Sudah bukan rahasia lagi jika gedung DPR adalah salah satu tempat yang paling bisa membuat seseorang tertidur dengan mudah. Wajar saja, sebab kursinya yang nyaman serta hawanya yang sejuk membuatnya mudah terlena. Tak heran jika kemudian banyak didapati anggota dewan yang kepergok tidur saat sidang di dalam gedung DPR.
Saking banyaknya anggota dewan yang kepergok tidur di dalam gedung DPR baik saat rapat atau sidang, sampai-sampai muncul anekdot “Kondisi terbaik untuk langsung lelap tidur itu ada tiga: Di atas ranjang sehabis bercinta, di masjid saat khotbah jumat, dan di gedung DPR saat rapat.
Banyaknya anggota dewan yang tidur saat rapat atau sidang tentu saja memunculkan keprihatinan terdiri. Padahal kata bhang Iwan Fals dalam lagunya, “wakil rakyat… jangan tidur waktu sidang soal rakyat.”
Keprihatinan itulah yang membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla tertarik untuk menggunakan kursi antingantuk hasil temuan tiga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang.
“Nanti saya usulkan kepada Ketua DPR untuk menggunakan alat itu. Tempat duduk antingantuk,” ujarnya.
Seperti diketahui, kursi antingantuk temuan tiga mahasiswa teknik UB memang sedang menjadi perbincangan banyak pihak.
Kursi tersebut awalnya didesain sebagai kursi mobil dan digunakan untiuk meminimalisir kecelakaan yang disebabkan karena pengemudinya ngantuk. Fungsi yang dianggap juga cocok untuk diterapkan pada anggota dewan saat rapat.
“Prinsip kerja alat antikantuk berawal dari sensor detak jantung yang terpasang pada pergelangan tangan. Saat detak jantung terbaca di bawah angka normal, secara otomatis alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat,” kata Prayoga, salah satu mahasiswa penemu kursi tersebut.
Tentu kita semua berharap, semoga langkah pak Wakil Presiden kita ini bisa segera direalisasikan. Sebab bagaimanapun, rakyat sudah muak dengan para wakil rakyat yang bukannya fokus dan konsentrasi tapi malah nglentruk tidur saat sidang.
Yah, walau sebenarnya kita semua sudah paham bahwa tertidur ataupun tidak, kualitas wakil rakyat kita ya tetap segitu-segitu saja.
Lagipula secara konstitusi, mereka juga tidak salah. Sebab yang tidak diperbolehkan saat rapat sidang adalah menganggu jalannya sidang. Sedangkan tidur justru membantu jalannya sidang, karena mengurangi jumlah interupsi.
Oalaaaaaaah.