sejarah yang kelam? Berkaitan dengan peristiwa Geger Pecinan di mana banyak etnis Tionghoa jadi korban kekejaman Belanda

Sebagai orang Pekalongan yang merantau ke Jogja, saya selalu suka momen mudik. Di momen ini saya bisa melihat keindahan kota-kota kecil di sepanjang jalan pulang. Begitu pula saat arus balik, selalu ada yang membuat saya senang menjalani perjalanan panjang dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam.

Salah satu wilayah yang membuat saya terkagum-kagum ialah Pecinan Magelang. Sebelum masuk wilayah tersebut dari arah utara kamu akan melewati daerah rindang yang kanan-kirinya terdapat kompleks militer berarsitektur jadul. Jalan tersebut juga halus dan luas.

Selepas itu, kamu akan bertemu dengan Alun-alun Magelang yang di dekatnya terdapat klenteng tua. Masih di jalan yang sama, kamu akan melewati kawasan Pecinan Magelang. Di kanan-kiri jalan terdapat ruko-ruko lawas milik etnis Tionghoa. Tata ruang kawasan, kebersihan, arsitektur bangunan, cahaya lampu malam dan liontin yang tergantung di atas jalanan menjadi padupadan suasana yang menyejukkan.

Sejarah kelam kawasan Pecinan Magelang

Kawasan ini memiliki sejarah yang kelam. Pegiat Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Priyana mengatakan terbentuknya kawasan ini tak terlepas dari peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1740 di Batavia (Jakarta).

“Terjadi pembunuhan besar-besaran oleh pemerintah Belanda karena menganggap banyaknya orang Tionghoa yang berpotensi menimbulkan kerusuhan. Tercatat, puluhan ribu orang Tionghoa terbunuh,” ujar Bagus dilansir dari TribunJogja.

Kelompok Tionghoa yang jadi selamat dari pembantaian itu berusaha menyelamatkan diri ke sejumlah wilayah. Sebut saja Semarang, Lasem, Surakarta, dan daerah lainnya di pesisir utara Jawa. Di Surakarta, mereka meminta pertolongan kepada Paku Buwana II (1726-1749) yang saat itu menjadi pemimpin Kasunanan Surakarta.

Bentuk pembelaan Paku Buwana II saat itu ialah dengan memerintahkan menggempur benteng Belanda di Kartasura pada 20 Juli 1741. Saat itu pasukan Kasunanan Surakarta mengepung benteng kompeni selama 3 minggu. Pasukan kompeni Belanda pun menyerah.

Kendati demikian, di pertempuran berikutnya antara orang-orang Tionghoa melawan kompeni Belanda dimenangkan oleh penjajah. Paku Buwono II pun mengaku bersalah kepada kompeni karena membela etnis Tionghoa dan memohon ampun. Tindakan tersebut membuat warga Tionghoa sakit hati, kekisruhan pun terjadi.

“Di sana mereka minta pertolongan kepada Pakubowana II. Tetapi, di sana (Kasunan) juga terjadi kekisruhan sehingga kelompok dari masyarakat Tionghoa ini, akhirnya menyelematkan diri ke daerah Kutoarjo (wilayah Purworejo), mereka bermukim di desa namanya Klangkang Jono,” terang Bagus.

Baca halaman selanjutnya …

Perang Diponegoro dan momen di mana warga Tionghoa masuk Magelang

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2023 oleh

Tags: geger pecinanmagelangpecinan magelangwisata magelang
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO
Hiburan

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang
Pojokan

5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang

20 Oktober 2025
Pengunjung menikmati Borobudur Sunrise di Magelang. (Doc. InJourney)
Kilas

Pengalaman Wisatawan Menikmati Borobudur Sunrise, Datang dari Subuh untuk Melihat Rona Matahari Jingga

20 Oktober 2025
4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan
Pojokan

4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan

17 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.