Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kota Semarang bakal Banyak Event Seni dan Budaya di 2026, Bisa Dorong Ekonomi Lokal

Redaksi oleh Redaksi
20 Oktober 2025
A A
Lomba Melukis Payung dan KIpas 2025 di Kota Semarang jadi ruang temu para seniman MOJOK.CO

Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025, jadi momentum untuk perbanyak event seni dan budaya Kota Semarang 2025. (Pemkot Semarang)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pada 2026 mendatang, Kota Semarang sepertinya akan padat dengan berbagai event seni dan budaya. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota, Agustina Wilujeng, usai menutup lomba Melukis Payung dan Kipas 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang di Uptown Mall BSB Semarang, Minggu (19/10/2025).

Kata Agustina, memperbanyak event seni dan budaya memang menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Setidaknya ada dua tujuan utama terkait hal ini. Satu, demi melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Dua, mendorong pertumbuhan dan perputaran ekonomi masyarakat. 

“Saya minta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata nanti berikutnya lomba bisa diadakan berkala. Mungkin dari kecamatan masing-masing agar diorkestrasi pada satu bulan yang sama,” ujar Agustina.

“Sehingga nanti ada semacam festival payung setiap kecamatan semuanya punya, menampilkan. Dan itu adalah hasil dari karya warga masyarakat,” sambungnya.

Event seni dan budaya bakal berdampak bagi ekonomi lokal Kota Semarang

Agustina percaya bahwa event kreatif (seni dan budaya) tidak hanya akan menggairahkan masyarakat kembali. Tetapi juga membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal.

Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sebenarnya telah menunjukkan peningkatan pesat. Oleh karena itu, harapannya dapat mendekati 8% pada akhir tahun 2025 nanti. Dengan begitu, kegiatan berbasis komunitas seperti ini menjadi penunjang penting.

Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025, jadi momentum untuk perbanyak event seni dan budaya Kota Semarang 2025 MOJOK.CO
Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025, jadi momentum untuk perbanyak event seni dan budaya Kota Semarang 2025. (Pemkot Semarang)

“Otomatis kalau akan memamerkan karya (ada lomba di tingkat kecamatan), warga akan bersih-bersih juga. Ekonomi di situ akan mulai bergerak, dari UMKM dan lain sebagainya karena ada keramaian,” ujarnya.

“Dan saya bersyukur karena masyarakat itu gibras. Artinya Pemkot Semarang melemparkan ide untuk pariwisata, disukai banyak orang. Kita melempar ide untuk membangkitkan kebersihan misalnya, semuanya respon,” lanjutnya.

Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025: ruang temu para seniman

Untuk diketahui, Lomba Melukis Payung dan Kipas 2025 diikuti sekitar 400 peserta untuk lomba melukis kipas pada Sabtu (18/10/2025) dan lomba melukis payung pada Minggu (19/10/2025).

Lomba ini mengusung tema “Warak Ngendog” — Simbol Harmoni Budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa. Tujuannya tidak untuk melestarikan budaya lokal secara kreatif, menanamkan semangat toleransi sejak dini, dan menghidupkan ruang publik dengan aktivitas seni yang inklusif.

Lomba Melukis Payung dan KIpas 2025 di Kota Semarang jadi ruang temu para seniman MOJOK.CO
Lomba Melukis Payung dan KIpas 2025 di Kota Semarang jadi ruang temu para seniman. (Pemkot Semarang)

Agustina berpendapat, kegiatan ini menunjukkan bahwa Warak Ngendog, ikon kebanggaan Kota Semarang, tidak hanya dirayakan melalui festival atau arak-arakan. Tetapi juga dipromosikan lewat media seni yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu payung dan kipas.

Cara ini dinilai memiliki potensi ekonomi kreatif, seperti pengembangan motif Warak Ngendog menjadi suvenir khas Semarang.

“Yang paling membahagiakan yaitu berkumpulnya para seniman mulai dari yang (masih) belajar, yang kecil, remaja, anak muda, sampai yang sudah expert,” tutur Agustina.

“Mereka berkumpul jadi satu kemudian hasilnya itu bisa saling melirik kan. Saya yakin nanti di periode lomba berikutnya mereka akan terpacu untuk membuat yang lebih bagus lagi,” tandasnya.***(Adv)

Iklan

BACA JUGA: Berkat Gotong Royong Seluruh Elemen Masyarakat: Terhimpun Dana Miliaran di PMI Kota Semarang untuk Layanan Kemanusiaan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2025 oleh

Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO
Kampus

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co
Aktual

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.