MOJOK.CO – Bus Baker pernah jadi andalan warga Yogyakarta untuk berwisata di Kaliurang. Berdiri tahun 1950, bus ini berjaya pada tahun 1990-an.
Sebelum ada bus TransJogja, Yogyakarta pernah punya banyak moda transportasi yang jadi andalan warganya buat bepergian di dalam kota. Ada Kopata, Kobutri, Damri, hingga colt andalan mahasiswa yang kerap mereka sebut “Kol Kampus”.
Moda transportasi andalan lain adalah bus yang dioperasikan PT Baker. Orang menyebutnya sebagai Bus Baker. Bus yang melayani rute Yogyakarta-Kaliurang ini pernah berjaya pada 1990-an.
Salah seorang yang masih mengingat masa jaya tersebut adalah Kristiantoro, akamsi Condongcatur, Sleman. Pria yang kini punya usaha warung makan ini ingat betul, saat masih muda ia bersama teman-temannya kerap travelling ke Kaliurang naik Bus Baker.
“Dulu sering ngetem di terminal dekat Taman Pintar yang sekarang jadi shopping itu. Kita naiknya dari sana,” ujar Kristiantoro kepada Mojok, Selasa (7/11/2023).
Menurut Kris, pada masa itu pemuda-pemudi sepantarannya memang sangat gemar main ke Kaliurang. Kata dia, bepergian ke wilayah Kaliurang sudah seperti liburan yang ditunggu-tunggu.
“Jangan bayangin, dulu itu ke Kaliurang segampang sekarang, tinggal naik motor langsung sampai. Dulu kudu naik bus, perjalanannya lama, tapi sepanjang jalan enak karena pemandangannya masih asri,” sambungnya.
Bus Baker sudah eksis sejak 1950-an
PT Baker, singkatan Badan Kerjasama Ekonomi Rakyat, mulai berdiri pada 1950. Pada 1950-an juga lah armada bus pimpinan HM Digdosudarto itu mulai mengaspal di Yogyakarta.
Pada saat pertama beroperasi, Bus Baker hanya melayani satu trayek, yakni rute Yogyakarta-Godean. Kemudian memasuki 1970-an, muncul trayek baru yakni Yogyakarta-Kaliurang hingga antarkota seperti Yogyakarta-Purwokerto, Yogyakarta-Cilacap, dan Yogyakarta-Solo.
Namun, bus ini kondang dengan rute menuju Kaliurang-nya. Kala itu, ia jadi andalan para pedagang yang ingin ke daerah atas seperti Pasar Pakem hingga Kaliurang di lereng merapi.
Bus Baker memulai start dari Terminal Umbulharjo (sekarang XT Square), kemudian ngetem di shopping, dan finish di Terminal Tlogo Putri, Kaliurang. Baker menjadi kondang karena merupakan satu-satunya sosok “Big Bus” yang mendaki lereng Gunung Merapi.
Pada waktu itu, Bus Baker mudah dikenali karena livery-nya yang khas. Ia punya warna dasar putih berbalut biru muda dengan garis kuning melintang di bodinya.
Sejak awal beroperasi hingga 1980-an, ia menggunakan chassis Mercedes Benz seri OF1113. Sementara sejak 1988, Bus Baker menggunakan New Armada yang terkenal dengan sebutan “akuarium” atau “bodi kapsul”.
Bodi reyot tapi kuat hadapi tanjakan
Hal lain yang jadi legenda dari bus ini adalah bodinya yang reyot tapi kuat tanjakan. Kristiantoro ingat betul, pada 1990-an hampir semua tampilan Bus Baker tampak sudah sangat tua.
“Tapi kalau nanjak Kaliurang, nggak ada lawan. Yang bikin khawatir itu malah pas turun [dari Kaliurang ke Yogyakarta], takut remnya bablas,” kata Kris.
Meski kuat tanjakan, ada kalanya juga Bus Baker mengalami masalah. Kata Kris, ia pernah mengalami momen di mana bus kehilangan tenaga saat hendak naik ke Kaliurang.
“Tapi kondektur udah siap dengan balok ganjal ban. Hal kayak gitu itu sering kejadian kalau tanjakan tajam banget sih,” pungkasnya.
Kini, Bus Baker tinggal kenangan. Ia sudah tak beroperasi sejak 1996. Eksistensi bus ini kini sudah tidak ada, tapi anak keturunannya mendirikan AO Transport dan Ardian Transport, dua perusahaan otobus yang fokus di bidang pariwisata.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA PO Sindoro Satriamas: Bus “Konglomerat” yang Dimiliki oleh Petani Asal Banyumas
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News