MOJOK.CO – Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammad bin Zayed dan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman. Dalam kunjungan yang sudah berlangsung tiga hari tersebut, Luhut didampingi oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Luhut melakukan kunjungan ke dua negara tersebut dalam rangka mempersiapkan agenda kunjungan Presiden ke Timur Tengah beberapa waktu ke depan. Ia menekankan bahwa pertemuan tersebut didasari dengan persahabatan dan rasa percaya. Terlebih, baik UEA maupun Arab Saudi memiliki hubungan ‘sangat spesial’ dengan negara Indonesia.
“Rasa percaya yang besar ini terlihat ketika Pangeran Mohammad bin Salman menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi akan menjadi agenda ‘high profile’ Pangeran nantinya,” ujarnya dikutip dari Instagram pribadi Luhut.
Salah satu hal yang didiskusikan Luhut dengan Mohammed bin Salman adalah penambahan kuota haji bagi Indonesia.
Selain itu, Putera Mahkota Arab Saudi tersebut juga berencana turut andil dalam proyek pembangunan ibu kota baru (IKN). Serta, pihaknya juga berkenan untuk masuk dalam program restorasi dan konservasi mangrove di Indonesia.
Menurut Luhut, baik Presiden UEA maupun Pangeran Arab Saudi memberikan dukungan pada gelaran G20 mendatang. G20 sendiri merupakan forum kerjasama multilateral yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2022.
Terakhir, Luhut juga meminta kepada Pangeran Arab Saudi untuk memberi pidato pada pertemuan pemuda dan mahasiswa Indonesia. Serta, Luhut juga menggalang dukungan kepada Presiden UEA untuk bekerja sama dalam pengembangan Universitas NU di Yogyakarta.
“Semoga dengan peran sinergis kedua kerajaan yang punya pengaruh penting di dunia internasional ini, dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk punya semangat lebih berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara,” ujar Luhut.
UEA dan Arab Saudi sendiri merupakan negara sahabat yang sering terlibat proyek kerjasama dengan Indonesia.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perokonomian RI tahun 2022, hubungan bilateral negara Indonesia dan Arab Saudi sendiri dapat mendatangkan nilai perdagangan hingga 5,5 miliar Dolar AS
Sementara Indonesia dan UEA sendiri merupakan sesama anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Non-Blok, hingga Organisasi Kerjasama Islam (OIC). Kedua negara ini juga telah menjalin Kerjasama diplomatik sejak tahun 1976.
Penulis: Shinta Sigit Agustina
Editor: Purnawan Setyo Adi