MOJOK.CO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah lima kereta api (KA) baru di awal Juni 2023, salah satunya KA Pandalungan. Kereta api yang melayani Jember-Jakarta itu menjadi kereta api dengan rute terpanjang di Indonesia.
KA Pandalungan mungkin menjadi jawaban atas harapan warga Jember yang ingin pergi ke Jakarta. mereka tidak perlu lagi transit berganti kereta api di Stasiun Surabaya. Rute ini memudahkan mobilitas masyarakat Jember dan sekitarnya menuju Jakarta.
Jember terpilih menjadi ujung awal transportasi ini karena masyarakat di daerah itu dinilai memerlukan transportasi massal yang cepat, aman, dan terjangkau. Kehadiran kereta api ini harapannya bisa mendongkrak sisi ekonomi dan pariwisata Jember.
KA Pandalungan membawa delapan kereta eksekutif dengan kapasitas hingga 400 tempat duduk. Pada tahap awal, kereta itu beroperasi setiap hari selama dua pekan pertama. Setelahnya, kereta akan beroperasi pada Kamis hingga Senin di minggu ketiga dan keempat.
Mengutip dari laman resmi KAI, KA Pandalungan akan berangkat sebanyak satu kali baik dari Stasiun Gambir maupun Stasiun Jember. Keberangkatan dari stasiun Gambir setiap pukul 20.05 WIB. Sementara keberangkatan dari Stasiun Jember pukul 15.00 WIB. Waktu tempuhnya mencapai kurang lebih 13 jam.
Beberapa stasiun pemberhentian KA Pandalungan adalah Jember, Tanggul, Probolinggo, Pasuruan, Bangil, Sidoarjo, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Lamongan, Bojonegoro, Cepu, Ngrombo, Semarang Tawang, Pekalongan, Tegal, Cirebon, Cikarang, Jatinegara, Gambir.
Apabila kalian ingin bepergian menggunakan kereta api ini, siapkan dana antara Rp580.000 hingga Rp700.000. Namun, selama bulan Juni ini masih berlaku tarif promo. Sehingga harga tiket KA Pandalungan menjadi Rp300.000 saja. Tiket bisa dipesan melalui KAI Acces maupun platform lain.
KA Pandalungan dari nama suku
KA Pandalungan yang menempuh jarak 919 kilometer itu menjadi kereta api dengan rute terpanjang se-Indonesia. Kereta api ini sebenarnya adalah KA Sembrani tambahan Jakarta-Surabaya yang rutenya diperpanjang hingga Jember. Perubahan rute ini sejalan dengan perombakan nama menjadi KA Pandalungan.
Sebelum KA Pandalungan, sebetulnya pernah ada rute kereta api yang panjangnya lebih dari 919 km yakni KA Krakatau. Kereta api dengan rute sepanjang 945 km itu melayani penumpang Stasiun Blitar-Merak. Namun, KA Krakatau sudah tidak beroperasi lagi sejak 17 Juli 2017.
Pandalungan atau Pendalungan adalah nama sub-suku Madura yang mendiami daerah “tapal kuda” di Jawa Timur. Daerah itu berada di luar Pulau Madura yang merupakan wilayah utama suku Madura. Tapal kuda adalah suatu kawasan di Provinsi Jawa Timur yang membentuk lekukan mirip ladam. Mereka yang tinggal di kawasan itu disebut juga dengan masyarakat tapal kuda.
Asal muasal suku Madura mendiami kawasan ini salah satunya terdorong kondisi geografis Pulau Madura yang gersang. Mereka kemudian berbaur dengan orang-orang yang memegang budaya Jawa, Jawa Ponoragan, Jawa Mataraman, dan kawasan kebudayaan Arek. Oleh karena itu, masyarakat “tapal kuda” terkenal lebih akomodatif dan menghargai perbedaan.
Mereka yang tinggal di kawasan ini memiliki karakteristik tertentu dan telah lama menjadi pendukung Islam kultural dan kaum Abangan. Asal tahu saja, pendukung Islam kultural dimotori oleh para kiai dan ulama, sementara kaum abangan dimotori oleh tokoh-tokoh politik dan tokoh-tokoh yang tergabung dalam aliran kepercayaan.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Mengenal KA Banyubiru, Kereta Baru yang Terinspirasi Keindahan Alam Jawa Tengah
Cek berita dan artikel lainnya di Google News