Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Memori

Menelisik Sejarah Pasar Beringharjo yang Sudah Jadi Tempat Transaksi Sejak Masih Berupa Hutan Belantara

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
9 September 2023
A A
pasar beringharjo mojok.co

Suasana di Pasar Beringharjo (Agung P/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pasar Beringharjo merupakan pasar tertua di Yogyakarta. Lokasinya sudah jadi tempat transaksi masyarakat sejak masih berupa hutan. 

Sejak kecil saya telah akrab dengan nama “Pasar Beringharjo”. Tiap ada kunjungan wisata sekolah maupun desa ke Kota Jogja, pasar ini selalu jadi destinasi. Namun, saya baru benar-benar belanja di Pasar Beringharjo pada 2017 lalu, saat saya menjadi mahasiswa baru.

Kala itu, saya membeli sepasang sepatu pantofel untuk kebutuhan ospek. Konon, harga di sini memang terbilang miring dan bisa jadi andalan mahasiswa.

Akan tetapi, sebagai mahasiswa sejarah, saya cukup tertarik dengan lokasi Pasar Beringharjo berdiri. Tempatnya tak jauh dari pusat pemerintahan Keraton Yogyakarta. Saya pun menduga bahwa berdirinya pasar ini punya makna yang penting bagi eksistensi Keraton Yogyakarta.

Membangun keraton dan pasar

Pada 1756, Pangeran Mangkubumi resmi menempati Keraton Yogyakarta dan memerintah dengan gelar baru, Sri Sultan Hamengku Buwono I. Untuk melegitimasi kekuasaannya, Sultan HB I berencana membikin pasar yang letaknya tak jauh dari pusat pemerintahan.

Ide awalnya adalah supaya segala bentuk transaksi dan perputaran ekonomi masyarakat dapat dilakukan dekat dengan keraton.

Saat itu, tak jauh singgasananya, terdapat hutan belantara yang isinya banyak pohon beringin. Sultan melihat, di hutan tersebut banyak masyarakat yang sudah melakukan transaksi jual beli maupun barter. Alhasil, lokasi inilah yang ia pilih sebagai pasar.

Melansir laman Arsip dan Perpustakaan Kota Jogja, awalnya pasar ini bernama “Pasar Gedhe”. Ia mulai beroperasi sejak 1758. Kala itu, para pedagangnya masih berjualan di atas tikar maupun membuka lapak di bawah pepohonan beringin.

Kehadiran pasar ini sendiri merupakan bagian dari pilar “catur tunggal”, yakni pola tata kerajaan yang sejak awal keberadaan keraton berfungsi untuk menyokong roda kehidupan kerajaan. Dalam catur tunggal, selain pasar dan keraton, Sultan juga membangun alun-alun dan masjid keraton.

Sri Sultan HB VIII memantapkan keberadaan Pasar Beringharjo

Beberapa ratus tahun setelahnya, Sultan HB VIII melakukan perombakan Pasar Gedhe. Pertama-tama, Sultan melakukan rebranding dengan mengubah nama pasar menjadi “Pasar Beringharjo”. Beringharjo sendiri merupakan akronim dua kata, “bering” yang artinya pohon beringin dan “harjo” yang punya makna aman dan tentram.

Pada 1923-1925, Sultan mulai renovasi dengan membangun sebelas los permanen. Pengerjaannya dilakukan oleh pemborong dari Perusahaan Beton Hindia Belanda atau Nederlandsch Indisch Beton Maatschappij. Namun, karena proses pembangunannya bersifat darurat, bentuk Pasar Beringharjo masih sangat sederhana.

Kemudian pada akhir Maret 1926, Sultan memulai lagi pembangunan tahap berikutnya. Pada fase ini, pasar mulai dibangun dengan gaya arsitektur Art Deco, yang memadukan gaya kolonial dan tradisional Jawa.

Meski sempat mengalami beberapa gejolak krisis, pasar ini terus bertahan hingga hari ini. Ia masih eksis sebagai salah satu pasar tertua di Jogja.

Jadi, kalian sudah belanja apa aja nih di Pasar Beringharjo?

Iklan

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Cerita Mbah Mardi, Penjual Bunga Tabur dari Klaten 40 Tahun Bertahan di Pasar Beringharjo
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 9 September 2023 oleh

Tags: keraton Yogyakartapasar beringharjoSultan HB VIIIYogyakarta
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi
Video

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi

8 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Peserta kegiatan Main Bareng Lareplay di Taman Bakung, Baciro, Kota Yogyakarta MOJOK.CO
Kilas

Main Bareng Lareplay: Ajak Anak-anak Kota Yogyakarta Peduli Lingkungan dengan Cara-cara Unik

23 Oktober 2025
Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat
Video

Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.