Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Sistem Pemilu, Salah Satu Kunci Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Kenia Intan oleh Kenia Intan
5 Januari 2023
A A
sistem pemilu mojok.co

Ilustrasi kursi di parlemen (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Indonesia masih berjuang memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Sementara, keterwakilan perempuan di beberapa negara lain sudah melebihi batas itu. Sistem pemilu menjadi kunci.

Keterwakilan perempuan dalam parlemen memang terus meningkat sejak kebijakan afirmasi diterapkan. Namun, jumlahnya belum pernah memenuhi kuota hingga 30 persen. Kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama di Indonesia. 

Dilansir dari Rumah Pemilu, meminjam data International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA), ada 57 negara yang sudah mengafirmasi perempuan dalam sistem pemilunya. Pencapaian tertinggi dicatat oleh Bolivia hingga 53,08 persen dari 139 kursi tersedia. Adapun rata-rata persentase keterwakilan perempuan di 57 negara itu adalah 27 persen.  

Salah satu faktor yang mempengaruhi terpenuhinya persentase minimal keterwakilan perempuan adalah kecocokan sistem pemilu dengan konteks politik dan ragam variabel sistemnya. Afirmasi perempuan melalui pemilu saja tidak menjamin persentase minimal terpenuhi. 

Mengutip artikel berjudul “Sistem Pemilu Apa yang Lebih Signifikan Meningkatkan Keterwakilan Perempuan” yang ditulis oleh Usep Hasan Sadikin, ada 18 negara yang keterwakilan perempuannya melebihi 30 persen. Dengan kata lain 31,6 persen negara sudah memiliki sistem pemilu yang cocok. Adapun tiga sistem pemilu yang  dipakai oleh 18 negara itu adalah sistem pluralitas/mayoritas, sistem proporsional representasi (PR), dan sistem campuran (mixed). 

Sistem pluralitas/mayoritas biasa disebut dengan sistem distrik. Sistem ini seperti yang diterapkan di Amerika dengan First Past the Post (FPTP). Pluralitas/ Mayoritas berwujud kompetisi satu kursi untuk setiap daerah pemilihan (dapil). Sementara itu, sistem proporsional berwujud kompetisi yang alokasi kursi setiap dapilnya berjumlah lebih dari satu secara proporsional dibandingkan jumlah penduduknya. Sistem campuran atau mixed adalah penggabungan sistem pluralitas/mayoritas dan sistem proporsional dalam satu penyelenggaraan pemilu parlemen.

Di antara 18 negara yang sudah melebihi keterwakilan 30 persen itu, kebanyakan menggunakan sistem proporsional. Temuan ini tidak mengherankan karena sesuai dengan sifat dari sistem pemilu proporsional yang lebih menerima kemajemukan. Oleh karenanya, sistem ini lebih sesuai untuk kebutuhan peningkatan keterwakilan perempuan. Tidak seperti pluralitas/ mayoritas yang cenderung menyingkirkan kemajemukan. 

Pemilu proporsional yang lebih ramah terhadap keberagaman sebenarnya disadari oleh global. Dari 1990 hingga 2010, setidaknya ada 27 negara yang mengubah sistem pemilu secara signifikan. Tren perubahan terjadi dari sistem pluralitas/mayoritas ke sistem pemilu proporsional.

“Tampaknya, sifat representatif hasil pemilu lebih dibutuhkan untuk dikuatkan dibanding sifat efektivitasnya.” jelas Usep dalam tulisannya. 

Di antara 12 negara yang menggunakan sistem pemilu proporsional itu, beberapa negara menerapkan afirmasi perempuan melalui jaminan konstitusi seperti Meksiko, Argentina, perancis, Ekuador, Serbia, dan Italia. Sementara lainnya dinilai memiliki demokratisasi kelembagaan parpol yang baik, sehingga memiliki iklim politik kompetitif, termasuk dalam afirmasi perempuan. 

“Banyak partai politik di negara ini yang berinisiatif menambah afirmasi perempuan internal partai politik, baik pada tahap pendidikan/kaderisasi, pencalonan, kampanye, atau keterpilihan,” imbuh dia. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Tergolong Rendah, Partisipasi Politik Perempuan Indonesia Peringkat 7 di Asia Tenggara

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2023 oleh

Tags: keterwakilan perempuanPemilu 2024sistem pemilu
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.