Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Memori Eyang Harni, Saksi Hidup Kejayaan Jalur Kereta Api Jogja-Bantul Tempo Dulu

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
20 Agustus 2023
A A
Memori Eyang Harni, Saksi Hidup Kejayaan Jalur Kereta Api Jogja-Bantul Tempo Dulu mojok.co

Stasiun Palbapang tahun 1896 (Foto: Genpijogja)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jalur kereta Jogja–Bantul mungkin terhapus oleh kemajuan zaman, tapi tidak di ingatan Eyang Harni. Setiap detail lintasan ini dituturkan olehnya dengan penuh nostalgia.

Tak banyak yang tahu bahwa dulu ada jalur kereta yang menghubungkan kota dengan wilayah Bantul hingga Kulonprogo. Jalur tersebut dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mendukung pabrik-pabrik gula di masa kejayaannya. Saat itu, banyak penguasa lokal yang membuka perkebunan tebu dan pabrik gula wilayah vorstenlanden: Surakarta dan Yogyakarta.

Perusahaan kereta api Belanda, NIS merespons meroketnya permintaan gula di pasar ekspor direspons dengan membangun jalur perpanjangan secara bertahap. Pertama, jalur Yogyakarta (St. Tugu)–Srandakan yang mulai beroperasi pada 1895.

Kedua, jalur Srandakan–Brosot yang mulai beroperasi pada 1915. Berlanjut dengan pembangunan jalur menuju Sewugalur pada 1 April 1916. Jalur-jalur tersebut menghubungkan empat pabrik gula, yakni di Padokan, Bantul, Gesikan, dan Sewugalur.

Saat meriset perihal jalur-jalur mati tersebut, Mojok menemukan arsip penting di kanal YouTube Kereta Nostalgia. Berupa rekaman wawancara dengan perempuan baya saksi kejayaan jalur Bantul di masa lalu. Sebut saja Eyang Harni. Saat video terunggah tiga tahun lalu, usia beliau menginjak 83 tahun.

Kereta dan Stasiun Bantul

Selain jalur baru, NIS juga membangun beberapa stasiun pemberhentian kereta. Dari sejumlah stasiun yang pernah melayani jalur ini, kini tinggal lima stasiun yang tersisa. Salah satunya stasiun Bantul yang kenangannya masih tertinggal dalam memori Eyang Harni.

Di stasiun ini, Eyang Harni menaiki kereta menuju Jogja bersama ibu. Susunan kursi pada kereta di masa itu berjejer-jejer. Dia mengaku senang duduk di pinggir, dekat dengan jendela.

“Aku bilang sama ibu: bu nanti duduknya di sebelah sana ya. Soalnya di sebelah kanan cuma bisa lihat jalan. Kalau di sisi kiri ada sawahnya terus masuk ke dalam desa. Terus di pinggir itu ada selokan ada bebek, angsa, seneng aku melihatnya,” ujarnya.

Kereta saat itu berbahan bakar batu bara. Ibunya sering memarahi Eyang Harni kalau duduk di samping jendela. Ibunya takut sang anak terkena percikan api bekas pembakaran mesin kereta. Terutama jika dia duduk di gerbong pertama.

Penumpang kereta

Pedagang dari berbagai wilayah di Bantul dan Kulonprogo kerap menggunakan kereta api di jalur ini. Rancangan kereta di zaman itu cukup memudahkan mereka yang membawa banyak barang bawaan.

“Sepertinya yang paling belakang itu untuk barang orang-orang. Lalu simbok-simbok bawa beragam bawaan. Yang membawa tahu memakai tampah besar di gerbong paling belakang. Diletakkan di atas rak-rak seperti ini (tersusun),” ujar Eyang.

Dulu jalur ini terbilang sibuk. Selain kereta penumpang dan barang andalan–warga Bantul dan Kulonprogo yang hendak menuju jogja, ada setidaknya lima kereta reguler pengangkut gula antara Stasiun Sewugalur dan Solo Balapan tiap harinya.

Baca halaman selanjutnya: Tragedi terlindas kereta..

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Agustus 2023 oleh

Tags: jalur kereta jogja bantuljalur kereta matikereta bantulstasiun bantul
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.