MOJOK.CO – Di saat Indonesia sedang sangat bersusah payah bertarung melawan pandemi, beberapa negara lain kini sudah menikmati masa-masa “bebas” corona.
Salah satu hal yang paling menyebalkan di masa pandemi tentu saja adalah menerima kenyataan bahwa negara sendiri sangat bobrok dan amburadul dalam menghadapi pandemi corona sembari melihat kisah-kisah sukses negara lain yang berhasil mengendalikan pandemi.
Sialnya, itulah yang sekarang sedang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Indonesia, tentu saja masih jauh panggang dari api untuk dikatakan mampu menangani pandemi. Parameternya simpel saja, angka kenaikan kasus positif masih terus tinggi. Rekor demi rekor terus tercipta. Jumlah kamar di rumah sakit terus menipis, begitu pula dengan lahan pemakamannya.
Dalam kondisi yang demikian, kebijakan-kebijakan kontroversial dari pemerintah terus bergulir. Pemerintah Indonesia, misalnya, menyatakan akan tetap menyelenggarakan pilkada serentak sesuai jadwal pada tanggal 9 Desember mendatang meskipun banyak sekali desakan dari berbagai pihak agar pilkada ditunda karena dikhawatirkan akan memunculkan klaster baru.
Hal tersebut tak pelak membuat banyak orang Indonesia yang kemudian membanding-bandingkan Indonesia dengan negara lain yang dianggap sukses dan berhasil dalam menangani pandemi.
Vietnam menjadi negara yang paling sering dibanding-bandingkan. Negara yang punya kultur masyarakat yang hampir mirip dengan Indonesia ini memang punya keberhasilan yang luar biasa dalam menghadapi corona.
Sejak akhir Januari, mereka sudah mulai membatasi perjalanan, memonitor situasi dari dekat, dan pada akhirnya menutup perbatasan dengan China dan meningkatkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan dan tempat-tempat rentan lainnya.
Ketika mulai ada kasus, Pemerintah Vietnam memerintahkan semua pendatang dan semua warga yang memiliki kontak dengan pasien positif virus corona untuk isolasi di pusat-pusat karantina selama 14 hari.
Hasilnya, sejak Mei lalu, Vietnam berhasil mencatatkan nol pertambahan kasus.
Hal serupa juga dengan dilakukan oleh China, negara yang menjadi embrio awal virus corona. Dengan lockdown dan tracing ketat, China sekarang dianggap berhasil menangani corona. Sejak Agustus lalu, pertambahan kasus harian corona di China bisa dihitung dengan jari. Tanggal 21 September kemarin, pertambahan kasus positifnya bahkan hanya 6 kasus.
“Vietnam jago main bola, bukan jago mempermainkan rakyatnya sendiri,” begitu tulis pemilik akun @sandalista1789.
Sementara itu, dalam urusan pemilu, Indonesia juga sekarang sangat sering dibandingkan dengan negara lain, khususnya Selandia Baru.
Selandia Baru memang diketahui sempat menunda pemilu karena angka kasus corona sempat melonjak pada bulan Agustus lalu. Hal tersebut tentu saja sangat kontras dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk tetap menyelenggarakan pilkada serentak meskipun angka penambahan kasus corona terus naik dari waktu ke waktu.
“Ini jelas-jelas bukan contoh yang bagus. Hanya ada tambahan sembilan kasus positif Covid 19 dan pemilu ditunda, padahal di negara lain, tambahan 4.000-an kasus saja pilkada jalan terus, apa pemerintah Selandia Baru tidak menghargai hak konstitusi rakyatnya ya?” begitu sindir pemilik akun @MAAtweetjustice.
Ah, memang dalam situasi seperti ini, membandingkan-bandingkan negara sendiri dengan negara lain memang menjadi aktivitas yang sangat masuk akal dan lumayan menyenangkan, walau tentu saja, ada sedikit perih di sana.
BACA JUGA Pemerintah Putuskan Pilkada Serentak Tetap Dilakukan Sesuai Jadwal dan artikel Kilas lainnya.