Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Alasan Museum Nasional Disebut Museum Gajah, Ada Kaitannya dengan Raja Thailand

Kenia Intan oleh Kenia Intan
18 September 2023
A A
Museum Nasional dikenal juga sebagai Museum Gajah MOJOK.CO

Museum Nasional dikenal juga sebagai Museum Gajah (wikipedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Museum Nasional tengah menjadi perhatian. Museum yang juga dikenal sebagai Museum Gajah itu mengalami kebakaran belum lama ini.

Api melahap Museum Nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Sabtu (16/9/2023). Ada enam ruangan di Gedung A terbakar. Kebakaran berdampak pada koleksi replika di bagian pra sejarah.

Sementara itu, 15 ruangan lain di Gedung A dalam keadaan aman karena respon pemadam kebakaran yang cepat. Gedung B dan C Museum Nasional juga dalam keadaan aman.

Kendati sebagian besar koleksi bersejarah dalam keadaan aman. Kebakaran itu tetap disayangkan. Apalagi Gedung A termasuk dalam gedung lama Museum Nasional Indonesia yang dibangun pada 1862 oleh pemerintah Hindia Belanda. Museum itu kemudian dibuka untuk umum pada 1868.

Itu baru sejarah gedung museum yang terletak di Jalan Medan Merdeka. Kalau mau mengulik cikal bakal munculnya Museum Nasional, kita harus kembali ke 1778.

Asal-usul Museum Nasional ini tidak lepas dari perhimpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Perkumpulan ini bertujuan mencapai kemajuan ilmu pengetahuan melalui pengembangan museum. Perhimpunan ini awalnya bertempat di Kali Besar. Mereka menempati gedung milik J.C.M. Radermacher yang pada saat itu menjabat sebagai ketua.

Saat pemerintahan Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles yang menduduki posisi direktur perhimpunan. Ia kemudian memerintahkan pembangunan gedung baru di Jalan Majapahit No 3. Gedung itu saat ini menjadi kompleks Sekretariat Negara. Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society. Setelah koleksi memenuhi museum yang terletak di Jalan Majapahit, pada 1862 pemerintah Hindia Belanda kemudian mendirikan gedung di lokasi yang bertahan hingga saat ini.

Patung Gajah di depan Museum Nasional yang ikonik

Sebelum terkenal dengan nama Museum Nasional, masyarakat lebih akrab menyebut gedung itu sebagai Gedung Gajah atau Museum Gajah. Di halaman depan museum memang terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu. Patung itu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Siam (Thailand) yang pernah berkunjung ke museum pada1871.

Patung itu menandakan persahabatan antara Kerajaan Thailand dan pemerintah Hindia Belanda. Pada masa itu, di awal abad 20-an, Raja Thailand memang sempat beberapa kali mengunjungi Hindia Belanda. Patung gajah merupakan  simbol kesetiaan dan pengetahuan.

Ada kontroversi di balik patung yang berusia ratusan tahun itu. Banyak pengamat sejarah menilai, hadiah patung gajah sebenarnya tidak sebanding dengan arca-arca yang pemerintah Hindia Belanda kirimkan ke Kerajaan Thailand.

Melansir dari Historia, kejadian itu terjadi pada 1896. Raja Thailand yang berkunjung ke Jawa meminta izin kepada pemerintah Belanda membawa sejumlah benda bersejarah. Secara total, raja Thailand itu meminta 30 relief, lima arca Buddha, dua arca singa, bebraopa langgam Kala, dan arca Dvarapala. Beberapa benda bersejarah itu bisa ditemui di Wat Phra Keo Thailand.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Museum Soeharto di Dusun Kemusuk, Mengenang Soeharto di Tempat Kelahirannya
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 18 September 2023 oleh

Tags: museummuseum gajahmuseum nasional
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

PSHT dan Brajamusti Janji Ganti Rugi Museum Tercantik yang Rusak. MOJOK.CO
Kilas

PSHT dan Brajamusti Janji Ganti Rugi Museum Tercantik yang Rusak

7 Juni 2023
Sejarah Museum Dewantara Kirti Griya, Dibeli Ki Hadjar Dewantara 3.000 Gulden, Rusak Akibat Kericuhan. MOJOK.CO
Kilas

Sejarah Museum Dewantara Kirti Griya, Dibeli Ki Hadjar Dewantara 3.000 Gulden, Rusak Akibat Kericuhan

6 Juni 2023
Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Setyawan Sahli menunjukkan koleksi museum yang sudah diujicoba dengan alat X-Ray Flouresence di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (04:10:2022). (Yvesta Ayu:Mojok.co)
Kilas

44 Ribu Koleksi Museum Sonobudoyo Belum Terindentifikasi Asal-usulnya

4 Oktober 2022
Motor tua di Museum Merpati Yogya
Liputan

Berkunjung ke Museum Motor Tua di Jogja, Terbesar di Indonesia

19 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.