Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Panitia Pasar Malam Tugu Jogja Angkat Suara Soal Penutupan Event

Sepihak dan rugikan banyak orang

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
16 Desember 2022
A A
pasar malam tugu mojok.co

Suasana Pasar Malam di Jalan Margo Utomo, Senin (12/12/2022) malam.(yvesta ayu/mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Penyelenggaraan Pasar Malam Tugu Jogja Expo (TJE) yang digelar di Jalan Margo Utomo, Kota Yogyakarta sejak 8 Desember 2022 lalu, terpaksa dihentikan. Pemkot Yogyakarta mengklaim, disetopnya event ini karena alasan perizinan. Kendati demikian, panitia penyelenggara menyebut bahwa keputusan tersebut adalah sepihak dan merugikan banyak orang.

Sebagaimana diketahui, mulai tanggal 16 Desember 2022, Pemda DIY meminta agar TJE dibubarkan. Menurut Pejabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi, hal ini karena memang sejak awal otoritas telah melarang segala bentuk penyelenggaraan pasar malam dan kegiatan sejenis di kawasan Sumbu Filosofi.

“Kami sudah dapat rekomendasinya [dari Pemda DIY], intinya untuk kawasan sumbu filosofi tidak boleh ada kegiatan seperti itu,” papar Sumadi, Kamis (15/12/2022)

Lebih lanjut, karena tidak adanya izin, masalah struktural pun dikhawatirkan bakal muncul. Dalam laporan yang diterima, Sumadi mengatakan bahwa banyak terjadi pungutan parkir liar dan kemacetan di sekitar lokasi event.

“[Pasar malam] harus dibongkar. Karena sumbu filosofi yang sekarang baru diverifikasi UNESCO jadi kepentingan bersama, kita harus menjaga itu kita tata bareng lah,” ungkapnya.

Sementara itu, panitia penyelenggara justru mempertanyakan dasar argumen yang digunakan Pemkot untuk menutup acara. Terutama persoalan izin yang dipermasalahkan.

“Pemkot mempertanyakan izin, padahal pemerintah sendiri yang berwenang keluarkan izin. Kok pemerintah pakai nanya? Lucu ya,” ujar Ketua Penyelenggara TJE Widihasto Wasana Putra, dalam keterangan tertulis yang diterima Mojok, Kamis (15/12/2022).

Menurut Hasto, sapaan akrabnya, sejak pihaknya memaparkan rencana kegiatan ke Pemkot pada 28 November lalu, Pj Walikota memberi tanggapan positif. Katanya, saat itu Pemkot akan mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangkitkan perekonomian masyarakat dan menunjang pariwisata, seperti event TJE.

“Dukungan Pj Walikota terhadap TJE saya unggah di hari yang sama di akun instagram @hastoprakosa. Dukungan ini tentu makin menyemangati kami,” tegasnya.

Namun, dalam kelanjutannya, Hasto mengakui bahwa proses birokrasi sangatlah rumit. Pihak Pemkot dan stakeholder yang terkait justru nihil jawaban ketika dimintai konfirmasi lebih lanjut soal pembahasan teknis acara.

Alhasil, agar proses dapat berjalan lancar, panitia berinisiatif menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas teknis acara dengan mengundang Pj Walikota hingga OPD Pemkot terkait. Namun, dalam rakor itu hanya Danramil dan beberapa Ketua RW Jogoyudan yang hadir.

Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember panitia juga telah mengajukan permohonan rekomendasi kegiatan ke UPT Pengelola Cagar Budaya Pemkot. Namun, hingga tanggal 8 Desember 2022, surat ini tidak ada tanggapan meski pihaknya telah mendatangi kantor tiap hari.

“Padahal tanggal 8 Desember sudah pembukaan acara,” paparnya.

Akhirnya, panita membuka TJE pada 8 Desember 2022 dengan diawali pawai budaya dari Tugu Jogja. Dalam pembukaan ini, hadir pula perwakilan Polresta Yogyakarta dan Kodim Kota.

Iklan

Namun, hanya selang sehari, staf UPT Pengelola Cagar Budaya Pemkot Yogya mengantar surat jawaban atas surat permohonan panitia tertanggal 5 Desember 2022 lalu. Surat ini berisi bahwa Balai Kawasan Sumbu Filosofis (BKSF) Disbud DIY tidak merekomdasikan kegiatan TJE karena ada sejumlah potensi, antara lain timbulnya kemacetan, minimnya lahan parkir, dan berpotensi mengancam cagar budaya Hotel Tugu.

“Ketiga hal itu dikatakan berpotensi menjadi preseden dalam proses pengusulan sumbu filosofi sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO yang saat ini tengah memasuki tahap penentuan akhir,” jelas Hasto.

Dalam pandangan Hasto, tidak dikeluarkan rekomendasi kegiatan oleh BKSF DIY merupakan hal yang sepihak. Sebab, sejak awal pihaknya tidak pernah dimintai keterangan atau memaparkan mengenai potensi sosial, konsep, atau dampak event TJE.

“Kami sudah mengajak rakor teknis, tapi tidak pernah diagendakan. Manakala kami mengambil inisiatif, jajaran OPD tidak ada yang hadir. Ribet sekali ya urusan koordinasi di kita ini,” kata Hasto.

Bahkan, alasan-alasan yang dipakai Pemkot, seperti pungutan parkir liar atau kemacetan, tidak bisa jadi argumen yang kuat. Sebab, menurut Hasto, parkir liar dan kemacetan sudah jadi masalah menahun alias tidak terjadi ketika ada event TJE saja.

“Faktanya Jogja selalu macet saat musim-musim liburan karena memang pemerintah sejauh ini belum mampu sediakan kantong-kantong parkir. Malioboro, Tugu dan sekitarnya tanpa ada event tiap dari sudah crowded,” tegasnya.

Hasto pun juga menyayangkan, karena dengan disetopnya event ini justru menghambat aktivitas perekonomian masyarakat dan UMKM yang terlibat dalam TJE. Dalam catatannya, ada sebanyak 182 stand dan 30 wahana permainan yang akhirnya kehilangan rezeki.

“Kami berharap pengambil kebijakan dapat arif dan bijaksana melihat bagaimana perjuangan rakyatnya jungkir balik dalam mengais rejeki,” kata Hasto.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Pasar Malam Tugu Jogja Harus Dibongkar, Tak Dapat Rekomendasi Izin

Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2022 oleh

Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co
Ragam

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.