Dalam politik, catut-mencatut itu hal yang rasanya sudah sangat biasa. Ada banyak tokoh-tokoh besar yang dicatut baik oleh partai, kubu, atau tokoh lainnnya (yang tentu saja kalah besar dari yang dicatut).
Nah, menjelang perhelatan pemilu 2019 kali ini, giliran sosok Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kena catut. Fotonya mendadak muncul dalam baliho yang terpasang di posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga.
Dalam baliho tersebut, tampak foto Gatot menggunakan seragam lengkap seperti saat ia masih bertugas di TNI.
Berita tentang terpampangnya foto Gatot di baliho posko pemenangan Prabowo-Sandiaga akhirnya sampai juga pada yang bersangkutan. Gatot pun kemudian mengaku bahwa ia tidak pernah mendapatkan pemberitaan dan persetujuan tentang pemasangan foto dirinya.
“Mengenai berita seperti tersebut di atas dan ada foto saya pada baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, saya nyatakan bahwa saya tidak tahu menahu, tidak pernah dimintai persetujuan atau diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun verbal,” tulis Gatot melalui akun Twitternya.
Gatot pun lantas meminta kepada segenap tim pemenangan Prabowo-Sandi agar segera menurunkan dan menghilangkan foto dirinya.
“Saya mohon agar foto saya dturunkan dari baliho tersebut secepatnya.”
Menanggapi reaksi Gatot, Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga pun segera meminta maaf dan berjanji akan segera menurunkan balio tersebut.
“Kami juga meminta maaf kepada Jenderal Gatot atas tindakan kawan-kawan dan sahabat kami di lapangan yang memang mereka tidak menyadari dan menduga bahwa itu menimbulkan protes,” kata Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean saat dihubungi oleh CNN Indonesia.
Tim BPN pun berencana akan langsung mencopot baliho yang mencatut foto Gatot Nurmantyo tersebut.
“Berencana (menurunkan), kalau memang beliau tidak (berkenan) ini ya harus diturunkan dong. Yang jelas harus diturunkan,” ujar anggota Direktorat Hukum BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman.
Yah, pecatutan ini semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi banyak pihak. Ya bagi BPN-nya, maupun bagi Pak Gatot dan orang-orang yang berpotensi dicatut. Ya gimana, dalam pemilu, jangankan cuma seorang Gatot, lha Gusti Allah saja dicatut.