Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Pasaraya Sri Ratu Pekalongan: Dulu Kebanggaan Warga Kota, Kini Mangkrak dan Suwung

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
29 Juli 2023
A A
Pasaraya Sri Ratu Pekalongan: Dulu Kebanggaan Warga Kota, Kini Mangkrak dan Suwung. MOJOK.CO

Pasaraya Sri Ratu Pekalongan. (Dok. Instagram Radiopekalongan)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bangunan yang dulu pusat perbelanjaan dan hiburan, kini berubah menjadi gedung mangkrak nan suwung. Pasaraya Sri Ratu, riwayatmu kini…

Di balik kaca gedung berjajar ragam walpaper bergambar robot, alat olahraga, busana, dan lain sebagainya. Mata bocah mana yang tidak tertarik melirik dan ingin masuk ke bangunan bernama Pasaraya Sri Ratu. Dan di momen lebaran lah keinginan itu bisa terlaksana.

Saya menghabiskan 8 tahun masa kecil di Jakarta. Pulang kampung di Pekalongan hanya di momen Lebaran. Di sana, saya bertemu kakak saya dan mendapat cerita tentang sebuah mal di jantung kota. Mal yang dulu jadi pusat belanja warga Pekalongan, kini hanya jadi gedung suwung karena bangkrut tergerus zaman.

Sejarah Pasaraya Sri Ratu

Pasaraya Sri Ratu adalah pusat perbelanjaan milik sepasang suami-istri, Tresno Santoso dan Tutik Santoso. Pertama kali beroperasi pada 28 Juli 1978 di Jalan Pemuda No. 29-33, Semarang. Pasangan tersebut sebelumnya bekerja selama bertahun-tahun sebagai sales yang berkeliling ke Pulau Jawa dan Bali.

“Keyakinan kami didasari teman-teman dan saya sendiri yang sering belanja ke Jakarta bahkan ke Hong Kong untuk kebutuhan fesyen,” kata President Director Sri Ratu Group, Tresno Santoso dikutip dari SWA.co.id.

Keyakinan itu yang mendasari keduanya untuk mendirikan sebuah toko modern yang menyediakan kebutuhan orang dari ujung rambut hingga kaki. Bisnisnya sukses. Tiap dua tahun ia buka cabang di berbagai kota salah satunya Pekalongan.

Sri Ratu pertama di Kota Batik didirikan pada 1990 di Jl Jendral Sudirman No 447. Menyusul cabangnya Sri Ratu Mega Centre di Jl. Urip Sumoharjo, Medono pada 2003.

Kenangan warga Pekalongan

Sewaktu kecil, saya sering ke sana dengan kakak. Entah untuk membeli sesuatu atau sekadar melihat-lihat baju dan mainan. Biasanya saya ke sana dengan menggunakan sepeda sebab jarak dari rumah agak jauh, sekitar 2-3 km.

Bagi warga kota lain, yang lahir dan tumbuh di Pekalongan, tentu kenangannya lebih mendalam lagi. Sebab boleh dibilang Sri Ratu merupakan mal modern pertama di kota ini. Warga kota berbondong-bondong ke sini untuk membeli segala kebutuhan sandang, papan, pangan, hingga mencari hiburan.

View this post on Instagram

A post shared by PEKALONGAN INFO 🇮🇩 (@pekalonganinfo)

“Nek bodho becakan rame2 demi tuku opo mbuh penting ngentekke duit angpao (Kalau lebaran naik becak rame-rame demi beli apa nggak tahu yang penting habisin duit angpao),” tulis @nur.ismaa di kolom komentar postingan tersebut.

“Kilingan Cilikane seneng rene mbek bapak ibu, ibuk wedi numpak eskalator (Inget pas kecil sering ke sini sama bapak ibu, ibu takut naik eskalator),” tulis @_anhni.

Bukan hanya sekadar pusat perbelanjaan

Di masa kejayaannya, mal ini tak hanya jadi pusat perbelanjaan, melainkan juga pusat hiburan. Di tahun 1990-an, ada bioskop yang letaknya bersebelahan dengan mal ini: Atrium. Bioskop tersebut menyediakan 4 studio pertunjukan. Ini menjadi daya tarik sendiri sebab pada saat itu sedikit sekali hiburan modern yang disediakan kota.

Iklan

Sayang, semua kini hanya tinggal kenangan. Pada tahun 2000-an akhir mal ini mulai kalah bersaing dengan mal-mal lain yang berdiri di Pekalongan antara lain Mal Matahari dan Mal Borobudur. Hingga akhirnya secara resmi berhenti beroperasi pada 20 November 2013.

Pada 2020, sempat muncul wacana bangunan ini akan dijadikan pusat pelayanan dan perdagangan oleh Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid. Ada juga wacana dimanfaatkan untuk Transit Oriented Development (TOP) atau tempat transit transportasi kota untuk para wisatawan yang hendak berkunjung ke berbagai tempat wisata di Pekalongan. Namun, hingga artikel ini terbit belum ada kejelasan lebih lanjut.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Arion Mall Rawamangun: Mal Mungil Tempat Sejuta Kenangan Indah Merekah dan Terbawa Hingga Jogja

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2023 oleh

Tags: mal sri ratupasaraya sri ratupekalongansri ratu
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Gubernur Jawa Tengah lakukan pengecekan Kantor Pemerintahan Kota Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Layanan Publik di Pekalongan Tetap Berjalan meski Kantor Alami Kerusakan

2 September 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salurkan bantuan Rp61 miliar untuk Kabupaten Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Pekalongan Dapat Bantuan Rp61 Miliar untuk Laksanakan Berbagai Program

2 September 2025
Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Aktual

Mekar Agung Jalannya Hancur Lebur seperti Dasar Sungai, Miris karena di Jantung Kota Pekalongan tapi Pemdesnya Bebal

23 Juli 2024
Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan

20 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.