MOJOK.CO – Andre Onana akan bergabung dengan Manchester United sebentar lagi. Di luar dari kabar transfer ini, ternyata ada kabar unik kalau Onana punya sejarah dengan Kota Depok, apa itu? Mari kita simak.
Kiper Inter Milan musim lalu, Andre Onana kabarnya akan segera bergabung dengan Manchester United. Pemain kelahiran Kamerun ini dapat tugas menjadi penerus David De Gea yang baru saja dilepas. Pakar transfer bola Fabrizio Romano mengatakan, peresmiannya akan terjadi pekan ini.
It’s André Onana week for Manchester United. Negotiations will continue with final round in order to submit official bid and get deal done. 🚨🔴🇨🇲 #MUFC
Sources expect agreement to be done by Wednesday/Thursday.
No issues on personal terms as already agreed since last week. pic.twitter.com/lZqpzDK9tZ
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) July 9, 2023
Kedatangan Onana tentu saja mendapat sambutan baik dari suporter Manchester United. Onana cocok dengan skema taktik racikan Erik Ten Hag yang membutuhkan kiper dengan kemampuan umpan baik. Onana sudah membuktikannya di Ajax dan Inter Milan.
Perihal kemampuan Onana, kalian tentu sudah tahu. Namun, tahu nggak ternyata ada andil Kota Depok dalam perjalanan karier Onana? Kok bisaa?! Begini ceritanya…
Perjalanan karier Andre Onana
Kamerun bukanlah Brasil yang punya sejarah baik di bidang sepak bola. Butuh kerja keras dan keberuntungan bagi pesepak bola Kamerun untuk bisa bermain di klub Eropa.
Andre Onana berhasil mencapainya. Tentu saja melewati serangkaian perjuangan jatuh bangun. Sejak usia muda ia sudah berpisah dengan keluarganya untuk merantau ke Spanyol. Ia bergabung dengan akademi Barcelona, La Masia, pada 2020 di usianya yang ke-14.
Di Barcelona, ia dinilai tak berkembang. Onana pun hengkang ke Ajax Amsterdam pada 2015 atau di usia 19 tahun. Di sinilah kariernya mulai mengkilap. Semusim berbaju Ajax, ia sudah menjadi kiper utama sebelum akhirnya dipinang Inter Milan di musim 2022/2023.
Penampilan apiknya bersama Inter Milan menarik perhatian banyak klub besar. Namun, Manchester United-lah yang beruntung memenangkan perburuan pemain berusia 27 tahun ini.
Menjadi pesepak bola adalah impian, mimpi itu datang dari sang kakak
Perjalanan karier Andre Onana tidak mudah. Mimpinya menjadi pesepak bola ditentang oleh sang ayah. Ayahnya mendorong Onana untuk mengedepankan pendidikan ketimbang sepak bola. Sebab, menjadi pemain sepak bola dinilai terlalu berisiko.
“Ayah saya tidak ingin saya bermain sepak bola. Ia ingin saya bersekolah karena lebih aman, sedangkan sepak bola terlalu berisiko. Dalam pandangan orang tua saya, di sepak bola saya bisa cedera dan tidak tahu apa yang terjadi nanti.” kata Andre Onana dalam sebuah wawancara.
Namun, Onana bersikeras menjadi pesepak bola. Ia ingin mengikuti jejak kakaknya, Nnana Onana, yang lebih dulu menjadi pesepak bola.
“Saya mengikuti sepak bola karena kakak saya. Ia mendapat tawaran dari Jakarta, Indonesia dan dia pergi ke sana, dan aku mulai untuk mengejar mimpi saya,” tutup Andre Onana.
Liga Indonesia, Persikad Depok, dan pengorbanan kakak kepada adik
Di era 2000-an, Nnana bermain di Liga Indonesia. Ia merumput bersama Persikad Depok sebelum akhirnya pindah ke PSPS Pekanbaru. Ia bermain sebagai bek.
Saat tinggal di Depok, Nnana kerap menyisihkan gajinya untuk membantu adiknya yang berada di Kamerun mewujudkan mimpinya. Meski terpisah jarak, ia tetap memantau perkembangan sang adik. Semua itu dilakukan sebab ia melihat ada potensi besar yang dimiliki adiknya.
“Ya dia adik kandung saya, saya yang membiayai dimulai dari waktu saya masih main di Depok (Persikad),” kata Nnana Onana dalam sebuah wawancara pada 2020, mengutip dari Okezone.
“Saat itu dia masih kecil. Aku dorong dia main bola karena saya pikir dia ada kualitas. Tapi di Kamerun, tak banyak orang berpikir mendorong anak kecil main bola,” ujarnya menambahkan.
Sarung tangan dari Mal Depok bantu antarkan bocah Kamerun jadi pesepak bola dunia
Dalam wawancara yang sama, ia mengaku sering pergi ke mal di Depok sebelum pulang ke kampung halamannya. Di sana, ia membeli perlengkapan sepak bola seperti sarung tangan kiper, sepatu, dan baju untuk diberikan kepada adiknya, Andre Onana.
“Saya sering membeli sarung tangan di Mal Depok, beli sepatu di Depok, beli baju simpan, kalau pulang kampung saya kasih supaya dia main itulah sampai Andre Onana masuk ke Barcelona,” ujarnya.
Kata Nidji, “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia.” Andre Onana membuktikannya. Dari Kamerun, ia melanglang buana ke Spanyol, Belanda, Italia, hingga Inggris. Semua berkat dukungan sang kakak. Jangan lupakan pula peran peralatan bola yang dibeli dari sebuah mal di jalan Margonda, Depok.
Depok memang luar biasa!
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi